ZingYongbe Production Fanfict
MEMPERSEMBAHKAN
======================
NO COPAS ND DON’T BE SILENT READERS!!!
Tittle : T.cuz n Onyet Mencari Cinta
Genre : HummoRomance
Cast : All Member BIG BANG n SUPER JUNIOR ,, Include 2 Author (no surcharge) hhe
Author :
Jha Aya-Ntee : Park Hye Soo
Hime Byeolbic Purwasari : Kim Tae Chu
nb : dilarang ketawa malem2!!! but, not be silent readers. okaay
>>
Disuatu kisah, di kerajaan yang besar, terdapat seorang putri yang termenung diam, memandang taman bunga yang indah.
“putri hye soo”, panggil seorang gadis dari taman tersebut…
“tae chu ah~”,hye soo menengok ke arah suara.. Lalu ia bangkit dari lamunannya dan berlari kearah gadis yang di sebutnya tae chu.. “hye soo ah~ berpelukan!!”,tae chu melenggangkan kedua tangannya dan memeluk putri hye soo sahabatnya. “hye soo~ah, kenapa bengong sendiri disini?, ntar kesambet loh.kajja ikut bersama ku”, tae chu menarik tangan sang putri dan mengajaknya ke taman yang indah, menghampiri beberapa pucuk bunga yang mulai bermekaran indah…
***
“wah, indah sekali!!”,hye soo menciumi setiap pucuk bunga yang ada di sekelilingnya. “ne,, lebih indah jika ada lebahnya!”,sahut tae chu..
UING..UING..UING..
Lebah-lebahpun bermunculan. “aigo! Omona! Lariii”,hye soo mengangkat roknya tinggi-tinggi dan berlari meninggalkan tae chu yang mematung di sana. “awas!!”,seorang namja mendekap tae chu agar terbebas dari sengatan lebah. “gwenchanayo???” tanya namja itu kepada taechu yg masih mematung.
hyesoo pun datang untuk melihat keadaan taechu.
“tae chu-ah, gwenchana yo?”, tanya hye soo ngos ngosan.
bukan mematung lagi, kini taechu pingsan tanpa sebab. “hwah, tae chu ah, sadarlah! Woe-woe, dagang es magnum lewat!”,ujar hye soo sambil menepuk-nepuk pipi tae chu. Tapi naas, tae chu tetap tak sadarkan diri. “yya, namja mohak,,bantuin angkat dong! Pingsan ne!”,perintah hye soo pada namja yang mendekap tae chu tadi. “mwoya??Ada tandu gak?Mana kuat!”,namja itu mengelak. “ya, ada apa ini? Ribut-ribut?”,tanya seorang namja berpakaian lengkap ala pengawal. “taechu pingsan! cepat bawa dia ke dalam istana!” perintah hyesoo yang kian memanik. namun tiba2 “aigo, kepala ku.. serasa habis nonton konsernya bigbang, pusing amat.” seketika taechu sadar. “ah,syukur dia sudah sadar, jadi tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra”,ujar namja berambut mohak itu. “aigo.. omona.. hyesoo ah, siapa namja mohak ini??” tanya taechu, sambil masang wajah kesal kepadanya…
“hah? Aku tak tau..sepertinya dia tukang sol sepatu keliling.. Lihat saja nama dadanya SOL!”,hye soo menunjuk nametag namja mohak itu. “aigo, bukankah di depan gerbang kerajaan sudah terpampang jelas tulisan tukang sol di larang masuk ya? apa kurang besar”, sindir taechu.
“maaf putri memotong pembicaraan anda, putri dipanggil baginda raja.” potong namja berpakaian rapi.
‘ku temui 2 namja aneh pagi ini’ pikir hyesoo.. Putri hye soo dan tae chu pun masuk ke dalam istana menghadap baginda tabi dan ratu victory. “ada apa ayahanda memanggilku?”,tanya hye soo. “begini, umurmu kan sudah 25 tahun, bagaimana kalau kau segera menikah saja!”,ujar raja tabi. “tapi ayahanda, hyesoo belum mau menikah, lagi pula hyesoo belum menemukan namja yang cocok”, kata hyesoo sambil menatap tajam ayahandanya.
“sudahlah, jangan paksa dia!!!! lagi pula putri-putri di luar sana menikah saat umur mereka 30-an..”, sahut ratu victory. “mwoya? Apa kata obama kalau putri kita belum menikah?? Umurnya sudah matang untuk berkeluarga,lagipula aku harus mencari penggantiku untuk duduk di tahta ini!”,lanjut raja tabi. “tapi siapa ayahanda? Aku belum memiliki pasangan!”,hye soo beralasan.”ayahanda akan memberikan waktu 1 minggu untuk menemukan namja yang pantas. mulai dari hari ini. ini adalah keputusan ayahanda sebagai seorang raja yang menginginkan putrinya segera menikah. jadi tidak bisa di ganggu gugat.” ujar baginda mantap.
“tapi ayahanda…”
“tidak ada tapi-tapian! Tae chu ah, kau bantu putri hye soo, arraseo!”,ujar raja tabi dan berlalu begitu saja.
“hyaaa~ottokhe? Tae chu ah, bantu aku!”,teriak hye soo seraya mencubit pipi tae chu. “arasseo putri”, sahut taechu mengelus pipinya “yya! kau juga harus bantu ya!” bentak tae chu pada namja berpakaian rapi tersebut.
“sebelum itu, perkenalkan dulu dirimu.” timpa hye soo.
“ah, aku??”,ujar namja itu kaget sambil menunjuk hidungnya yang seksi. “ne, kau! Siapa lagi?”,ujar tae chu sinis.
“naneun kwon jiyong imnida~”,sahutnya sembari membungkukkan badannya. “oh, kwon jigong, nama yang aneh.” taechu budeg. “lalu siapa namja mohak itu?” tanya taechu lagi. “jiyong! Bukan jigong!”,tegas jiyong. “dan ini yong bae”,lanjutnya lagi. “hahaha namanya seperti nama pelabuhan padang bae”,hye soo cekikikan. “kalo di gabung jadi jigongbae. ckckck..” taechu kembali berulah.
“putri, kita akan kemana mencari sang pangeran tercinta??” tanya taechu.”huh, entahlah~ kita cari jodoh di take me out yuk!”,ajak hye soo. “andwae,andwae!”,jiyong menyeringai. “waeyo?”,tanya hye soo. “tidak, bukankah sebaiknya di cari di kerajaan lain saja.” usul jiyong pandai.
“betul tu betul, sekalian kita jalan jalan. hhe..” tae chu semangat. “hah, yasudahlah.. Kita mulai dari kerajaan mana dulu nih?”,tanya hye soo sedikit pasrah. “tuan putri sekalian, bagaimana kalau kita ke kerajaan tetangga dulu”,usul yong bae. “tetangga siapa? Memang disana ada pangeran tampan?”, sinis taechu.
“tentu saja ada.” jawab jiyong mantap. “siapa? Apakah dia mirip G Dragon?”,tanya hye soo antusias. “anniyo, dia bahkan lebih tampan dari G Dragon! Nanti putri akan tau sendiri”,jiyong menaik-naikkan alisnya.
“iya kah???” tae chu ketus.
“tentu saja, apa lagi pengawalnya lebih keren lagi.” kata yongbae bangga.
jiyong pun menginjak kaki yongbae dengan keras.
“aduh..”
“heh, ada apa dengan kalian?”,tanya tae chu curiga. “ah, anni~ mari tuan putri, kita mulai perjalanan kita sekarang!”,jiyong mempersilakan hye soo dan tae chu keluar terlebih dahulu menuju parkiran kuda di luar istana. “aish, sudah berapa lama kau kerja di istana, apa kah kau tau tuan putri tidak bisa mengendarai kuda.” cerocos taechu. “Mian,, aku lupa, tapi aku bisa mengendarai kuda! Lihat saja!”,jiyong naik ke tapal kuda. Kuda itu tiba-tiba mengamuk dan berlari tunggang langgang. “wkwkwk… rasakan itu.” taechu cekikikan.
“tolong, tolong dia taechu ah” hyesoo menarik tangan taechu.
“eh, mohak tolong dia.” kata taechu.
“omona! Pangeran! Uups, jiyong ssi~”,yongbae dengan cekatan menunggangi kuda yang satunya dan mengejar jiyong. “omona…” taechu terpesona.
“taechu cepat.” hye soo tidak mau kalah, dinaikinya kuda yang taechu lalu ikut mengejar jiyong.
“haiya…” kini yong bae, taechu dan hyesoo mengejar jiyong.
“huah, kuda phabo! Hentikan langkahmuuu..”,jiyong mencoba menghentikan kuda itu, namun larinya semakin di percepat. “namja mohak, cepat kejar dia”,teriak hye soo.
“kkyyaaa…” jiyong terlempar dari kudanya, seketika, yongbae dan taechu menghentikan langkah kuda mereka, lalu hyesoo melompat dan mendekati jiyong.
“jiyong, gwenchanayo?” tanyanya panik. “arrgh , punggungku..”,jiyong mengerang kesakitan. “mari, aku bantu..”,hyesoo memapah jiyong menuju kuda yong bae. “ya, namja mohak! Bantu aku! Ini kan temanmu!”,perintah hyesoo. Namun yongbae mematung melihat taechu yang menyibakkan rambutnya di atas kuda. “yya! lihat apa kau!” kata taechu sambil menuruni kudanya.
yongbae hanya bisa tertunduk.
“aigo!!!” teriak keras jiyong. “waeyo? Ada apa?”,tanya hye soo sembari mengelus punggung jiyong. “anniyo, aku lupa mengangkat jemuran!”,jiyong menepuk dahinya. “woo!! Dikira apaan!”,ujar hye soo sambil melepas papahannya. hujan gerimis perlahan turun di hutan yg lebat, baru merka sadari bahwa mereka tersesat di hutan.
“dimana kita?” tanya hyesoo sedikit takut. “entahlah tuan putri, tempat ini sangat asing bagiku”,sahut jiyong. “hwah, jangan-jangan kita tersesat! Ottokhe?”,tae chu panik, ia memutar-mutar otaknya untuk memikirkan cara agar bisa keluar dari hutan ini. “tenanglah, kita telusuri dulu hutan ini”, sahut yongbae tenang.
“jiyong, aku takut”, lalu jiyong memeluk hyesoo. “ehem,ehem…”,taechu berdehem dan jiyong melepaskan pelukannya. “kau ingin juga?”,tanya yong bae membisiki tae chu. “mwoya?”,taechu kaget.
“aisk.. yang harus kita pikirkan sekarang adalah mencari jalan keluar dari hutan ini dan mencari calon untuk hyesoo.” taechu kembali sinis. “sudah lah taechu, kenapa kau jadi sinis begitu? biasanya kau yang paling baik dari semua.” hyesoo melerai. “tapi kan..”
“sudah..sudah.. Kajja kita berangkat..”,perintah jiyong. Mereka berempat akhirnya berjalan setapak demi setapak, hingga akhirnya menemukan pertigaan. “belok kanan, atau kiri?”,tanya hye soo. “lihat saja jejak kaki yang melalui jalan tersebut, kita pilih yang jejaknya paling banyak”, usul yongbae.
“bagaimana hyesoo, setuju tidak?” taechu berbisik pda hyesoo.
sementara itu di kerajaan, sang baginda telah mengetahui bahwa putri hyesoo telah menghilang entah kemana. ratu victory, terus saja menangisi kepergian putrinya, maka diutuslah beberapa pasukan kerajaan untuk mencari putri hyesoo, yang di pimpin oleh jendral sungmin, dan jendral wookie. “wookie ssi, kita harus mencari putri kemana?”,tanya jendral sungmin. “hah, tak taulah… Kemana ya?”, jendral wookie balik bertanya. “hah, kalau aku tau, aku tak akan bertanya padamu! Huh”,jendral sungmin membuang muka.
“menurut saksi mata, putri mengejar seseorang ke dalam hutan”, kata jendral wookie.
“katamu,kau tak tau! Bagaimana sih! Hm,,baiklah, kita berangkat ke hutan!” antusias jendral sungmin.
***
di tengah hutan…
“hwah, hari semakin gelap! Aku sudah mengantuk! Hoahem..”,putri hye soo menguap. “heh, lihat itu, ada pondok kecil di sana. Kajja, kita kesana! Siapa tau kita bisa numpang tidur di sana”,ajak yong bae. “tapi bukankah ini menggelikan, kenapa ada pondok di tengah hutan selebat ini?” taechu curiga.
“ayo kita masuk!” jiyong menarik tangan hyesoo.
“jakkama…. hmm.. ya sudahlah..”
“kajja kita masuk juga.” ajak yongbae sambl mengulurkan tangannya
“kajja”, taechu masuk ke dalam pondok tanpa memperdulikan yongbae.
‘dingin sekali sikapnya padaku!’,pekik yongbae.
—–
“kekekeke~hyung, ada mangsa baru rupanya”,seorang penyihir berpakaian serba hitam cekikikan di balik tirai karena melihat mangsa baru di pondoknya. “benar donghae ssi,, mantap!”,ujar penyihir satunya. “xixixi.. mari siapkan diri kita.. Kali ini aku yang akan menggunakan tongkat ajaib, dan kau sapunya.” eunhyuk mengambil tongkat dari tangan donghae. “tidak, sekarang giliran ku hyung! berikan tongkat itu, atau aku akan ngambek.” ancam donghae.
“i don’t care ee ee ee”,eunhyuk bernyanyi ala 2ne1 sembari mengarahkan tongkatnya ke atas hingga membuat plafon pondoknya jebol dan menimpa dirinya. “ahaha, sukurin! Huh!”,donghae merebut tongkat dari eunhyuk dan bersiap-siap menanti mangsanya.
Jiyong perlahan membuka pintu dan berucap “om swastyastu, asalammualaikum.. onog wonge ora yo??”
“sudah hentikan! sepertinya pondok ini tidak berpenghuni.” duga hyesoo.
“atau penghuninya lagi sembunyi? kita harus tetap waspada.” kata taechu sigap.
“aku akan melihat-lihat”, kata yongbae.
= =
KRIAAK.. braak..
Jiyong jatuh dari kursi goyang yang sudah rapuh. “arrgh! Kursi sial!”,jiyong menendang kursi itu hingga terpental jauh. “auououo”,penyihir donghae tiba-tiba muncul bergelayutan. Dan Braaakkk.. Ia menabrak tembok karena kebablasan. penyihir eunhyuk yang bersembunyi di bawah lantai tidak bisa keluar akibat pintu keluarnya di tindih oleh badan donghae. lalu enhuk pun berteriak : “tolong aku, ada laba2.. tolong!”
hye soo, tae chu, jiyong dan yong bae hanya diam menyaksikan keanehan dunia seperti ini. “ya! Kalian siapa?”,tanya jiyong membuka perbincangan. “ehem,ehem..aku donghae, penyihir tertampan di dunia”,donghae bangkit dan terbang di udara sembari mengeluarkan sinar berwarna hitam. “dan aku eunhyuk, penyihir terpandai didunia” kata eunhyuk, sembari keluar dari dalam persembunyiannya.
“mwoo? mari kita istirahat saja.” kata taechu.
“stop stop! Kalian belom reservasi kamar! Udah mau check in aja!”,donghae menghalangi jalan tae chu.
“heh, emang ini hotel? Setauku ini gubuk reyot, jelek, tua.. Udah minggir sana!”,tae chu mendorong donghae hingga tersungkur di lantai. “mwoya! Kau cari mati ya!”,eunhyuk mengambil sebilah pisau dari sakunya. “mau..mau apa kau?”,tae chu ketakutan. “kita belah semangka yuk”,eunhyuk mengambil semangka di kantong ajaibnya. “yya! bukannyaa diluar sedang hujan? Kalau makan semangka entar beser loh *ngerti beser kaga?*! bukannya kamar mandi kita sedang rusak? ntar mau pipis dimana?” ucap donghae panjang lebar. “kan ada semak-semak!” jawab eunhyuk. “semangka? ada bakso gak? laper ni! kan enak dimakan ujan-ujan gini!”, usul jyong. “iya, teh manisnya sekalian ya.” pesan hyesoo.
“4 porsi, nggak pake lama.” lanjut taechu.
“inget kecap saosnya juga.” sambung yongbae. “hm, ada.. Tunggu sebentar!”
“bimsalabim, jadi apa? prok prok prok”,eunhyuk mengucapkan mantranya dan
triing.. Muncullah 4 porsi bakso dan 4 gelas teh manis pesanan hye soo dan yang lain. Setelah selesai makan, eunhyuk dan donghae baru sadar jika mereka hanya di manfaatkan sebagai pelayan. “ommona hyung, kenapa jadi begini??” donghae sadar duluan.
“sebagai pelayan yang baik kan memang harus begini!”, ucap eunhyuk.
“pletak”, donghae memukul kepala eunhyuk.
“kita bukan pelayan hyung, kita ini penyihir yang akan berbuat jahat pada mereka”, bisik donghae.
“oh iya, aku lupa.”
GDUBRAKK
“begini saja, kita biarkan mereka istirahat dulu, besok kita jalankan rencana kita, oke!” ucap eunhyuk sambil tertawa kecil. “ne, arrareo..arraseo…”,donghae menyetujui.
Sementara itu jendral wookie dan sungmin tengah menelusuri hutan, “hyung, sudah petang! Bagaimana kalau kita istirahat dulu”,usul jendral wookie.
“istrahat dimana?? atas pohon, emang mau disamain sama monyet?”, sepertinya jendral sungmin masih kesal.
“hmm.. bagaimana kalau di atas kasur yang empuk aja?” usul jendral wookie.
“memang ada kasur empuk disini?”, tanya jendral sungmin.
“tuh..” jawab jendral wookie sambil menunjuk kasur yang ia bawa dari kerajaan. “omona, wookie kau pandai”, jendral sungmin langsung menaiki kasur itu dan tertidur. “aku juga mau ikut tidur.” jendral wookie pun menemani di sampingnya. dan prajurit mereka pun harus terima tidur beralaskan langit, dan berselimuti tanah.
**
hari telah menyongsong pagi, sang fajarpun mulai memancarkan sinarnya. “hoaahemm..”,tae chu terbangun dari tidurnya. Ia sesekali menguap dan mengucek matanya. Ketika ia melihat ke samping, hye soo sudah tidak ada. “hye soo ah~..hye soo ah~”,tae chu memanggil manggil nama hye soo tapi tidak ada jawaban. “kemana dia? apa bersama jiyong? huft, dasar.. aku di tinggalkannya sendiri”, keluh taechu. “jiyong, mohak! dimana kalian?” teriak taechu sambil mendrubrak pintu kamar, tapi tak seorangpun berada disana.
“we, ini tidak lucu, kenapa hanya aku yang tak di ajak main petak umpet?” teriak taechu sekali lagi.
“hyung, rupanya dia sedang mencari mereka”,ujar penyihir donghae sambil menunjuk hye soo, jiyong dan yong bae yang terikat erat dengan kondisi tak sadarkan diri. “hahaha biarkan saja!”,umpat eunhyuk. “lalu, mereka kita apakan?”,tanya donghae. “ia ya! Kita apakan ya? Kita kan tidak memakan manusia seperti gayus!”,pekik eunhyuk.
PLAK.. Donghae menggetok kepala eunhyuk menggunakan tongkat sihir. “ya hyung ! Gayus juga tidak makan orang! Dia makan duit! Hah!”
“memang duit bisa di makan?, ckckck.. mending di sumbangin ke negara yang kian miskin ini, atau di kasi aku aja, aku kan mau beli make up yang banyak..” kata eunhyuk sambil mengedip-ngedipkan matanya.
“ah, hyung.. aku kan juga mau.” kata donghae sambil memasang wajah phabo.
—
“kkkyyyaaaa!!!!!” teriak taechu. “heh, heh, ada apa dengannya?”,tanya eunhyuk santai.
“omona! Aigo! Sapu terbang kita di bawa kabur hyung!”,umpat donghae panik. “cepat kejar!” perintah eunhyuk.
“tapi dengan apa? kita tak punya sapu lagi!” tanya donghae.
“oh iya, biarkan saja lah, toh kita masih punya 3 tawanan. wkwkwk..” bangga eunhyuk.
“tapi sapu kita?” rengek donghae
“ntar kita buat lagi. hhe.”
“ya sudah lah, tapi pertanyaan berikutnya, kita apakan mereka?”
“emhh..ahh”,hye soo terbangun dan menyadari dirinya telah terikat bersama dengan jiyong dan yong bae. “kau sudah bangun rupanya, hah?”,donghae mengangkat dagu hye soo. “mau apa kau?”,tanya hye soo sinis. “menikahlah denganku”,pekik donghae.
“oh tidak bisa!!!!”,eunhyuk menyeringai.
“kyaa! Tak ada yang boleh menikahinya!”,jiyong tersadar dan langsung memotong pembicaraan.
lalu tiba-tiba ada sesuatu yang mengejutkan mereka :
“tae chu hanya milikku seorang.” yongbae tiba-tiba bangun gelalapan lalu dengan tenaganya, berhasil memotong tali yang mengikat tubuhnya.
“kenapa orang itu?” tanya eunhyuk heran.
“hyung, dia berhasil melepaskan diri! cepat tangkap dia!” ujar donghae kaget.
“yya! kau yang tangkap, aku kan hyung! cepat tangkap dia”,pekik eunhyuk
“huh! Dasar monyet!”,bisik donghae kesal. “mwoya?”,eunhyuk rupanya mendengar. “ah,anni~ oke hyung, aku capcus duluan ye! Dadah!”,donghae langsung berlari bagai angin topan.
“hye soo ah, saatnya kita pergi”,ajak jiyong sambil menggandeng tangan hye soo.
“kita mau lari kemana? bukankah kita harus mencari taechu terlebih dahulu? aku ingin taechu ku.” rengek hyesoo.
“aku pasti menemukan taechu.” ucap yongbae mantap.
“sekarang ayo kita kabur.” ajak jiyong sekali lagi.
hyesoo, jiyong, dan yongbae pun lari tunggang langgang masuk ke tengah hutan.
“ckckck… 1 kabur, 3 ikut kabur, nyontek mulu kerjanya. ckckck… ya sudah deh, aku kejar aja.” keluh penyihir eunhyuk.
**
di tempat lain..
Penyihir donghae terengah-engah berlari mencari yongbae. Padahal dia tak tau, yongbae sempat bersembunyi di belakang pondok. “huah, apa ini? Kenapa larinya cepat sekali? Omona! Istananya indah sekali”,ujar donghae terpukau melihat kerajaan yang tidak lain merupakan tempat tinggal putri hye soo.
“jangan-jangan dia bersembunyi di dalam! akan ku temukan dirimu, botak!!!!!”, donghae menuju istana tersebut.
sementara itu………..
“tae chu, dimana kau?” gumam yongbae.
“bertahanlah, aku pasti menemukan mu.” janji yongbae.
**
Hosh hosh… Nafas menderu di sela-sela perjalanan mereka bertiga. “jiyong ah, aku lelah”,ujar hye soo. “kau lelah? Mari kita beristirahat disana”,jiyong menunjuk ke sebuah pohon yang besar dan mereka beristirahat di sana.
“wahai anak-anakku, what are u doing here?”,tiba-tiba terdengar suara aneh dari pohon besar itu. “ahh! Nugu?”,tanya yongbae. “tenang anak-anakku, aku peri heechul, peri yang siap memberikan bantuan untuk kalian, 24 jam nonstop”,ujarnya tanpa menampakkan wujudnya. “nugu? peri? tadi penyihir sekarang peri, sebenarnya ini hutan apaan sih?” keluh hyesoo.
“hai gadis cantik, saya bagi tau,dengar ah dengar…. ini adalah hutan ajaib 1001 dongeng. Siapa suruh masuk kesini, jadi bingung kan?!” jawab peri heechul.
“benar, ini adalah hutan ajaib, peri heechul lah yang menjaga hutan ini, dan aku pengawal setianya”, nampak seekor singa mendekati mereka.
TBC
0.000000
0.000000