RSS

Arsip Tag: jonghyun

SHINee – You sleep? you’ll die part 3 of 3

no copas, nd don’t be silent readers!!!!!

Title : you sleep? You will Die

genre: horror

main cast: all member SHINee

other cast:

– author as Park hye soo

– Tridian Laksmi Dewi II as choi je sun

– Hime 별빛 Byeolbic Purwasari as kim tae chu (ganhosa)

– Tya Abrianti Andini as kim je eun (manajer eun)

– Giovanny Saranghae MinhoOppa as kim hyo sang (manajer sang)

well, without further ado, let’s look at this fanfict.

happy reading….

*********************************

–pukul 19.00–

suasana di studio benar-benar sepi.. Tak ada sepatah katapun terucap dari bibir kami.

Minho merebahkan badannya di sofa, begitu juga dengan jong hyun dan onew , sedangkan taemin memencet-mencet tuts keyboard agar tetap sibuk dan tetap terjaga.

Key??

Key malah asik bercerita denganku. Key menceritakan bagaimana kisahnya saat ia masih kecil. Sangat lucu.. Sehingga tetap membuatku terjaga hingga fajar datang esok, di saat kami di jemput agency kami.

“oppa~ sepertinya onew oppa tertidur ! Bagaimana?”, tanyaku panik..

“GROOK..GROKK”, onew tidur sangat berisik..

“dasar ! Onew hyung selalu begini ! Baiklah~ akan aku bangunkan dengan caraku!”, gerutu key

key langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi keluar entah kemana.

Mwo? Berani sekali keyppa keluar? Bukankah dia takut?

_KEY POV_

aku beranjak dari tempat dudukku. Aku pergi ke kamarku untuk mengambil sesuatu. Sesuatu yang sangat mujarab untuk membangunkan seorang onew.

Aku berjalan menuju kamarku tanpa rasa takut sedikitpun.

Nah, akhirnya sampai juga di kamarku. Aku membuka pintu kamar dan mataku langsung terfokus pada satu tempat, yaitu di rak sepatu.

Aku mulai menggeledah rak sepatu itu..

“ahha~ ini dia”, aku mengibas-ngibaskan kaos kaki hitam milikku yang sudah seminggu belum aku cuci.

Tapi, Saat ku mengibaskannya, kaos kaki itu terasa berat. Apa isi kaos kaki ini?

Aku mulai membuka perlahan kaos kaki itu,

“Omoo !”, aku kaget dan melemparkan kaos kaki itu ke lantai. Kaos kaki itu berisi potongan jari-jari kaki manusia.

Aku lari terbirit-birit menuju ruang studio~

yang lebih menakutkan, jari-jari itu keluar dari kaos kaki itu dan mengejarku.

Kakiku terasa berat untuk melangkah.

Tuhan, bantu aku!!!

Jari-jari itu semakin mendekat, dan terus mendekat. Aku berusaha sekuat mungkin untuk berlari. Hingga sampailah aku di ruang studio, potongan jari-jari yang tadi mengejarkupun tiba-tiba menghilang. Aku masuk kedalam ruangan yang masih sunyi setelah aku tinggal beberapa saat yang lalu.

Semua tertidur!

Ommo ! Aku harus membangunkan mereka..

“hei kalian ! Bangun!jangan ada yang tidur!”, aku membangunkan mereka satu persatu

“iuh~ aku ingin tidur! Aku mengantuk! Jangan bangunkan aku”, ucap jong hyun ngelindur

“taemin, bangun!”

“oahem~ nyam nyam nyam! Jangan hyung. . Aku mau tidur, aku mengantuk!”

“hyung ! Bangun!”, aku mengoyak-ngoyakkan tubuh onew agar dia terbangun, tapi tak ada respon. Onew begitu lelapnya tidur.

“minho, ayo bangun!”, aku menjambak-jambak rambut minho yang baru saja di cukur.

“hei kau hyung! Jangan ganggu aku! Kau pikir tidak sakit apa! Sana, tidur!”, jawab minho kesal. Ia pun akhirnya tidur lagi.

“chagi, ayo bangun!”, aku membangunkan hye soo yang tidur di lantai

“oh ia, aku bangun”, ucap hye soo. Tapi, baru semenit ia bangun, ia kembali tidur lagi.

Aku lihat jam di dinding, ternyata masih jam 8 malam..

Masih terlalu lama untuk menunggu esok hari.

Sudah payah aku membangunkan mereka dengan cara seperti itu.

Tiba-tiba sesuatu terlintas di fikiranku.

Aha~ aku akan membangunkan mereka dengan ini saja.

Aku mengambil mic yang di letakkan di atas meja, aku hubungkan ke soundsystem dengan volume tinggi *bener ga si?*

aku mulai tersenyum licik, ku dekatkan mic itu ke mulutku dan. . . .

“BANGUUUUUUUUUUUNNNN”,

seisi ruangan langsung kaget dan terbangun dari tidurnya.

“ommo! Gempa, gempa! Selamatkan diri”, ucap minho panik.

“maling? Dimana maling?”, taemin langsung berdiri dari tempat duduknya dan mengeluarkan jurus karatenya

“hei, hei . . Akhirnya kalian bangun juga! Hahaha”, ucapku meledek mereka.

“aish~sialan kau hyung! Aku pikir ada maling! Gara-gara aku bermimpi jadi maling sih”, ujar taemin sambil manyun

“mianhae ya semua! Aku melakukan ini demi kita semua.. Aku berusaha agar kita tidak ada yang tertidur!”

“ne hyung, gwenchana..”, minho menepuk pundakku dan mengelusnya.

“oppadeul, lihatlah onewppa, dia masih tertidur!”, ucap hye soo sembari menunjuk ke arah onew hyung.

Kami mendekati onew yang tidur di sofa. Kami mencoba membangunkannya dengan segala cara, mulai dari berteriak di telinganya, mencubiti pipinya Hingga memercikkan air ke wajahnya. Namun, tetap saja onew hyung tidak bangun-bangun.

_AUTHOR POV_

sudah banyak hal yang kami lakukan untuk membangunkan onew, namun onew oppa tidak bangun-bangun juga. Akhirnya jong hyun turun tangan.

“aku tau kelemahannya dimana!”, ucap jong hyun tersenyum licik

“aku juga tau hyung! Lalu, apa yang akan kau lakukan?”,tanya minho

“lihat saja nanti”,jawab jong hyun singkat.

Jong hyun memulai aksinya. Ia mendekati onew dan mulai mengelus-elus leher onew menggunakan kedua telapak tangannya.

Ya…kelemahan onew ada pada lehernya, siapa saja yang mengelus-elus lehernya, ia pasti tidak tahan.

Tapi seketika jong hyun berhenti mengelus leher onew.

“ommo! Apa yang terjadi?”, ucap jong hyun melihat kedua telapak tangannya di lumuri darah segar.

“waeyo hyung?”, taemin mendekati jong hyun.

“hah??? Darah!!”, ucap taemin

aku dan seisi ruangan benar-benar kaget..

Aku mengecek tangan jong hyun, apakah ada luka atau tidak. Tapi setelah di cek, ternyata tidak ada luka atau sayatan apapun di tangan jong hyun. Lalu, dari mana datangnya darah itu?

Ada hal yang aneh lagi terjadi di rumah ini.

Jangan-jangan??

Aku menghampiri onew, dan ternyata dugaanku tidak meleset.

Darah itu keluar dari leher onew. Key dengan sigap memanggil ambulance sebagai pertolongan pertama, kami segera membawanya ke rumah sakit, agar nyawa onew terselamatkan.

@ Gangnam hospital, seoul

kami berlima benar-benar shock melihat kejadian ini. Sebenarnya, bagaimana bisa leher onew terluka??

Kami berlima mencoba membicarakan hal ini di ruang tunggu IRD,sembari menunggu onew yang tengah di beri pertolongan.

“saengie, sepertinya onew hyung akan . . . .”, ucap jong hyun memecah kesunyian. Namun kata-kata jong hyun langsung di sambar key.

“onew hyung tidak akan apa-apa! Mengerti!”, ucap key dengan nada tinggi

“hyung, mungkinkah ramalan itu benar-benar terjadi?”, tanya minho

“entahlah! Kita doakan saja onew hyung tidak apa-apa!”, ujar jong hyun yang tak kuasa menitihkan air matanya.

Bukan hanya jong hyun, aku pun begitu. Taemin langsung menghubungi je sun , yeojachingunya untuk datang ke rumah sakit.

*********

20 menit kemudian . . .

“annyeong . . .”, seorang yeoja menghampiri kami yang tengah menanti hasil pemeriksaan dokter. Aku menoleh ke arahnya, dan ternyata dia adalah je sun..

“je sun, apa yang kau lakukan disini?”,tanyaku

“ahh~noona , aku yang memintanya datang kemari.”,saut taemin yang langsung beranjak dari tempat duduknya. Lalu menarik tangan je sun dan menyuruhnya untuk duduk.

Je sun yang tak mengerti apa-apa langsung mengikuti perintah taemin.

“waeyo chagi? Sebenarnya,apa maksudmu menyuruhku datang kesini?”,tanya je sun kikuk.

“iaa taemin, mengapa kau menyuruhnya untuk datang kesini?”,tanya jong hyun heran.

Taemin menjelaskan mengapa ia meminta je sun untuk datang ke rumah sakit.

Taemin ingin tau, sebenarnya apa yang telah terjadi pada hyungnya , hingga berakhir seperti ini.

“chagi, coba kau terawang lagi, mengapa onew hyung bisa seperti ini? Sebelumnya, dia baik-baik saja, tapi setelah lama tertidur, mengapa lehernya bisa terluka dan mengeluarkan darah? Seperti terkena tebasan senjata tajam?”, aku dan taemin menatap tajam mata je sun.

Je sun terdiam,,

selang beberapa menit, akhirnya je sun angkat bicara mengenai masalah ini. Ia hanya menjawab singkat..

“dream was come true”

apa maksud dari perkataan je sun? Mimpi telah menjadi kenyataan?

Jangan-jangan? *selalu menebak*

“hei, jelaskan pada kami, apa maksudmu!”, tanya minho sembari mengerutkan dahi dan mengarahkan telunjuknya ke arah je sun.

“hah kau ini oppa! Aku belum selesai”, protes je sun

“cepat katakan!”, perintah key tak sabaran

“ne,ne! Aku cerita!”

je sun akhirnya menceritakan hasil terawangannya.

Sebenarnya onew bermimpi yang sama dengan minho,taemin dan juga hye soo, namun karena onew tidak dibangunkan, jadi onew sudah terkena sabetan pedang arwah gentayangan, yang datang lewat mimpi itu. Alhasil di kehidupan nyata, lehernya pun terluka bekas sabetan.

“lalu, apakah onew oppa akan??”, bibirku serasa kaku, tak mampu lagi melanjutkan kata-kataku

“hmm…kita berdoa saja, semoga tidak terjadi apa-apa padanya”, ucap je sun sembari mengelus-elus punggungku.

Aku memang tidak akrab dengan onew oppa , Karena sikapnya yang selalu dingin padaku. Tapi diantara kami berlima, hanya aku dan taemin yang terlalu khawatir melihat kondisinya seperti ini.

JDEGG…

Seorang pomo keluar dari ruang IRD…

“permisi, kerabat dari saudara lee jin ki?”,tanya ganhosa itu.

*gahonsa: perawat*

“ne, kami kerabatnya”, jong hyun berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri gahonsa itu.

Kami tidak mendengar pembicaraan antara jong hyun dan gahonsa itu, tapi yang jelas jong hyun memberi kami isyarat untuk ikut masuk ke ruang IRD dengannya bersama sang gahonsa.

Air mata kami jatuh seketika, melihat kondisi onew yang begitu parah. Tapi, kami bahagia, karena onew bisa selamat dari mautnya.

“untung saja kalian cepat membawanya ke rumah sakit, karena jika terlambat semenit saja, nyawanya tidak  akan terselamatkan”, ucap dokter yang berdiri di sebelah jong hyun

“lalu, lukanya? Apakah bisa sembuh?”, tanya key

“tentu, karena sayatannya tidak terlalu dalam, jadi bisa sembuh dan kembali ke keadaan normal, namun perlu waktu yang cukup lama”, jawab dokter.

Key mengangguk tanda ia mengerti. Dokter menyarankan agar ada yang selalu menjaganya, jadi kemungkinan onew akan pulih, bisa lebih cepat. Kami berlima bingung, kami baru saja akan memulai debut kami, tapi leader kami terbujur kaku di rumah sakit. Tapi itu bukanlah masalah, yang menjadi masalah adalah, siapa yang akan menjaga onew sepanjang waktu? Aku,key,jong hyun, taemin, dan minho pasti akan sibuk latihan. Je sun? Ahh~mana mungkin? Je sun sibuk dengan kuliahnya. Aku melihat ke seluruh ruangan..

Aku melihat gahonsa yang sedari tadi berdiri di sebelah tempat tidur onew dan belum beranjak dari sana. Ku lihat ia menatap penuh perhatian pada onew oppa.

Sebenarnya , siapa dia?

Aku pura-pura menanyakan dimana ruangan dokter kim dong hwa, dan memintanya untuk mengantarkanku kesana.

Di tengah perjalanan, kucoba mengintrogasinya

“eonni, apa kau mengenal onewppa sebelumnya?”, tanyaku mengawali pembicaraan

langkah sang gahonsa terhenti, ia membalikkan badannya dan menatapku sejenak. Ia kembali membalikkan badannya dan meneruskan langkahnya.

Langkahnya terlalu cepat, aku berlari dan menyusulnya. Sampai akhirnya kami tiba di sebuah ruangan.

“ini ruangan dokter dong hwa.. Permisi!”, gahonsa itu langsung pergi, namun ku tarik tangannya untuk menghentikan langkahnya.

“hei, kau belum menjawab pertanyaanku”, ucapku. Seketika gahonsa  itu menarik tangannya hingga terlepas dari tanganku dan berlari sambil menangis.

Dan ku ikuti dia..

Ku ikuti kemanapun ia pergi, sampai akhirnya kami berada di lantai paling atas dari rumah sakit ini. Ku lihat gahonsa itu menangis terisak-isak. Ku dekati dia, dan ku mulai perkenalan dengannya.

“mianhae, na neun hye soo imnida..”, ucapku sembari menjulurkan tanganku.

Ia menatapku, dan menyambut tanganku.

“na neun tae chu imnida”, jawabnya.

Oh, jadi namanya tae chu..

Tapi tunggu dulu, sepertinya aku pernah melihat tulisan tae chu di koper milik onewppa..

Apakah???

“mianhae, atas perlakuanku tadi.. Aku hanya…”

“ne, aku mengerti, kau pasti ingin tau, siapa aku..”, ucap tae chu sembari mengusap air matanya. Aku hanya mengangguk.

Ia menyuruhku duduk di sebelahnya. Dan ia pun mulai menceritakan siapa dirinya yang sebenarnya. Ia mengaku bahwa ia adalah kekasih onewppa. Pengakuannya membuatku kaget. Bukankah onew belum pernah pacaran? . Ah, apa salahnya aku mendengar ceritanya terlebih dahulu.

Ia menceritakan, bagaimana hubungannya dengan onew yang tidak di restui kedua orang tua mereka masing-masing. Bagiku, kisah mereka berdua begitu mengharukan, tapi juga begitu miris. Setelah lama aku korek informasi darinya, akhirnya aku mengetahui, bahwa tae chu adalah pemilik dari rumah angker yang kami tempati selama seminggu ini. Aku sontak kaget.. Mataku tak berkedip sedikitpun.

“jadi, kau adalah pemilik rumah itu?”,tanyaku

“ne, tapi aku tidak pernah menempatinya, aku takut!”, jawabnya

“takut? Takut kenapa? Itu kan rumahmu?”, aku semakin tidak mengerti dengan jalan pemikirannya

“aku takut, jika arwah ayahku menghantuiku”

apa? Arwah ayahnya? Jangan-jangan, orang misterius yang mendatangi mimpi kami itu adalah arwah dari ayah tae chu?

“hye soo, jeongmal mianhae..”, ucapnya

“waeyo tae chu?” tanyaku.

“gara-gara aku, kau dan yang lain pasti di usik oleh arwah ayahku, terutama onewppa, dia begini pasti gara-gara aku,”, tae chu kembali meneteskan air matanya

“ne,ne gwenchana! Tapi, jika kau tau rumah itu angker, kenapa kau menjualnya pada onew? Bukankah kau tau resikonya sangat fatal, apalagi kau menjual rumah ini pada kekasihmu sendiri?”

“aku sudah putus dengannya.. “, jawab tae chu terbata-bata

ku bulatkan mataku, dan ku introgasi dia semakin dalam.. Aku desak dia untuk menceritakannya padaku, ia mengatakan bahwa Sejak ia tau, bahwa ayah onew yang membakar ayahnya, ia memutuskan untuk tidak menjalin hubungan lagi  dengan onew. Tae chu dan onew telah putus beberapa bulan yang lalu, pemutusan ini dilakukan sepihak oleh tae chu.. Ketika onew meminta penjelasan mengapa harus mengakhiri hubungan mereka, tae chu hanya memberi alasan bahwa diantara mereka sudah tidak ada kecocokan lagi. Onewpun tidak bisa memaksakan kehendaknya untuk tidak putus.

“aku benar-benar di butakan kemarahan, sehingga aku menjual rumahku padanya dengan tujuan membalaskan dendamku pada kedua orang tua onewppa, tapi kini aku sadari, aku masih mencintainya, hye soo! Aku benar-benar menyesal melakukan ini. Dendamku memang terbalas, namun hatiku merasa berdosa! Aku menyakiti dan hampir membunuh orang yang aku cintai!”, suasana semakin mengharukan, akupun ikut merasakan betapa sedihnya perasaan tae chu saat ini.

“i’m so sorry but i love you da geos-ji-mar” handphoneku berdering..

Ahh~ je sun. .

Akupun mengangkat telfonnya.

“hye soo~ kau dimana? Onew sudah siuman”

“ne,ne, aku segera kesana”, jawabku. Aku segera menutup telfonnya dan mengajak tae chu melihat kondisi onew.

Tae chu segera mengusap air matanya dan pergi bersamaku ke ruang IRD.

-sesampainya di ruang IRD-

“hye soo! Sini!”, sapa jong hyun

“ne, oppa!”, akupun menghampiri mereka. Tae chu hanya berdiri di depan pintu. *suster macem apa itu?*

“hye..soo! Kau mengajak seseorang?”,ucap onew lemas

aku mengangguk

Dan ku balikkan badanku, ku anggukkan kepalaku, memberi isyarat pada tae chu agar ia masuk dan menemui onew. Tae chu pun mengikuti perintahku. Ia menghampiri kami.

“tae chu…”, ucap onew terbata-bata

“onew..”, taechu berlinangan air mata, tae chu menggenggam erat tangan onew. Seisi ruangan bingung, ada apa sebenarnya?

Aku meminta key, taemin, je sun, jong hyun dan minho untuk keluar dari ruangan itu, dan membiarkan mereka berdua saja.

***

di ruang tunggu. . . .

“hye soo, apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa kita harus keluar dan membiarkan onew sendiri di dalam sana?”, tanya minho

“hei.. Matamu buta ya? Kan ada ganhosa tadi , yang bersama onew hyung! Jadi ia tidak sendirian. Nah, yang harus di pertanyakan adalah, ada apa dengan gahonsa dan onew hyung?? Sepertinya ada sesuatu diantara mereka berdua! Hye soo, tampaknya kau lebih tau.. Ceritakan pada kami !”, jong hyun menaik-turunkan alisnya.

“ne, tapi, kalian tenanglah dulu. Dan setelah kalian mendengar ceritaku ini, kalian jangan emosi ya…”

semua menganggukkan kepala.

Akupun mulai bercerita, mulai dari bagaimana hubungan antara onew dan tae chu, hingga masalah dendam yang tae chu rasakan pada onew..

“dasar gahonsa sialan ! Aku harus membuat perhitungan dengannya!”, minho naik pitam dan menggenggam tangannya bak orang ingin menghantam sesuatu.

“minho ! ! Kau sudah berjanji tidak akan emosi ! Tapi coba lihat! Kau malah ingin memberinya pelajaran! Dia itu yeoja! Tak sepantasnya kau mau memperlakukannya bagaikan namja! Pikirkan akibat dari perbuatanmu ini!”, aku menarik bajunya dan memperingatinya agar tidak emosi.

“kita harus menyelamatkan onew hyung! Ayo kita ke dalam!”, ucap taemin beranjak dari tempat duduknya.

Ku tarik tangannya dan ku gelengkan kepalaku.

“jangan! Beri mereka waktu untuk berbicara berdua!”

“tapi, nanti tae chu bisa mencelakakan onew hyung!”, ucap taemin dengan nada tinggi

“anni~ tae chu tidak akan berani melakukannya! Aku yakin”, ucapku meyakinkan taemin

“darimana kau tau itu chagi?Kau tau sendiri,tae chu itu dendam pada onew”ucap key

“aku ini yeoja! Aku tau perasaannya sekarang bagaimana, jadi kalian tidak usah khawatir. Arraseo?”, aku menepuk punggung key

selang beberapa menit, tae chu pun keluar. Dan menyuruh kami untuk masuk.

“hyung, kau tak apa-apa?”, tanya jong hyun panik

“gwenchana… Oia, hye soo dimana?”,tanya onew

“aku disini oppa.. Wae?”, aku menghampiri onew dan duduk di sebelah bed.nya.

“tae chu sudah menceritakan semuanya padaku..”

“mwo?? Lalu??”, aku membulatkan mataku

“yah, tentu saja aku memaafkannya. Aku mengerti kondisinya seperti apa, jadi wajar saja, jika aku menjadi diapun, mungkin aku akan melakukan hal yang sama!”, ucap onew di selingi air mata bahagia. Onew bahagia karena kini, ia telah kembali bisa memeluk tae chu sebagai kekasihnya. Begitu mengharukannya suasana di malam ini.

~keesokan harinya. . .

“hyung, kami akan berangkat ke base camp kita yang baru. Manajer eun dan sang sudah menjemput kami. Kau tidak apa kan, kalau kami tinggal? Nanti sore, setelah kami selesai beres-beres, kami akan kembali kesini untuk menjengukmu. Arraseo?”, ujar minho panjang lebar.

Onew hanya mengangguk.

“oia tae chu, aku titip hyung ku ya.. Jaga dia baik-baik, jangan sampai dia kekurangan kasih sayang disini”, ujar key dan menjulurkan lidahnya ke arah onew.

Tae chu hanya tersenyum..

“kami pamit oppa”, ujarku.

Aku dan yang lainnya melambaikan tangan untuknya.

“yah.. Aku ditinggal sendirian!”, gerutu onew

“kau melupakan aku oppa?”,tanya tae chun

onew hanya tersenyum, ia tidak bisa tertawa karena lehernya masih keram setelah di operasi tadi malam.

_tae chu n onew end_

di parkiran. .

“haduh~ manajer eun dan sang parkir di sebelah mana si?”, ucap jong hyun sembari memenceti tombol di ponselnya.

“haii!”, seorang yeoja melambaikan tangannya ke arah kami

“hei, itu manajer  eun.. Ayo, kita kesana!”, ucap minho penuh semangat.

Aku, key, je sun, taemin, jong hyun dan minho menghampiri mereka.

Kami segera masuk ke minibus khusus dari agensi.

“je sun, aku pikir kau mengantar kami sampai di parkiran! Kenapa kau malah ikut dengan kami?”, Tanya key sembari mengernyitkan alisnya.

“ahaha, tidak apa-apa kan? Aku hanya ingin mengantarkan namjachinguku, sekalian membantu taemin beres-beres .. Lagipula nanti sore, kalian akan kembali lagi ke rumah sakit kan? Mobilku ada di rumah sakit”, jawab je sun.

“wah, chagi, aku senang sekali. Kau mau membantuku beres-beres nanti.”, ucap taemin

“ne chagi, apapun aku lakukan untukmu”

cihuii.. Prikitew..

“eh, lihat itu, minho lg pedekatean sama manajer  sang”, ujar key menunjuk minho yang duduk bersebelahan dengan manajer sang.

“hei, kalian semua lagi membicarakan kami ya?”, minho menghampiri kami yang sedang ribut-ribut di belakang. Kami tertawa riuh.

“hei hei, jong hyun sepertinya sedang kesepian!!”, ucap taemin menunjuk jonghyun yang duduk sendirian di dekat jendela.

“manajer   eun!”, teriakku memanggil manajer eun.

Manajer eun  menoleh ke arahku.

“waeyo?”

“manajer eun bukankah belum memiliki pasangan?”, tanyaku di selingi senyum licik

manajer eun  mengangguk.

“hei, kita jodohkan saja manajer eun  dengan jong hyung..”, ucap minho berbisik

“aku setuju! Siapa lagi yang setuju?” tanya taemin

semua mengangkat tangan, tanda setuju.

“heh, apa yang kalian rencanakan? Aku tidak mau di jodohkan dengannya!”, ucap manajer eun sinis.

“ahh~malu-malu meong!”, ujar key meledek

semua isi minibus tertawa riuh dan melupakan segala kejadian mistis yang pernah menerpa kami sebelumnya.

Pada akhirnya kami menemukan akhir cerita kami dan meninggalkan cerita suram kami di rumah angker itu.

———–END——————–



 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 5, 2011 inci ALL FANFICT, HORROR

 

Tag: , , , , ,

SHINee – You sleep? you’ll die part 2 of 3

no copas, nd don’t be silent readers!!!!!

Title : you sleep? You will Die

genre: horror

main cast: all member SHINee

other cast: author as Park hye soo

Annyeong chingudeul… mianhae baru sempet post lanjutan ff SHINeenya..

masi bareng author yang gaje, kita lanjutkan ceritanya… tapi sebelum itu kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.. berdoa mulai.. #abaikan!!

letscikedoot>>

last chapter:

“aishh~hampir saja coklatku gosong! Wah,wah, lap nya dimana yah??” aku mencari serbet di setiap sudut di dapur. Ketika aku membuka sebuah laci, aku menemukan sebuah kain yang lusuh. Aku gunakan itu sebagai lap.

Tapi tunggu dulu!

Sepertinya aku pernah melihat kain ini.

Tapi dimana ya?

“ommo ! Tidaaaaak !”

next….

Aku langsung menghempaskan kain itu ke lantai. Tiba-tiba kain itu terbakar sendiri dan hilang tanpa bekas.

Apa yang aku lihat barusan? Satu lagi kejadian aneh yang aku lihat di rumah ini. Aku semakin yakin kalau di rumah ini, ada yang tidak beres.

——tepat pukul 11 siang——

_MINHO POV_

tik tok tik tok , suara dentangan jam dinding di ruang tamu, sepi….

Tidak ada orang di rumah kecuali aku dan taemin. Onew, key, jong hyun dan hye soo tengah pergi ke supermarket membeli beberapa keperluan kami untuk seminggu kedepan.

“hoaahem… Ya ampun, aku mengantuk sekali”

aku langsung merebahkan badanku di sofa, aku mulai memejamkan mataku, perlahan tapi pasti, aku sudah mulai masuk ke ruang mimpi. Pertama, aku bermimpi bertemu dengan seorang gadis yang cantik, dia mengajakku ke suatu tempat dan  Sepertinya aku mengenali tempat ini…

************

ZEENGGGGGG…

“aaaaaaa…”teriak seorang namja..

Dia terbunuh..

Sebuah pedang tertancap tepat di lehernya.

Saatku coba melihat siapa sosok yang telah tega menancapkan pedangnya ke namja itu, tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang menepuk pundakku dan berkata,

“MINHO-SSI , KAU BERIKUTNYA… Hahahahaha”,

aku memalingkan wajahku ke belakang dan mendapati seseorang hendak menghunuskan pedangnya ke tubuhku..

“aaaaaa~”, aku berteriak ketakutan.

************************************

“hyung! ! Bangun hyung !”, taemin mengoyak-ngoyakkan tubuhku agar aku terbangun dari mimpi itu.

“taemin! Aku.. Aku mimpi buruk”, ucapku terengah-engah

“sekarang, ceritakan padaku, kau barusan bermimpi apa?”, tanya taemin sembari mengelus-elus punggungku.

Akupun menceritakan mimpiku dari awal hingga akhir, taemin yang mendengar ceritaku langsung kaget.

“hyung, kau bermimpi yang sama denganku dan juga hye soo noona!”

“sepertinya di rumah ini ada yang tidak beres.”, ucapku sambil menopang dagu.

“ya sudah, ya sudah, kau cuci muka saja hyung! Supaya kau tidak mengantuk dan tidak bermimpi buruk lagi. Kajja!”

taemin memberiku handuk untuk mengeringkan wajahku.

“ne”, aku pun berjalan menuju kamar mandi dan masuk ke dalamnya. Perlahan aku tutup pintu kamar mandi Ini.

Aku mulai mencuci mukaku, aku basuhkan wajahku dengan air. Tapi tunggu dulu!

Ini bukan air! Ini darah!

Kenapa airnya berubah menjadi darah?? Aku yang kaget karenanya, mencoba keluar dari kamar mandi. Tapi….

JDEGG..JDEEGG..

Pintunya susah untuk di buka. Aku mencoba menggedor-gedor pintu. Tapi tidak ada yang mendengarnya. Aku coba menghubungi taemin menggunakan ponselku, tapi sayang, tidak ada sinyal.

Ya TUHAN… Bantu aku! Aku sudah ketakutan setengah mati.

Lampu kamar mandi tiba-tiba mati, dan seolah-olah menambah seramnya suasana. .

Aku jongkok di pojokan kamar mandi dan menutup mataku dengan kedua tanganku.

Ketika ku sadari bahwa lampu di kamar mandi telah menyala, aku buka mataku, dan kulihat potongan kepala manusia ada di atas toilet bowl. “ommo!!!!!”

*MINHO POV END*

_author pov_

hah, lelah sekali. . .

Ternyata asik juga berbelanja bareng onew, jjong dan key..

“noona!”, taemin menyapaku dengan lambaian dan senyuman manisnya.

“hahaha, kemarilah saengie!”,perintahku

taeminpun berjalan dan mendekatiku

“ne, waeyo noona?”

“kau bantu hyung-hyungmu mengangkat barang yah! Noona ingin ke toilet sebentar”, jawabku, aku berlari ke kamar mandi karena sudah tidak tahan.. Sudah di ujung! !*plak*

“ne, noona!”

akupun berlari masuk. Setibanya di depan kamar mandi, aku mulai membuka pintu..

“mwo?? Minho!!”

sontak aku kaget melihat minho duduk di pojokan kamar mandi, tidak sadarkan diri.

Aku segera memanggil onew,key,jong, dan taemin.

“ada apa?”,tanya jong hyun

“iaa, ada apa?”,onew menimpali.

“minho, tidak sadarkan diri di kamar mandi”, ucapku sembari menunjuk-nunjuk ke arah kamar mandi.

Kamipun langsung ke kamar mandi untuk mengecek keadaan minho.

“mana minho? Tidak ada!”,ucap onew.

“ada! Tadi dia disini! Duduk di pojokan, dan dalam kondisi pingsan!”, ucapku kekeuh.

“tapi buktinya ga ada!”, onew semakin ngotot karena tidak ada bukti.

“hah, sudah, sudah, coba aku cek ke kamarnya!”, ucap key melerai perdebatanku dengan onew.

5 menit kemudian…

“gawat! Gawat! Minho tidak ada di kamarnya!”

Ucap key berlari ke arah kami.

Akhirnya kami memutuskan mencari minho ke seluruh ruangan di base camp.

Sudah hampir stengah jam, tapi kami tidak juga menemukannya.

“hyung!hyung!”,teriak taemin dari kejauhan

“taemin? Waeyo? Kau menemukan minho?”,tanya onew

taemin mengangguk pasti.

“dimana?”

taemin yang masih dalam keadaan ngos-ngosan menjelaskan dimana minho berada. Taemin memberitaukan kalau minho ada di paviliun bawah tanah yang tidak pernah kami ketahui keberadaannya.

“paviliun bawah tanah?”,tanya key

“ne hyung! Tadi aku tidak sengaja masuk ke kamar minho, lalu kutemukan sebuah pintu rahasia menuju paviliun bawah tanah, dan aku menemukan minho tidak sadarkan diri disana..”,ucap taemin.

“kajja! Kita harus kesana!”, ucap jong hyun bersemangat

“tapi , aku tidak ikut!”

“waeyo? Bukankah kau yang tau paviliun itu?”tanya onew pada taemin

“tidak! Tempat itu menyeramkan hyung!”

taemin mendadak jadi seorang penakut

“memangnya ada apa di paviliun itu?”,tanyaku semakin penasaran. Hal ini menguatkan bukti kalau rumah ini benar-benar menyeramkan, mulai dari mimpi , hingga kejadian-kejadian aneh yang kami alami disini.

Taemin hanya diam dan menyuruh kami melihatnya sendiri. Sebenarnya, ada apa di paviliun itu. Aku dan yang lain mulai masuk ke kamar minho, dan ternyata benar! Ada sebuah pintu rahasia.. Kami pun menyusuri terowongan bawah tanah, dan menemukan sebuah ruangan . Ruangan yang gelap.

“hei hyung! Kenapa lantainya jadi empuk begini?”, tanya key

“hah! Sempat-sempatnya kau bertanya begitu!”,ucap onew sinis

“hyung, hidungmu mancung sekali”,ucap jong hyun

“memang kau memegang hidungku?”,jawab onew

“hah? Aku sedang memegang hidungmu kok!”,

“hei! Itu bukan hidungku!”

“hidungmu!”

jong hyun dan onew sangat berisik. Karena gelap, Akupun menyalakan lampu.

“mwo?”

secara bersamaan kami mengucapkan kata yang sama. Ini lantaran kami kaget, melihat di sekeliling kami banyak potongan tubuh manusia.

“oppa! Aku takut”, aku memeluk key erat-erat.

*kyak balonku ada lima.. KUPEGANG ERAT-ERAT*#Abaikan

“aaaa~”, jong hyun berteriak histeris karena ia memegang hidung dari potongan kepala manusia yang tergantung di tembok paviliun, ia pikir itu hidung onew, tp ternyata tidak.

Onew meminta key untuk membawaku keluar paviliun. Sementara itu, onew dan jong hyun membopong minho keluar dari sana.

-setelah keluar-

“hyung! Kalian tidak apa-apa?”,tanya taemin cemas.

“tidak. Tolong Kau ambilkan alkohol!”, perintah onew.

Tak lama kemudian, taemin membawa sebotol alkohol, itu di gunakan untuk menyadarkan minho yang tengah pingsan.

Jong hyun terlihat begitu shock. *every body shock#abaikan*

ia benar-benar tidak bisa melupakan kejadian di paviliun tadi.

…tepat pukul 5 sore…

“hyung! Noona! Aku mengajak seseorang datang kemari”, ucap taemin yang baru saja datang dari bepergian.

Kami yang tengah latihan vokal, langsung menghentikan kegiatan kami dan terfokus pada seorang yeoja yang di ajak taemin.

“siapa ini saeng?”,tanya key

“ne, ini yeojachinguku, namanya je sun”

taemin memperkenalkan pacar barunya pada kami. Anaknya manis dan ramah. *ueek! Ga ikhlas bilang gini*

ia mengulurkan tangannya

“joneun choi je sun imnida.. Bangapseumnida..”

akhirnya kami semua berkenalan dengannya.

“hmmp.. Aku mencium sesuatu yang tidak enak di rumah ini..”,ucap je sun

“hah? Kenapa kau bisa tau?”

aku dan yang lain menatap dalam wajahnya.

“ahh hyung, noona! Aku lupa memberi tau kalian, kalau je sun bisa meramal, dia juga bisa mengetahui kejadian di masa lalu.. Je sun Juga memiliki indra ke enam.”,ucap taemin panjang lebar.

Aku langsung menyeret je sun ke sofa di studio kami, lalu bertanya mengenai rumah ini. Aku begitu penasaran! Walaupun sebenarnya aku takut.

Ku arahkan tatapan tajamku padanya.

” je sun, kau tau sesuatu tentang rumah ini sebelum kami menempati rumah ini dan menjadikannya sebuah base camp?”

je sun mengangguk.

“tunggu sebentar! Aku akan mencoba menerawang”

bukan hanya aku.. Key, onew, jong hyun, minho dan taeminpun penasaran dengan hasil terawangan .

“ohh~jadi begitu..”,ucap je sun berbisik

“apa? Apa yang terjadi?”, tanyaku semakin penasaran. Aku dekatkan wajahku ke wajahnya.

Taemin dan key pun tak mau kalah.. Mereka saling bertatapan.

“yeojachingu kita serius banget ya?? hihihi”, ucap key

“ho.oh”,taemin mengangguk-ngangguk.

“hei ! Ini saatnya serius!” onew menjewer telinga key dan taemin

“atatatatatatata”, taemin mengerang kesakitan.

“apa kalian pernah bermimpi sesuatu? Yang aneh? Yang buruk begitu? Adakah?”, tanya je sun.

Aku, taemin dan minho mengangguk, karena hanya kami bertigalah yang mengalami mimpi buruk itu.

“apakah kalian bermimpi hendak di bunuh seseorang yang berwajah rusak ,berpakaian lusuh mengenakan topi dan tangannya berupa pedang?”,tanya je sun mengintrogasi.

Sekali lagi kami bertiga mengangguk.

“lalu, sebenarnya apa arti dari mimpi itu je sun?”, tanya minho

“lalu..lalu, potongan tubuh yang kami lihat di paviliun?”,tanya taemin

“satu..satu ya aku jawab!”,ucap je sun

“ne,ne, critakan pada kami! Aku sudah penasaran! Kasian minho! Dia harus tidur bersama onew yang cerewet dan judes itu”,ucapku perlahan, agar tidak terdengar onew.

“baiklah~ begini.. Dulunya pemilik rumah ini adalah seorang penjagal *ryan dari jombang ikut ngeksis*

dia membunuh puluhan orang. Yang lebih tragisnya, ia memutilasi setiap korbannya dan menaruh potongan tubuh korbannya di paviliun”, ucap je sun memasang wajah menyeramkan

“je sun! Ekspresimu itu membuatku takut”,ujar jong hyun

“hehe, mian oppa.. Bisa aku lanjutkan?”tanya je sun,

kamipun mengangguk. Akhirnya je sun menceritakan bahwa sebenarnya pemilik rumah ini seorang penjagal yang sadis,ia membunuh korbannya dengan menggunakan  pedang. Karena warga marah dengan perbuatannya, para warga membakar penjagal itu disini, dirumah ini.. Dan arwah penjagal itu ternyata masih gentayangan di rumah ini, ia datang dalam mimpi untuk membunuh siapa saja yang tinggal di rumah ini. Siapapun yang memimpikannya, dan jika benar-benar terbunuh dalam mimpi, maka dalam dunia nyatapun, dia akan mati juga. Akhirnya je sun menyarankan kami Untuk tetap terjaga,jangan sampai memimpikan hal itu. Karena ini akan berakibat fatal.

“baiklah~kami tidak akan tertidur, tapi tapi, jika salah satu dari kita ada yang sampai tertidur bagaimana?”,tanya jong hyun

“nah, jika seperti itu, harus ada yang membangunkan..”,ucap je sun

kami mengangguk, tanda bahwa kami mengerti.

“aku ingin bertanya padamu je sun!”,onew mengangkat telunjuknya

“ne, tanyakan saja!”

“apakah nanti, salah satu dari kami akan ada yang mati?”,tanya onew.

Suasana mencengkram..

Semua pandangan tertuju pada je sun.

“ahh~kalian itu! Aku belum meramal, kalian sudah melototiku seperti itu!”

“cepat katakan!”,ucapku seakan tidak sabar

“baiklah~aku akan menerawang sebentar!”, ucap je sun

belum ada semenit, wajah je sun berubah pucat.

“hei, waeyo??”,minho melambai-lambaikan tangannya di depan wajah je sun.

“ahh~aku tidak tega mengatakan ini!”,ucap je sun sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

“hei! Waeyo? Katakan saja! Apakah ada salah satu dari kami yang akan mati?” aku membuka kedua tangan yang menutupi wajahnya.

Je sun mengangguk pasti. Namun, saat aku ingin mengetahui siapa orangnya, dia tidak mau mengatakannya dan lebih memilih diam.

—-pukul 21.00—-

aku, key, onew, taemin, minho dan jong hyun berkumpul di studio, tempat kami latihan vokal. Kami berenam tidak ada yang berani ke ruang tamu, karena ruang tamu itu bersebelahan dengan kamar minho.

“hyung, kalau begini terus, lebih baik kita pindah bukan?”,tanya taemin memecah kesunyian.

“tidak bisa !! Kita sudah susah payah mengumpulkan uang selama 5 tahun untuk membeli rumah ini! Lagi pula kalau kita kembali ke dorm, itu tidak mungkin! Dorm kita sudah tidak layak huni!, kalau kita pindah, kita mau kemana? Kerumah orang tua masing-masing? Lalu bagaimana nasib SHINee? Kalau kita kerumah orang tua masing-masing, rumah kita kan tidak dekat! Bagaimana caranya latihan?”, ucap onew penuh kebimbangan.

“aha~kita jual saja rumah ini!”,ucap key sambil menaik-naikkan alisnya.

“anni~ kita perlu waktu kalau ingin menjualnya! Aku rasa rumah ini akan lama terjual!” Ucap onew.

“lalu, apakah kita akan membiarkan salah satu dari kita mati sia-sia di sni? Seharusnya kita tidak boleh berdiam diri seperti ini ! Kita harus melakukan sesuatu!”,ucap minho penuh emosi.

Akhirnya Onew dan minho beradu pendapat.

Huh! Di suasana seperti ini, mereka bisa-bisanya bertengkar!

“together make you love, forever making your smile…” ponsel ku berbunyi, tanda ada panggilan masuk. Aku mengangkat telfon itu.

“yeoboseyo?… Ne,ne, gamsahamnida oppa!”

“hei, itu telfon dari siapa?”,tanya jong hyun

“aku ada kabar baik untuk kita!”, ucapku di iringi senyum manisku *hoek*

“apa itu?”,tanya minho

akupun memberitau mereka, kalau manager agency akan memberikan kami base camp tersendiri khusus SHINee. Karena kami telah lulus setelah melewati masa training selama setahun, tentunya kami mendapat predikat A. Tapi sayangnya, kami harus menunggu selama 3 hari, sebelum kami di jemput bagian agency.

Yang kami pikirkan adalah, apakah kami dapat bertahan? Selama 3 hari tidak tidur?

Aku dan yang lainnya harus tetap berusaha, agar kami tetap terjaga. Agar ramalan je sun tidak benar-benar terjadi.

“mulai sekarang, kita harus tetap begini! Jangan ada yang tidur. Mengerti?ini semua demi kebaikan kita berenam”,perintah key

kami semua mengangguk.

Kami mampu tidak tidur hingga 2 hari.

Di hari ketiga (malam terakhir)

“hoaahem.. Hyung, aku benar-benar tidak dapat menahan rasa ngantukku!”,ucap taemin sembari menguap.

“hoaheem.. Aku juga taemin”, saut key .

Bisa di bayangkan, mata mereka seperti bohlam ukuran 5 watt*remang-remang*

“hei! Kalian jangan mengeluh. Ini hari terakhir kita di sini. Jadi bersabarlah”, saut jong hyun

“betul betul. Hoaahem.. Apa kalian sudah membereskan barang-barang kalian?”,tanya onew

“SUDAAH…HEEM”,jawab kami secara serempak.

“hyung, matamu seperti mata panda!haha”, ledek key pada onew.

“hei! Kau lihatlah matamu, seperti mata kodok!”,balas onew

walaupun suasana di base camp mencengkram, namun mereka dapat mengubah suasana menjadi tidak menyeramkan lagi, yah…walaupun hanya sesaat.

————TBC—————-


 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 5, 2011 inci ALL FANFICT, HORROR

 

Tag: , , , , ,

SHINee – You sleep? you’ll die part 1 of 3

no copas, nd don’t be silent readers!!!!!

Title : you sleep? You will Die

genre: horror

main cast: all member SHINee

other cast: author as Park hye soo

Annyeong haseyo…

 

Aya come back again bring news fanfict for you all readers..

 

Kali ini author bikin fanfict ber.genre horor, tapi agak di selipin komedi n romance.. Mianhae kalo ni ef ef ga keren, ga nyeremin, ga bagus ato apalah, karna ini pertama kalinya author buat ff beginian.. ini ceritanya aku terinspirasi sama film nightmare on elm street, tapi ga sama kok.. Cuma di ambil dikit-dikit. Hehe ^^ mohon RCL yah..

 

oke, tanpa banyak basa basi. Lets read this ff.. Hepi reading…

 

 

 

************************

Sebuah mobil ferary hitam berhenti tepat di depan sebuah rumah yang sangat besar. Dari luar nampak megah bagaikan istana. Tampak Seorang namja keluar dari mobil itu.

 

“hoaheem~kita sudah samphai”, ucap namja itu seraya menguap, menaikkan tangan dan melemaskan otot-otot yang keram akibat 6 jam di perjalanan tanpa istirahat.

 

Setelah itu, seorang namja lagi keluar dari mobil yang sama.

“huaaa~rumahnya indah.. Hyung, akhirnya kita punya base camp juga yah.. Kau memang hebat memilih tempat hyung! Aku acungkan jempol kakiku untukmu.. Haha”

 

CTAAK.. Sebuah jitakan tepat mendarat di kepala namja itu.

 

“kau itu banyak omong ! Sana, bantu hyung hyungmu mengangkat barang!”, ucap onew yang sudah menenteng tas ranselnya. Taemin langsung bergegas mengambil barang bawaannya.

 

“aihh~mana barang-barangku??” taemin kehilangan tas babi kesayangannya, dia panik dan mencari-carinya ke seluruh tempat di mobil.

 

“noona ! Bangun! Noona!”, taemin mencoba membangunkanku dari tidurku yang lelap.

 

“ahh~saeng! Kau ini , tak lihatkah aku sedang tidur? Lagipula kita harus melanjutkan perjalanan bukan? Berapa lama lagi kita akan sampai? Hah?”

 

“hei noona! Kita sudah sampai! Kau itu nglindur yah?”

 

“mwo? Sudah sampai? Yippii..”, aku langsung membuka mataku lebar-lebar, lalu segera keluar dari mobil dan menari-nari geje.

 

“ya ampuun~sarapnya kumat”, gerutu jong hyun.

 

“apa katamu oppa? Kau mengataiku sarap?”, aku berkacak pinggang dan melotot ke arah jong hyun.

 

“ahaha~anni.. Aku tidak berbicara apapun.. Aku hanya bersiul.. Cuiiiit cuiiit”, jawab jong hyun sembari bersiul.

 

“hye soo!! Ambil barang-barangmu di bagasi ! Aku tidak mau mengangkatnya kedalam”, ucap minho

 

“waeyo? Bukankah tadi kau yang memasukkannya kebagasi? Knapa skarang jadi aku yang harus membawa koperku ke dalam sendirian? Kau kan tau, aku tidak kuat mengangkatnya… Ayolah oppa, kau kan tampan!” aku mencoba merayu minho, agar dia mau membawakan koperku ke dalam. Namun, dengan segala upaya aku kerahkan untuk merayunya, tapi tetap saja minho tak terpengaruh.

 

“chagi, kopermu biar aku saja yang membawanya ke dalam..”, ucap key

 

astaga… Aku sampai lupa, kalau key itu namjachinguku.. Haha, wajarlah, aku kan baru 2hari berpacaran dengannya..

 

“ne chagi, gomawoyo..”,ucapku dan tersenyum manis ke arahnya.

 

BRUUKK… Key jatuh karena tersandung..

 

“hyung! Baru diberi senyuman saja kau sudah gorgi.. Eh, gerogi maksudku.. Apalagi sampai dicium ! Bisa-bisa kau mati berdiri hyung! Haha”, taemin meledek key.. Aku hanya tertawa melihat kekocakan taemin. Ternyata begini sifat mereka? Dulunya sebelum aku bergabung dengan SHINee, aku pikir mereka adalah namja-namja yang menyeramkan, yang tidak bisa di ajak tertawa bersama dan difikiran mereka hanya ada latihan.latihan.dan latihan demi kepopuleran mereka di masa depan nanti *ceritanya SHINee belum memulai debutnya*

 

*** setelah masuk ke dalam rumah…

 

“hyung, aku mau kamar yang ini”, ucap minho menunjuk2 kamar di dekat ruang tamu.

 

“ne, aku di lantai 2 yaa.. Kalian aturlah sendiri ruangan kalian. Arraseo?” onew langsung beranjak ke lantai 2.

 

“ummm~ aku di situ saja”, ucap jong hyun menunjuk kamar di sebelah kamar minho

 

“hyung, aku ikut kau saja di lantai 2. Tunggu hyung~” taemin berlari mengikuti onew ke lantai 2.

 

Kini tinggal aku dan key..

 

“umm~chagi, kau mau kamar yang mana?”,tanya key padaku

 

“dimana ya??”, aku masi bingung menentukan kamar yang mana yang akan aku tempati.

 

“bagaimana sekamar denganku?”, tawar key

 

“MWO??”, Aku melotot.. *sebenarnya kepengen banget*

 

“ahh~aku cuma bercanda chagi! Tunggu sampai kita menikah yaa..”,key tersenyum manis padaku.

 

“ahha~aku di situ saja chagi”, aku menunjuk ruangan di seberang kamar minho.

 

“ne, aku pilih kamar di sebelah kamarmu.. Ayo..” key menenteng tasku terlebih dahulu dan meletakkannya di dalam kamarku.

 

“gomawo chagi”

 

“ne, cheonmaneyo.. Kau beristirahatlah sekarang! Aku tau kau pasti lelah”, ucap key.

 

“ne chagi, kau juga istirahat ya..” key keluar dan menutup pintu kamarku.

 

Aku berbaring di tempat tidur, sebenarnya aku hanya ingin tidur-tiduran, Tapi akhirnya aku tertidur pulas.

 

ZzZzEeEeEnnNnGgGgGg

 

****************** “siapa kau?”, ucapku ketakutan.

 

“hye soo! Kau adalah korban selanjutnya! Hahahaha”, ucap seseorang berwajah buruk rupa yang menggunakan pakaian compang camping, menggunakan topi usang dan tangannya berupa pedang. Dia mencoba menghunuskan pedangnya. “hiaaah~”

 

“TIDAaaKkk”

 

*************

“hye soo.. Hye soo bangun!”, terdengar suara seorang namja membangunkanku dari mimpi buruk itu..

 

“oppa…”, aku memeluk key seeratnya. Keringat dinginku bercucuran. Betapa mengerikannya mimpi itu?

 

“kau bermimpi chagi?”, tanya key mengelus-elus kepalaku. Bukan hanya key, minho dan onew pun ada disana.

 

“minho, cepat kau ambilkan air putih untuk hye soo!”,perintah onew

 

“ne hyung..”, minho segera ke dapur untuk mengambil air putih

 

“chagi… Aku takut!”, aku menangis di pelukan key, badanku gemetaran.

 

“tenang chagi, itu hanya mimpi”, ucap key menenangkanku

 

“iaa hye soo, itu cuma mimpi. Kau sih! Di perjalanan sudah tidur 4 jam, sampai disini kau tidur lagi, jadi mimpi buruk kan?”, ucap onew..

 

“hyung, ini airnya..”, minho memberikan gelas berisi air putih kepada key. Key pun memberikannya padaku.

 

“ahh~” akupun sudah meminum air putih segelas besar. Namun hatiku masih kacau~ tumben aku bermimpi seperti ini. Aku sudah memiliki firasat yang tidak enak di rumah ini. Apa yang akan terjadi?

 

*** sore harinya….

 

“noona, aku pinjam chargermu.. Aku lupa membawanya!”, teriak taemin dari ruang tamu.

 

“ne… Ambil saja di kamarku, aku letakkan di atas meja!”, sautku sambil menggoreng ikan di dapur untuk menu makan malam pertama kami di base camp yang baru ini.

 

3 menit kemudian…

 

“noona, apa ini topi milikmu? Kenapa usang begini?”, tanya taemin yang menghampiriku ke dapur.

 

“topi? Topi apa?” aku tidak merasa membawa topi.. Aku pun mencoba melihatnya.

 

“ommo! Topi ini?? Dimana kau dapat !” tanyaku kaget. Aku kaget karena topi itu mirip topi yang dikenakan sesosok orang yang hendak membunuhku di mimpi itu!

 

“aku mendapatkannya di kamarmu! Aku piker Itu milikmu,noona!”,ucap taemin sambil memain-mainkan topi itu.

 

“taemin! Buang topi itu! Buang yang jauh! Aku tidak ingin melihat topi itu ada disini!”

 

“waeyo?”,tanya taemin

 

“sudah! Buang saja!”,perintahku. Taemin pun keluar dari dapur.

 

***********

Tepat pukul 21.00..

 

NP#Suara burung hantu….(?)

 

“ayo..kau kalah taemin! Aku menang” key dan taemin begitu asik bermain playstation di ruang tamu. Tidak hanya key dan taemin, kami semua berkumpul di ruang tamu. Sementara key dan taemin asik dengan playstation mreka, terlihat minho sedang menonton TV, Onew sedang membersihkan kukunya dari kotoran, jong hyun sedang facebookan, dan aku sendiri tengah asik membaca majalah fashion milik key *ga modal, minjem2*

 

“hye soo, ini sudah malam! Apa kau tidak tidur?”,tanya onew yang masih sibuk mengurusi kukunya.

 

“nanti saja oppa, aku belum mengantuk”, jawabku seraya membolak-balikkan setiap halaman di majalah itu.

 

“hoaaahem~aku tidur duluan yah!”,ucap taemin sambil menguap selebar-lebarnya

 

“hei taemin! Kita belum menyelesaikan permainan ini! Kau main kabur saja.. Beginilah kalau taemin sudah kalah. Haha”, key meledek taemin, tapi taemin tidak menggubrisnya. Taemin tetap berjalan menuju kamarnya di lantai dua.

 

20 menit kemudian..

 

“toloong..toloong”,suara teriakan taemin di kamarnya. Aku dan yang lain segera ke kamar taemin

 

“hei saeng, bangun! Kau kenapa?”,tanya jong hyun

 

“aku..aku bermimpi buruk! Sungguh menyeramkannya mimpi itu!”, ucap taemin ngos-ngosan.

 

“ini, minum air putih dulu”, aku memberikan taemin segelas air putih yang sudah tersedia di atas meja.

 

“ceritakan pada kami, mimpi apa yang kau alami barusan?”, tanya minho mengintrogasi.

 

“mimpi itu menyeramkan hyung! Dalam mimpi itu aku bertemu sesosok manusia yang berwajah buruk rupa,yang mengenakan baju lusuh dan topi usang,serta tangannya berupa pedang. Dia ingin membunuhku hyung!” taemin menceritakan mimpinya, dan aku kaget… Mimpinya sama dengan mimpi yang aku alami tadi siang.

 

“hah? Tadi siang aku juga bermimpi seperti itu”

 

“benarkah? Oh ia, aku ingat, Topi usang itu.. Topi yang sama persis di kenakan oleh orang yang hendak membunuhku di mimpi itu. Apa topi usang itu sama dengan di mimpimu,noona?”,tanya taemin

 

“ne…maka dari itu, aku memintamu untuk membuangnya!”,jawabku.

 

“jangan-jangan…”

 

Suasana semakin menyeramkan..

 

“ahh~kalian ini ! Horor banget sich! Aku tidak percaya hal-hal mistis seperti itu. Itu cuma mimpi! Ingat ya, cuma mim pi! Mungkin saja cuma kebetulan mimpi kalian berdua sama..”,ucap onew tak percaya. Onew langsung pergi ke kamarnya

 

“ishh~awas saja kalau dia sampai mengalami mimpi buruk itu!”,ujar taemin kesal

 

*** keesokan harinya…

 

“hei, kau sedang apa hye soo?”,tanya jong hyun sembari mengintipku di dapur

 

“oppa… Aku sedang membuat cake, oppa mau membantuku? Aku dengar oppa pandai membuat cake, benarkah?”

 

jong hyun hanya tertawa kecil.

 

“oia hye soo, aku ingin bertanya sesuatu..”,tanya jong hyun sembari membantuku membuat adonan.

 

“ne oppa, bertanyalah..”

 

“apa kau tau, siapa pemilik rumah ini sebelum kita membelinya?”

 

pertanyaan jong hyun membuatku menghentikan kegiatanku.

 

“waeyo oppa? Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?” aku mengerutkan dahi dan menatap jong hyun tajam. jong hyun menepuk dahiku.

Plaak..

“hei! Jangan memandangku seperti itu ! Aku hanya bertanya saja. Jadi, kau tau tidak?”

 

“aiish~sakit oppa! Kau fikir dahiku meja! Main tepuk-tepuk saja! Aah~aku tidak tau! Memang kenapa sih?”,tanyaku lagi

 

“anni~cuma aku merasa ada yang mengganjal di rumah ini.. Tadi pagi saat kalian belum bangun, aku berjalan-jalan ke halam belakang dan disana aku melihat tulang belulang manusia.”

 

aku terdiam.. Bulu kuduku seketika merinding..

 

“oppa, kau jangan menakut-nakutiku!”

 

“hei! Kau fikir aku bercanda? Apa kau mau melihatnya sendiri??”,ujar jong hyun sambil menarik tanganku.

 

“hei oppa! Kita mau kemana?”,tanyaku

 

“ke halaman belakang, melihat tulang belulang itu!”

 

“ahh~aku tidak mau oppa!”, aku mencoba melepaskan tangannya.

 

“heii.. Kau apakan hye soo?” teriak seorang namja dari lantai atas.

 

Key??

 

Jong hyun seketika melepaskan tanganku, Agar tidak terjadi kesalah pahaman.

 

Key turun dari lantai 2 dan menghampiri kami.

 

“hyung, kau apakan hye soo?”,tanya key

 

“ahh~anni… , aku hanya ingin mengajaknya ke halaman belakang”, ucap jong hyun cengengesan

 

“untuk apa?”, key melotot ke arah jong hyun

 

“sudah sudah~ jjongppa hanya ingin memperlihatkan sesuatu padaku..”

 

“sesuatu? Ssh..sshh.. Sepertinya aku mencium aroma coklat, apakah kau sedang memasak hye soo?”,tanya key. Tiba-tiba aku teringat, kalau aku sedang memanaskan coklat batangan.

 

“ommo!! Aku lupa!”, aku berlari ke dapur untuk menyelamatkan coklatku agar tidak gosong

 

“aishh~hampir saja coklatku gosong! Wah,wah, lap nya dimana yah??” aku mencari serbet di setiap sudut di dapur. Ketika aku membuka sebuah laci, aku menemukan sebuah kain yang lusuh. Aku gunakan itu sebagai lap.

Tapi tunggu dulu!

Sepertinya aku pernah melihat kain ini.

Tapi dimana ya?

 

“ommo ! Tidaaaaak !”

 

 

******TOBE CONTINUE**********

 

Waah~ gimana ? aneeh yaa?

 

Menurut kalian, kenapa hye soo kaget?

Apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu?

 

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada April 5, 2011 inci HORROR

 

Tag: , , , , ,