RSS

Arsip Kategori: FF BIGBANG + DGNA (Part 1-4) NOT COMPLETE?

Galeri

FF Big Bang + DGNA eps. 4

NO COPAS ND DON’T BE SILENT READERS!!!!

Tittle : anything anybody

genre : romance

casts :

–         Aya GD’apple as park hye soo

–         Kwon jiyong as himself

–         Karam DGNA as himself

–         Jay DGNA as himself

–         Seung hyun as himself

–         Seungri as himself

–         Taeyang as himself

–         Daesung as himself

–         D-lite ika chan as lee hye ran

–         Ega hyukieVI as lee hyo hee

–         mika DGNA as songsaenim

–         injoon DGNA as songsaenim

–         hyunmin DGNA as dongsaeng daesung

<<prev

“ne!! Tapi Aku sudah minta maaf pada daesung karna aku tidak sengaja menabrak hyunmin kemarin!”.

“ohh, jadi??”

“mianhae daesung,mianhae..”,ujar jiyong lagi. “daesung ah, kau memaafkannya?”,tanyaku. Daesung hanya tersenyum dan mengangguk. “mwo?! Kau? Kau memaafkannya?”,ku membulatkan mataku tak percaya. Sebaik itukah daesung? “ne, tapi ada syarat yang harus ia penuhi”,ujar daesung lagi. “mwo?”,tanya jiyong. “hm..hm..hm..”,daesung mengangguk-anggukkan kepalanya seraya memegangi dagunya.

>> next

“mwo?!”, Tanya jiyong lagi. “jiyong~ah,bisakah ku minta kau merawat hyunmin untuk beberapa hari saja?”,Tanya daesung. Tatapan mata daesung saat itu memancarkan  penuh harapan. “tidak mau!!!”,jiyong membuang mukanya begitu saja. “hmm~kalau begitu jangan harap aku akan memaafkanmu!!”,daesung membalikkan badannya dan bersikap yang sama pada jiyong. “yah,,jangan begitu daesung..kau harus memaafkanku!! Aku kan merasa sangat berdosa jika kau tak memaafkanku..apa tak ada cara lain?”,Tanya jiyong. Daesung hanya geleng kepala sambil melipat kedua tangan di dadanya. “tak ada cara lain!! Jika kau mau, kau lakukan apa yang aku minta, jika tidak, bawalah dosamu itu sampai ke akhirat!!”,jawab daesung tegas. “haha..memang enak?”,ledek hye soo. “hye soo~ah, kau juga ikut menjaga hyunmin yaa..?”, daesung menaik-naikkan alisnya. “mwo?! Aku? Memang apa salahku?kenapa aku jadi ikut-ikutan?”,Tanya hye soo heran. Daesung mendekat dan berbisik di telinga hye soo. “!@#$%^!@#$%^&*())-&&**”,jiyong tak mampu menjangkau pendengarannya. Ia hanya diam sambil memainkan poninya. “hye soo ah~ bolehkah aku meminta tolong padamu untuk menjaga hyun min? aku tidak percaya sepenuhnya pada orang itu!”, ucap daesung berbisik pada hye soo sambil memicingkan matanya kearah jiyong. “kenapa?? Kenapa kau malah mengajukan persyaratan itu padanya hah? daesung phabo!!”, balas hye soo berbisik. “sudah,,turuti saja kata-kataku.. kau menganggapku sahabat kan? Nah, untuk sekarang aku mohon bantuannya yah.., jebal..”,pintanya.

***

“nah, aku mohon bantuannya yaa.. tenang saja, sepulang dari bekerja paruh waktu, aku akan kemari. Aku mohon kalian jangan bertengkar di depan hyun min ya.. annyeong..”, daesung berpamitan. “aiissh~mimpi apa aku? Harus berdekatan dengan namja gila ini? Huh!! Ini karna daesung phabo!! Issh~”,gerutu hye soo. “yaa.. hye soo ah~ambilkan majalah di atas meja itu”, perintah jiyong sembari menunjuk tumpukan majalah di atas meja. “mwoya??? Kau kan punya kaki,, ambil saja sendiri! Bleh..”,hye soo menjulurkan lidahnya. “yaa.. aku kan meminta tolong! Dasar yeoja gila!!”,pekik jiyong. “mwoya? Kau yang gila.. namja aneh..”bentak hye soo. “yaa.. kau yang aneh..”sahut jiyong lagi.

“kau..”

“kau..”

“kau..”

“yaa..kalian ribut sekali hah???”,bentak salah seorang wanita paruh baya yang melewati ruang rawat hyunmin. “ihh.. ini gara-gara kau namja gila!!”

“issh… ini gara-gara kau!!”,jawab jiyong sambil mengarahkan vas bunga yang ada di sebelahnya.

***

“nuna, daesung hyung kemana?”,Tanya hyunmin yang baru saja siuman. “hm..hyungmu sedang bekerja”,jawab hye soo. “yaa hyunmin ah~ apa menurutmu nunamu itu baik?”,Tanya jiyong seraya membolak-balikkan majalah yang di bacanya. “mwoya? Apa maksudmu berkata begitu kepada hyunmin? Aku kan memang yeoja yang baik hati, cantik, dan tidak sombong!”,ujar hye soo bangga.

TAP..TAP..TAP… derapan langkah terasa menghentak lantai ruangan rawat inap hyunmin. CKLEEK… daun pintu terbuka sedikit demi sedikit. Seseorang terlihat mendongakkan kepalanya ke dalam ruangan. “annyeong…”,sapanya. “hye ran ah~”,sambut hye soo. “mwo? Jiyong ah~ kau disini juga?”,Tanya hye ran namun jiyong hanya diam tak peduli dan tetap memfokuskan pandangannya ke majalah yang sedari tadi ia baca. “mwo, sombong sekali dia”,pekik hye ran. “oia, karam dan jay ke…..”

“annyeoonggg…”, teriak jay dan karam yang datang tiba-tiba berpakaian ala badut. “waaa..hyung,kau lucu”,hyunmin tertawa sambil tepuk tangan. Jiyong langsung menancapkan(?) pandangannya pada karam dan jay. “assh~apa-apaan mereka? Sok lucu!”,pekik jiyong. Semuanya tertawa riuh dengan kedatangan jay dan karam di ruangan itu, kecuali jiyong. “ya..kalau begitu juga aku bisa!”,jiyong bangkit dari tempat duduknya lalu keluar ruangan. “kenapa dia?”,Tanya hye ran, hye soo hanya menaikkan bahunya dan langsung menyuapi hyunmin bubur.  “hye soo ah~ apa benar, daesung menyerahkan perawatan hyunmin pada jiyong?”

“ne, daesung ada ada saja. Kau tau sendiri jiyong itu menyusahkan”,jawab hye soo.

***

2 jam kemudian….

“annyeong…”,sapa seseorang yang tiba-tiba datang mengejutkan semua orang yang ada di ruangan hyunmin. “ommona!! Siapa kau?”,Tanya hye soo sambil mengarahkan anak catur seakan ingin melemparnya ke muka orang aneh yang tiba-tiba mengagetkannya saat bermain catur bersama jay, karam dan hye ran. “stop..stop.. ini aku jiyong…!!”

“jiyong??? Hahahahhaa kau jiyong? Jiyong anak pemilik sekolah yang kaya raya, sombong dan tak tau terimakasih?”, hye soo tertawa sambil memegangi perutnya yang sakit. “yaa.. aku ini jiyong, namja tertampan di kota seoul. Kau tau!!”,pekik jiyong. “SKAK”,teriak jay. “aigoo!ommona!! aku kalah? Issh~ini semua karna kau jiyong!! Aku kalah karena kau!”, hye soo bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri jiyong. “kenapa aku? Aku kan tidak ikut main?”,jiyong mengelak. “tapi kau menggangguku bodoh!”,hye soo menjewer telinga jiyong. “aw..aw.. kau apa-apaan hah? Aku tidak merasa mengganggumu!”,jiyong menepis tangan hye soo. “yaa,, kau memang tidak merasa menggangguku, tapi aku merasa terganggu! Lihat saja dandananmu yang aneh ! untuk apa kau berdandan ala badut seperti ini ? memang kau pikir ini sirkus?”,hye soo melipat kedua tangannya sembari menatap jiyong tajam. “hah, sinis sekali kau! Aku kan hanya ingin menghibur hyunmin! Memang apa salahnya? Lagipula kan aku yang di beri tanggung jawab untuk menjaga hyunmin!”

“a..hahhahahaha.. kau ini ada saja jiyong ah~ lihat saja hyunmin sudah tidur”,jay menunjuk hyunmin yang tengah tertidur pulas di matras. “mwoya? Tidur?”,jiyong kaget. “huh, kalau begitu lebih baik kau menebus kesalahanmu dulu terhadapku!”,perintah hye soo.

*****

“ya..kau ini tidak bisa main catur, huh? Lihat saja permainanmu bagaikan anak TK!”,gerutu hye soo. “ahh~kau berisik sekali.. sekarang giliranmu karam ah~”,ujar jiyong sambil berpikir keras, mengerutkan dahi dan menopang dagunya. “kyahahaha SKAK!”,ujar karam dengan senyum yang melekat di bibirnya sepanjang permainannya dengan jiyong. “yaah, jiyong ah~ kau payah sekali , huh? Kalau sampai kita kalah, kau yang akan menerima hukuman dari mereka. Aku tak mau ikut-ikutan.”,ucap hye soo. “hah, kau ribut sekali! Lagi pula, jika aku kalah, kau juga harus ikut merasakan hukumannya! Kau ini egois sekali! Kita kan satu team”, pekik jiyong.

“kajja jiyong ah~kalahkan karam!”,hye ran menyemangati. “mana mungkin jiyong bisa mengalahkan karam yang notabennya seorang pecatur dunia?”,ujar jay sinis. “mwoya? Kau.. pecatur dunia karam ah~?”,jiyong menghentikan permainannya sementara waktu. “ne, wae? Kau takut? Jika kau mau, kita akan menyelesaikan permainan ini lebih cepat”,ujar karam seraya menaik-naikkan alisnya. “ahh~siapa bilang aku takut! Aku akan mengalahkanmu, aku yakin, sepandai apapun kau bermain catur, kau pasti bisa aku kalahkan!”

“yaa..kau ini banyaak omong! Kekalahan sudah di depan mata, masih saja menyombongkan diri!”,ujar hye soo sinis. “kau ini team ku bukan? Kenapa kau malah memakiku begitu, jangan remehkan aku! Lihat saja nanti, jika aku menang, kau yang harus menerima hukuman dariku!”,jiyong menantang. Hye soo dengan keyakinannya bahwa jiyong akan kalah, langsung menerima tantangan jiyong. “arraseo, aku setuju! Sangat setuju.. tapi jika kau kalah, kau yang akan mendapat double hukuman.. dari mereka dan aku!”

“arraseo, aku juga setuju”

Permainan pun di lanjutkan. Mereka bermain dengan antusiasnya. Sekali, dua kali, tiga kali, bahkan kini keempat kalinya jiyong kalah melawan karam, jiyong semakin frustasi, ia menjambak rambutnya berusaha mencari jalan keluar agar dapat mengalahkan karam. Hingga akhirnya hari sudah larut, dan daesung datang dari bekerja paruh waktu. “yaaa…kau ini kalah lagi!!”,teriak hye soo.

“annyeong….waah, ramai sekali..”,ujar daesung sambil membawa banyak bungkusan. “annyeong daesung ah~bagaimana pekerjaanmu hari ini?”,sambut hye ran. “ahh, lancar.., oia, kalian sedang apa? Sepertinya sedang have fun?”,daesung mengintip permainan jiyong dam karam. “wah, jiyong ah, kau hebat, bisa bertanding langsung dengan karam!”,ujar daesung. “ssstt..berisik.. aku sedang konsentrasi..”,pekik jiyong. “oia, apa kalian sudah makan? Ini aku bawakan fast food dari tempatku bekerja.”,ucap daesung sambil mengeluarkan beberapa box dari kantong plastik yang ia bawa. “waah, kebetulan.. aku belum makan”,jay langsung menyerobot box makanan dari tangan daesung. “hwaa~aku juga lapar..”,karam bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan permainan. “hahaha..ini kesempatan yang bagus!!”,gumam jiyong sambil tersenyum licik. Ia memindahkan benteng penyerang milik karam dan memindahkan posisi rajanya di tempat yang aman.

“SKAK..”,teriak jiyong kencang. Karam yang kaget, langsung menyambangi papan catur yang baru 5 menit saja ia tinggalkan. “aigo! Kenapa bisa SKAK?”,Tanya karam heran. “kau curang?”,hye ran menuduh. “enak saja.. aku bermain dengan kejujuran!”,jawab jiyong santai. “hahaha..kau kalah karam ah~.. aku menang..”,jiyong tertawa puas sambil melirik hye soo.. “ishh, jangan-jangan ia bermain curang! Dasar otak picik!”,gumam hye soo.

***

Malam semakin larut, kini saatnya jiyong dan yang lainnya berpamitan pulang. “kalian hati-hati di jalan yaa..”,pesan daesung sambil menggendong hyunmin. “ne, kami akan baik-baik saja. Hyunmin ah~nuna pulang dulu ya..”,hye soo berpamitan. Begitu juga yang lainnya. “oia, hye soo ah~ kau pulang bersama kami saja ya..”,ajak jay. “anni….hye soo pulang bersamaku..”,sahut jiyong. “mwoya? Aku pulang dengan mu? Huh, tak mau! Jangan-jangan kau memintaku untuk membayarkan ongkos taksimu sampai ke rumah! Tidak mau”,tolak hye soo. “jiyong ah~kau ikut saja pulang bersama kami..”,ajak karam. “ne, pulanglah bersama kami, supaya lebih ramai. Iya kan hye soo ah?”,hye ran menyenggol siku hye soo. “ahaha, ide yang bagus.. aku akan pulang bersama kalian”,jiyong tertawa senang.

Mereka pulang bersama-sama dengan berjalan kaki, setelah lumayan jauh, mereka menemukan sebuah taman yang sangat indah di malam hari, ditambah dengan gemerlap lampu yang menghiasi menara yang menjulang tinggi di langit. “hye soo ah~ lihatlah menara itu, cantik kan?”,ujar karam seraya berjalan mendekat ke arah hye soo. Ia menggenggam erat tangan hye soo dan mengajaknya berlari menuju menara indah itu. “jay ah~ hye ran ah~ kajja…”,hye soo melambaikan tangannya. “jiyong ah~ kajja ikut kami!”,hye ran menarik tangan jiyong.

“karam ah~ udara disini dingin sekali..”,hye soo mengusap-usapkan kedua telapak tangannya. Karam melepas jaketnya dan memberikannya pada hye soo. “ini, kau pakailah… supaya tidak kedinginan..”,ujarnya.

“mwoya? Apa yang mereka lakukan?”,jiyong memenyunkan bibirnya.

Tell me what is right and what is wrong

Iyudo moreun chae neowa nan datugo isseo eolgureul burkhigoseo

Jantteuk simsuri naseo hajiman ireon ne moseummajeo nan

Ponsel jiyong berdering. .. ia menatap layar ponselnya dan langsung mengangkat telponnya.

“ne seung hyun ah~?”,sapa jiyong. “ahh ne..ne.. aku akan segera kesana.. tunggu aku”,jiyong menutup flap ponselnya dan langsung lari meninggalkan hye soo, karam, jay dan hye ran. “jiyong ah~ kau mau kemana?”,teriak jay, namun jiyong berlalu tanpa sepatah katapun.

*****

i don’t wanna be without you girl majimak insaneun jeobeodugil barae

oneul dan harumankeumeun i don’t wanna be without you girl nae seotun maeum

kkaji ango gajwo i love you i need you girl

baby baby baby jogeum eosaekhajiman seoro

baby baby baby ajik saranghago inneunde

baby baby baby duryeopgineun hajimanseodo

kkeuchiboijiman nan geuraedo only you girl

hentakan demi hentakan musik menggema di setiap sudut ruangan, aroma minuman keraspun sudah tercium dari luar gedung diskotik. “yaa~jiyong ah..”,sapa seorang namja yang sudah duduk diantara yeoja-yeoja. “seunghyun ah, apa yang kau lakukan di tempat ini?”,Tanya jiyong. “mwoya? Aku tidak salah dengar? Yaa.. Bukankah dulu kau suka dengan tempat ini”,ujar seunghyun. ‘hah,kurasa lebih seru bila bersama hye soo dan teman-temannya’,gumam jiyong.

“jiyong ah~kau sudah datang?”,seungri dan taeyang datang secara bersamaan sambil merangkul beberapa yeoja.

TBC

Mian kalo pendek,,

RCL di tunggu ^^

Gamsha

 

Tag: ,

Galeri

FF Big Bang + DGNA eps. 3

NO COPAS ND DON’T BE SILENT READERS!!!!!!

Tittle : anything anybody

genre : romance

casts :

–         Aya GD’apple as park hye soo

–         Kwon jiyong as himself

–         Karam DNA as himself

–         Jay DNA as himself

–         Seung hyun as himself

–         Seungri as himself

–         Taeyang as himself

–         Daesung as himself

–         D-lite ika chan as lee hye ran

–         Ega hyukieVI as lee hyo hee

–         mika DNA as songsaenim

–         injoon DNA as songsaenim

–         hyunmin DNA as dongsaeng daesung

 

author : Aya GD’apple

last chapt <<

CUUUUUUUUUUIIITTTTT DUAAAAAAR… Suara kembang api menggelegar di awan. Ku langsung bangun dan berdiri menghadap pemandangan di kota, begitu indahnya kota seoul di malam hari. Binar-binar lampu, suara gemuruh kembang api. Eits, aku hampir lupa.. Hari ini adalah malam pergantian tahun.. “HAPPY NEW YEAR”, teriakku sekencang-kencangnya. Jiyong yang baru menyadarinya, juga ikut-ikutan berteriak “HAPPY NEW YEAR”,

“HAPPY NEW YEAR”,teriak segerombolan orang. Aku berbalik badan dan melihat semua teman-temanku baru Tiba di puncak. Aku langsung memeluk ke empat sahabatku.. “hye soo, ayo kita main kembang api!”,ujar daesung sembari merogoh isi tasnya. Ia mengeluarkan kembang api yang ia bawa dari rumah. “kyaaa~kajja! Kajja!”,jay langsung menjambret kembang api yang masih terbungkus rapi. Kami pun menikmati malam pergantian tahun di sini. Malam ini akan menjadi malam yang paling bahagia di hidupku. Aku melewati malam pergantian tahun di tempat favoritku, lalu berbaikan dengan jiyong dan tentunya aku bisa lebih dekat dengan sahabat-sahabatku.

next >>

Annyeong ,, mianhae kalo post part 3.nya aga lama… Coz author jarang onlen gara-gara sibuk ma jadwal kuliah… (curecol)

masi ada yang mau baca ga? Kalo ga ada, ya ga di terusin, tapi kalo ada, bakal di terusin. Haha xDD

to D-lite ika chan,, ini ff pesenanmu, uda umma buatin.. Ntar giliran ffmu di lanjutin yah!! Umma uda tunggu ampe kaki kutuan ni. Haha *plak

yeep, gg usah byak cincau, langsung ajah check this out..

“hye soo ah~ kau sudah baikkan dengannya?”,ujar karam sembari menyalakan kembang apinya. “ahahaha~seperti yang kau lihat! Ehm,ternyata dia asik juga”,terangku. Sontak membuat teman-temanku tak percaya.

**

“jiyong ahh~mianhae..”,seungri,seunghyun dan taeyang menghampiri jiyong yang tengah menikmati udara sejuk di pegunungan. “jeongmal?semudah itukah kalian meminta maaf padaku? Teman macam apa kalian meninggalkanku disaat aku sedang ketakutan karna hampir mati?”,tanya jiyong dengan sedikit membentak.

Flashback…

Setelah karam terperosok ke dalam jurang, jiyong tanpa rasa bersalah langsung memerintahkan seung hyun, seungri dan taeyang untuk pergi. Jiyong dan teman-temannya lari tergesa-gesa hingga tak sadar di depannya ada sebuah jurang yang amat dalam. Jiyong terpeleset ke dalam jurang karena tidak sengaja di tabrak taeyang dari belakang. Taeyang yang panik langsung pergi dan menyusul seung hyun dan seungri yang ada jauh di depan. Jiyong tergelantung di akar pohon besar. Akarnyapun sangat rapuh. Jiyong mencoba meraih apasaja asalkan ia dapat naik,tapi apadaya, ia tak mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Ia mencoba meminta pertolongan pada siapapun yang mendengar jeritannya. Hingga akhirnya hye soo datang untuk menyelamatkannya.

-flasback end

“jiyong ssi~jeongmal mianhae..”,rengek seungri seraya memohon-mohon di kakinya. Karna jiyong tidak pernah tega melihat seungri merengek kepadanya, terpaksa jiyong memaafkan mereka bertiga.

“yya, ini kembang api untuk kalian.. Kita rayakan tahun baru bersama ya..”,ajak hye soo. Jiyongpun mengambil kembang api itu dari tangan hye soo. Bagaikan mencari kesempatan dalam kesempitan, jiyong menyentuh tangan hye soo begitu lama.

**

-karam pov-

“hisk..namja menyebalkan! Untuk apa dia menyaentuh hye soo ku?”, aku menghantam sebuah pohon besar di dekatku. Heh? Hye soo ku ? Apa yang barusan aku katakan?

-jay pov-

ommo! Apa apaan dia? Ish,, dasar namja buaya! Berani-beraninya dia menyentuh yeojaku! Heh? Yeojaku?? Apa yang Barusan aku katakan?

-author pov-

“ehm,ehm”,seungri menggeram.. Hingga membuat jiyong melepaskan pegangan tangannya. “ehm,gamsahamnida”,ujar jiyong singkat dan beralih ke tempat lain.

**

“yya,, kau? Dia? Baikan?”,tanya seung hyun seraya menyikut tangan jiyong. “ah,anni~ siapa juga yang mau berbaikan dengannya? Hm, biasa lah,, dia hanya segelintir orang yang mengidolakanku..haha”,ujar jiyong angkuh. Seungri dan taeyang hanya menggeleng-gelengkan kepala.

**

sebulan kemudian …

“hye soo ah, apa aku boleh menginap di rumahmu?”,tanya hye ran. “ahh,tentu… Tapi ada angin apa kau tumben ingin menginap di rumahku?”,tanya hye soo. “ehem, anniyo~aku..aku.. Ah,nanti kau akan tau sendiri! Eh iya… Apa kau tak pernah di jahili lagi oleh jiyong? Sebulan belakangan ini tak nampak ada gejala-gejala perang dunia ketiga antara kau dan jiyong?”

“ahh~mungkin dia sudah jera.haha”,jawab hye soo sambil tertawa.

“karam ah?”,hye ran terkejut ketika melihat wajah karam memar-memar akibat terkena Hantaman. “aigo! Waeyo? Apa yang terjadi padamu?”,tanya hye soo panik. Ia cepat-cepat mengambil sapu tangan di tasnya lalu mengelap tetesan darah yang keluar dari bibir dan juga hidungnya.

_karam pov_

“arrgh..sakit sekali!”,ku mengerang kesakitan ketika hye soo mengelap tetesan darah yang keluar dari bibir dan hidungku. “ah kau ini! Tahan sedikit!”,sahut hye soo yang masih terfokus pada luka di wajahku. “siapa yang berbuat ini? Jiyong?”,tanya hye soo. Pernyataannya Sontak membuatku kaget. “aiih~pelan-pelan!”,jeritku ketika ia menekan wajahku penuh emosi. “mianhae… Aku tak habis pikir dengan namja itu. Aku kira ia akan berubah, tapi nyatanya? Ia masih saja berulah.. Heuh~”

“karam ah~ini!”,jay tiba-tiba datang dan menyerahkan buku diary biru milikku yang di curi jiyong dari lockerku. Gara-gara diary ini, jiyong marah padaku tanpa sebab. Apakah ia membaca seluruh curahan hatiku? Tapi, apa hubungannya dia dan juga diary ini? Otakku terus berputar mencari ujung pangkal permasalahannya.

**

sesampainya di rumah, kubuka perlahan setiap halaman buku diary milikku. Aku masih penasaran, apa sebab jiyong marah padaku. Tepat pada halaman 32-34 tampak bekas robekan. Tapi aku tidak pernah merasa merobek bukuku! Jangan-jangan jiyong yang merobeknya! Aigo! Itu kan?? Ommona! Gawat!

Flashback…

Hal.32

>> dear diary ..

Hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA, banyak hal-hal baru yang aku dapatkan di sekolah ini, termasuk mengenal salah seorang siswa angkuh,sombong dan bejat yang berani mengerjai teman-teman baruku termasuk hye soo. Namanya kwon jiyong…

hal 33

>> dear diary …

Aku tak tau harus menulis apa, hanya segores kalimat yang mampu aku tuliskan. ‘AKU MEMBENCIMU JIYONG’.

Hal 34

>> dear diary …

Annyeong.. Sudah lama aku tak menulis diary.. Hm,, kau tau… Hari ini sungguh melelahkan, tapi juga mengesankan bagiku. Malam pergantian tahun yang tak bisa aku lupakan.. Tapi, jujur saja, semakin hari aku semakin muak melihat tingkah jiyong . Kejadian tadi! Aku masih ingat! Ia mendorongku hingga Aku terperosok ke jurang. Untung saja hye soo dan yang lainnya membantuku.. Dasar namja tak bertanggung jawab! Ia malah lari dari tanggung jawabnya! Hm, bukan itu saja, ada satu hal yang membuatku marah padanya! Ia sepertinya merongrong pikiran hye soo, hingga membuat hye soo terlalu perhatian padanya! Jujur saja, Aku cemburu melihat kedekatan mereka! Andai saja aku bisa, aku akan mematahkan tangannya dan melemparnya jauh ke kutub utara.

Flashback end

aigo! Jangan-jangan jiyong! Arggh.. Ottokhe??

**

_hye ran pov_

“hye ran ah, kajja kita ke atas..kamarku ada di lantai dua…”,perintah hye soo. Aku mengikutinya dari belakang.. “ahh, ini dia kamarku!”,ujar hye soo seraya merentangkan tangannya kesamping. “wah…rapi sekali! Hm,,bisa-bisa aku betah tinggal disini! Haha”,sahutku. “eh iya,, kau tunggu di sini dulu ya! Aku ambilkan minum dan cemilan di dapur”,ujarnya. Aku mengangguk dan langsung merebahkan tubuhku di kasur empuk milik hye soo. Kulihat ruangannya begitu rapi, tatanan Barang-barangnya pun apik. Ku lihat setiap foto yang terpajang di kamarnya. Mulai dari fotonya saat masih balita hingga sekarang. Tapi ada satu foto yang menarik perhatianku. Sebuah foto berbingkai kerang berwarna keemasan yang terpajang di atas bedside (meja di sebelah tempat tidur). Dalam foto itu, terdapat hye soo dan dua namja yang aku kenal betul siapa mereka. Hm, iaa..mereka adalah jay dan karam.. Betapa irinya hati ini ketika melihat karam dekat dengan hye soo.. 😥 heh? Kenapa aku berfikiran seperti itu?

“taraaa~minuman sudah datang”,tiba-tiba hye soo masuk sambil membawa dua cangkir teh dan setoples cemilan. “hya…apa yang kau lakukan?”,tanya hye soo. “ah,anni… Aku..hanya melihat-lihat saja!”,jawabku terbata-bata. “ini, minumlah…”,hye soo memberiku secangkir teh. Akupun meneguk teh itu sedikit demi sedikit, begitu juga dia.. “hye soo ah,,kau..kau sudah lama berteman dengan karam?”,tanyaku to the point. “ne..sejak kami SMP kelas 1. Waeyo??”,tanyanya. “hm,apakah kau Memiliki perasaan khusus padanya?”

uhuk..uhuk.. Hye soo tiba-tiba tersedak saat mendengar pertanyaan konyolku ini. “mwo?!apa yang kau katakan,hah? Ada-ada saja! Mana mungkin aku menyukainya?”,jawab hye soo seraya menepuk-nepuk dadanya. “Hah, syukurlah”,pikirku.

**

“hye soo, ada jay dan karam datang”,teriak ajjhuma. “ne eomma!… Hye ran ah,ada jay dan karam. Kajja, ikut aku kebawah!”,ajak hye soo. Akupun mengikuti perintahnya. Kami turun ke bawah dan mendapati jay dan karam tengah asik pukul-pukulan bantal sofa di ruang tamu. “hye soo ah…”,karam memeluk hye soo begitu juga dengan jay. Betapa irinya hati ini melihat mereka. Seandainya saja aku punya sahabat seperti mereka hm..tapi tidak..

“yya! Hye ran… Kau ada di sini juga?”,tanya jay. Aku hanya mengangguk kecil. “ne, hye ran akan menginap disini”,jawab hye soo.

**

jay dan karam mengajak kami bermain buggy ride/wisata mobil buggy *itulo yang di pake anak2 big bang di mv haru*. Ini adalah kali pertama aku merasakan adrenalinku terpacu, lain halnya dengan hye soo,karam dan jay Mereka telah terbiasa melakukan hal ini disetiap waktu luang yang mereka miliki. Bisa di katakan Mereka telah ahli mengendarai buggy.. “hye ran ah, kau bisa mengendarai buggy?”,tanya jay seraya mengenakan peralatan pengaman. Aku hanya geleng kepala karna memang ku akui, aku tidak pernah mengendarai buggy. “yya! Kita kan berempat, bagaimana kalau kita berpasang-pasangan? Kan lebih hemat!”,ajak karam. “aku dengan hye soo”,ujar jay dan karam bersamaan. “hahaha, aku sih terserah kalian!”,jawab hye soo. Nampaknya mereka berdua memang sama-sama memiliki perasaan pada hye soo! Ah, tapi apa peduliku? Mereka kan bersahabat sejak kecil! “hm,, karam ah, kau bersama hye ran saja! Biar aku bersama jay”,hye soo naik di belakang jay. “gwenchanayo?”,tanyanya lagi. “ne”,jawab karam datar.

**

selama di perjalanan aku hanya diam tanpa kata, hatiku berdebar begitu cepat, bibirku terasa kaku ketikaku ingin menggerakkanya dan keringat dinginku mengucur begitu saja. Arrggh!!

JgLug..JgLug..

“arrgh”,teriakku Ketikaku hampir jatuh dari mobil buggy itu. “gwenchanayo?? Berpeganganlah! Nanti kau jatuh! Medannya sedikit terjal”,perintah karam. Aku melingkarkan kedua tanganku di pinggang karam.

Hah… Please, stop time!! Aku ingin memeluknya lebih lama! Jangan biarkan kami sampai di finish lebih cepat!!

Sa rang un u ri dul

Ma ne nu kim

Ku me so me il bo don gu rim

Jo ha nu re de go

Meng se hal su i so

Ne ga i so so heng bok han gol

Ha ru e yol bon shik go

Bek he ju le

Sa rang han da

Gu mal ne ge he ju le

Su mul ne shi ga nul

Gu mal man du ro

Do jo hul ko ya

No rul sa rang he I love you

***

_karam pov_

ku kendarai mobil buggy ini dengan kecepatan yang agak tinggi. Hingga membuat hye ran hampir jatuh. Aish! Ini karna jay dan hye soo meninggalkanku jauh di belakang! Mereka nampak bersenang-senang! Tertawa bersama, bersenda gurau! Sedangkan aku? Hanya adem ayem dengan hye ran! Jujur saja, walaupun aku sudah lumayan lama mengenal hye ran, tapi aku sangat jarang berbicara dengannya. Sulit bagiku menjalin komunikasi dengannya, karna aku dan dia sama-sama pendiam dan tidak bisa mencairkan suasana.

**

“yya! Kalian ini lama sekali! Hahaha”,jay meledek. “issh, kalian yang terlalu cepat tau! Membuatku kesal saja!”,jawabku sedikit sinis. “ini!”,hye soo memberiku sebotol minuman isotonik. “gomawo”,ujarku. “TARAAA~”,seseorang mengejutkanku hingga membuatku tersedak saat minum. “heuh! Kau dae? Mau apa kau kesini?”,tanyaku seraya mendahak. “kita jadi buggy ride kan?”,daesung menaik-naikkan alisnya. “heleh heleh,,kau ini bagaimana? Kita baru saja selesai! Kau ini telat sekali! Kemana saja kau?”,tanya jay. “mwo?! Sudah selesai? Kalian tega meninggalkanku!”,daesung memanyunkan bibirnya. “haha,siapa suruh kau terlambat datang! Lagi pula hari sudah mulai gelap, mana mungkin kita bermain buggy malam hari?”,sahut jay lagi. Daesung membalikkan badannya dan memainkan ranting pohon yang ada di hadapannya.

Tell Me How Did We get~kkumgateungieokdeul

How Did We get~apatdeonnunmuldo

How Did We get~yeogikkaji

How Did We get~hamkkegeoreowasseuni

ponsel daesung mendering. Saat ia mengangkat telfonnya dan berbicara dengan seseorang di seberang sana, airmatanya tiba-tiba saja jatuh dan kepanikan terpancar di wajahnya. Aku tak tau apa yang mereka bicarakan, namun sepertinya sangat serius. Daesung tiba-tiba pergi tanpa berkata sesuatu. Kami berempat segera Mengejarnya. Larinya sangat cepat, dan kami kehilangan jejaknya saat ia menyetop sebuah taksi dan masuk ke dalamnya.

“yya! Ottokhe?”,tanya hye soo. “aku juga tak tau.. Kita tanya besok saja padanya.. Kajja kita pulang!”,ajakku.

===

_hye soo pov_

kulihat bangku di belakangku kosong, yaa… Hari ini daesung tidak masuk sekolah. Tidak seperti biasanya daesung membolos seperti ini. Apa karna kejadian kemarin sore?

“hye soo ah, daesung tidak masuk hari ini?”,ujar hye ran berbisik. “aku juga tidak tau”,balasku.

***

“heu~sepi ya jika tak ada daesung?”,seru jay sembari memantau lingkungan sekolah dari atas pohon menggunakan teleskopnya. “ne,, dia kemana ya? Kau sudah menghubunginya jay?”,tanya karam. “ne, tapi ponselnya tak aktif sejak semalam”

michidorok aaaapa neoran yeoja ttaeme naega

aaaapa sorijilleo yo ma baby girl

namjadapge neoreul ijeojugo sipeonneunde mianhae..

oh oh oh oh oh oh- (biteulbiteul)

oh oh oh oh oh oh (biteulbiteulbiteulbiteul)

ponselku berdering. “mwo?!daesung?”,

“yeoboseyo?! Ahh, ne ne.. Sepulang sekolah kami kesana”,

“daesung bilang apa?”,tanya hye ran. “hm, sepulang sekolah kita ke rumah sakit. Ottokhe?”

“waeyo? Daesung sakit?”,tanya karam. Menimpali. “anniyo~ dongsaengnya kemarin mengalami kecelakaan yang cukup parah”,jawabku seperlunya. “arra, nanti sepulang sekolah kita bertemu di depan pintu gerbang. Kita berangkat bersama.”,ucap jay. Kami berempat sepakat menjenguk adik daesung.

**

sepulang sekolah…

Ku lipat kedua tanganku dan sesekali menghentak-hentakkan kakiku. 5 menit, 10 menit, 20 menit, hingga akhirnya tepat setengah jam, karam dan jay baru keluar dari kelas. “yya! Kalian lama sekali”,ujarku kesal. “mianhae, tadi injoon songsaenim memberi tugas tambahan”,jawab jay seraya memasang earphone di telinganya. “ne, kalian sudah siap?”,tanya hye ran menyudahi. “ne!”,saut jay dan karam serempak. Kami segera menuju halte bis yang letaknya tak jauh dari sekolah. Sesampainya di halte, terlihat banyak calon penumpang telah memadati halte itu. Namun ada seorang namja yang menarik perhatianku. “yya! Kau lihat namja itu?”,hye ran menunjuk ke arah namja yang menarik perhatianku. “ne..namja tengik itu lagi”,ujarku sinis. Yaa, siapa lagi? Dia jiyong! Hah,tumben sekali dia mau naik bis? Biasanya namja manja itu lebih suka naik mobil ber AC dan mewah! Ahh,apa peduliku? Memangnya dia presiden?

Ciiit…

Sebuah bis berhenti tepat di depanku, semua orang berdesakan masuk ke dalam bis. Jay, karam dan hye ran telah masuk ke dalam bis terlebih dahulu. Sedangkan aku harus tertinggal. “yya! 1 orang lagi!”,teriak ajjushi sang kernet. *kernet apaan ya?* “yya! Minggir kau!”,bentak seorang namja seraya memaksakan dirinya masuk ke dalam bis. “yya! Aku yang lebih dulu! Biarkan aku masuk jiyong!”,erangku karena terjepit. Bayangkan saja, satu pintu di masuki 2 orang.. “heh? Kau hye soo? Menyingkirlah dari sini”,teriaknya lagi. BRUUK.. Kami berdua jatuh ke aspal dan tiba-tiba saja bis berjalan dan meninggalkan kami berdua. “yya! Tunggu aku!”,teriak jiyong seraya berlari mengejar bis itu. “issh! Ini gara-gara kau yeoja phabo!”,jiyong menunjuk-nunjuk ke arahku menggunakan telunjuknya. “heh! Kau masih tak sadar juga? Ini semua karna salahmu!”,ujarku sembari membersihkan kotoran yang menempel di bajuku. “eh, taksi!!!”,ku lambai-lambaikan tanganku ketika melihat sebuah taksi dari kejauhan. Taksi itu berhenti dan cepat-cepat aku membuka pintunya. Jiyong yang melihat adanya sebuah kesempatan, juga cepat-cepat menyambar gagang pintu taksi. “yya! Kau apa-apaan hah? Ini taksiku! Kau go out!”,teriakku sambil mengacungkan telunjukku ke samping. “enak saja,, siapa cepat dia dapat!”,jawabnya seraya menjulurkan lidahnya dan masuk ke dalam taksi. Ku tarik kerah bajunya dan menariknya keluar. Melihat tingkah kami yang berebut tumpangan, akhirnya sopir taksi itu berteriak : “STOOP! Kalian ribut sekali. Kalian mau kemana?”,

“sparkling hospital[ngawur]”,saut kami bersamaan. “nah, itu tujuan kalian sama! Kalian berdua naiklah.. Akan ajjushi antar sampai rumah sakit”,tegasnya lagi. Heuh, namja menyebalkan! Lagi pula, untuk apa dia ke rumah sakit? Jangan-jangan memeriksakan kejiwaannya!!

==

sepanjang perjalanan, kami Tak berbicara sedikitpun. Hingga akhirnya kami sampai juga di rumah sakit. “2000 won”,ujar ajjushi memberitahu tarif taksi itu. Jiyong langsung saja keluar dari taksi tanpa membayar sepeser pun. “yya! Kau belum membayarnya! Namja tengik!”,teriakku. Namun sama sekali tak di responnya. Dengan sangat amat terpaksa, aku harus membayarnya. Heuh,tak punya uang, tapi berlaga naik taksi!

**

setibanya di ruang rawat hyunmin (dongsaengnya daesung), mataku langsung terbelalak ketika melihat jiyong tengah duduk di sofa. Apa yang ia lakukan di sini? “yya! Kau di sini rupanya! Cepat kau bayar ongkos taksi tadi !”,ujarku sedikit berteriak. “sstt..ini rumah sakit! Pelankan suaramu yeoja phabo!”,saut jiyong tenang. Dengan santainya ia berbicara begitu? “hye soo ah, kau sudah datang?”,seru daesung yang baru entah dari mana. “ne, dae, kenapa ada orang ini disini? Lalu hye ran, jay dan karam dimana?”,tanyaku bertubi-tubi. “ah, mereka sedang mencari makan, mereka bilang mereka lapar.. Sebenarnya tadi Mereka mau menunggumu, tapi karna hye ran mengidap maag akut, jadi mereka memutuskan untuk mendahului. Dan masalah jiyong di sini, aku akan menceritakannya.”,ujar daesung. “mwo?!”,tanyaku. “daesung ah, kau tak perlu menceritakan hal ini padanya..”,sahut jiyong. Wajahnya memucat ketikaku menelaah pandangannya. “katakan!!”,bentakku. “ne!! Tapi Aku sudah minta maaf pada daesung karna aku tidak sengaja menabrak hyunmin kemarin!”.

“ohh, jadi??”

“mianhae daesung,mianhae..”,ujar jiyong lagi. “daesung ah, kau memaafkannya?”,tanyaku. Daesung hanya tersenyum dan mengangguk. “mwo?! Kau? Kau memaafkannya?”,ku membulatkan mataku tak percaya. Sebaik itukah daesung? “ne, tapi ada syarat yang harus ia penuhi”,ujar daesung lagi. “mwo?”,tanya jiyong. “hm..hm..hm..”,daesung mengangguk-anggukkan kepalanya seraya memegangi dagunya.

[tbc]

hm, kira-kira apa ya persyaratan yang di ajukan daesung pada jiyong?

Nantikan next part…

Mian, kalo ini ff pendek sangat dan kata2nya agak berantakan..

Moon di rcl..

 

Tag: ,

Galeri

FF Big Bang + DGNA eps. 2

Annyeong ..

Aya balik lagi mau lanjutin FF Big bang + DNA ..

Mian kalo ceritanya gaje.. Hahaha

NB: anggap saja iklim di seoul sama dengan iklim di indonesia **author mau seenak jidatnya** hehehe

NO COPAS, ND NO SILENT READERS…

Tittle : anything anybody

genre : romance

casts :

– Aya GD’apple as park hye soo

– Kwon jiyong as himself

– Karam DNA as himself

– Jay DNA as himself

– Seung hyun as himself

– Seungri as himself

– Taeyang as himself

– Daesung as himself

– D-lite ika chan as lee hye ran

– Ega hyukieVI as lee hyo hee

– mika DNA as songsaenim

– injoon DNA as songsaenim

author : Aya GD’apple

=lets read=

last eps <>

“ini.. Ada namja yang berbuat iseng pada hye soo”,jawab hye ran. “siapa dia? Siapa yang berani berbuat seperti ini? Cari gara-gara rupanya orang itu”,jay mengepal tangannya serasa ingin menghantam sesuatu. “namanya jiyong, dia kakak kelas kita di tingkat 2, anak dari pemilik sekolah ini”,jawab hye ran lagi. “…”,jay terdiam dan tak berkata apa-apa. “waeyo kau diam? Kau takut?”,tanyaku mulai berbicara. “hehehe, yang tadi cuma emosi sesaat kok!”,jay tersenyum kuda kepadaku dan yang lainnya. Gdubraak..

**

3 hari telah berlalu, tapi aku masih saja di perlakukan semena-mena oleh jiyong si tengik itu!

Saat pulang sekolah…

Aku merapikan semua alat tulis yang aku bawa dan memasukkannya kedalam tas. Ketika ku memeriksa kolong meja, kutemukan sepucuk surat berwarna hitam dan di goresi pena berwarna putih. Kubuka surat itu dan membacanya.

To : gadis phabo

from : jiyong

‘jika kau ingin sahabatmu selamat, temui aku di gudang sekolah tepat pukul 1 siang, jika kau terlambat, aku tidak bertanggung jawab, jika sahabatmu ini pulang dengan wajah memar dan lebam’

mwo?? Apa ini? Dia ingin menerorku? Sahabat mana yang ia maksud? Kulihat teman-teman di sekelilingku. Hye ran? Dia masih sibuk menghapus papan tulis. Jay dan karam duduk di depan kelas. Lalu siapa?

Aiigo?! Daesung! Ommona ! Ini jam berapa? Astaga! 5 menit lagi pukul 1 siang. Aku harus menyelamatkan daesung! Ku berlari menuju gudang yang tempatnya di belakang sekolah. BRAAAK. Kutendang pintu gudang dan mendapati daesung duduk terikat dan mulutnya di sumbat kain. Ku melangkah setapak demi setapak memasuki ruangan itu. BRAAK.. Pintu itu tiba-tiba tertutup sendiri. “hahaha,akhirnya kau datang juga”,ujar seorang namja berpakaian serba hitam. Ku menjuruskan pandangan pada namja itu. “ji..jiyong!”. “ne, aku jiyong! Ternyata… Kau setia kawan juga rupanya!! Taeyang, ikat dia”,jiyong menjentikkan jarinya dan dari arah selatan, taeyang datang membawa seutas tali dan kursi. Seung hyun menggenggam tanganku dan Memaksaku untuk duduk. Aku yang sudah tidak tahan di perlakukan seperti ini, akhirnya memberontak. Ku tendang perut sixpack taeyang dan ku gigit tangan seung hyun, sehingga seung hyun melepas tanganku. “ahh”,taeyang mengerang kesakitan. “yya! Kalian pikir aku tidak bisa melawan kalian hah? Selama ini aku selalu sabar menghadapi namja-namja seperti kalian, tapi sekarang tidak! Ayo kalau kalian berani, majulah!”,ku keluarkan jurus kuda-kudaku dan mengepal tanganku. “mwo? Berani sekali kau! Seungri, hajar dia!”,perintah jiyong. “hiaaaaattt….”,seungri berlari ke arahku dan mengarahkan pukulan ke wajahku. SETT… Pukulannya melenceng dan mengenai seung hyun yang ada jauh di belakangku. “arrrggh, kau ini bagaimana sih? Kenapa aku yang kau pukul?”,seung hyun menjitak kepala seungri. Seungri hanya cengengesan. “hehe, mianhae hyung!”.

“yya! Kalian ini phabo! Tangkap dia!”,perintah jiyong lagi. Seungri, taeyang dan seung hyun mengepungku. Hingga akhirnya taeyang dapat meraih tanganku Dan melipatkan tanganku kebelakang. “arrrgghh”,teriakku kesakitan. “hahaha, kena kau sekarang”,ujar taeyang seraya mengikat tanganku di kursi. Setelah itu jiyong mendekatiku dan mondar-mandir di depanku. Tak sampai 5 menit, jiyong berhenti di hadapanku dan membungkukkan badannya dan mensejajarkan wajahnya dengan wajahku. Dia menatapku lekat-lekat. Keringat dinginku mulai mengucur melalui pori-pori kulitku. Bisa di katakan jarak antar wajah kami hanya 5cm. CUUPP.. Jiyong mengecup bibirku. Ciuman pertamaku. Ommona!! Aku tersentak kaget di buatnya.. Bukan hanya aku, seung hyun, seungri, taeyang dan daesung pun kaget di buatnya.. “ini adalah hukuman bagi yeoja yang berani melawanku”,bisiknya di telingaku. “yya! Kau… Kau berani-beraninya menciumku hah! Dasar kau namja gila. Eerrghh, lepaskan tanganku! Lepaskan!”,aku memberontak hebat. Tiba-tiba. . . BRAAAK..

Pintu gudang terbuka. Kami yang berada di dalam gudang, terkejut melihat beberapa orang berdiri di luar. Mereka tak lain hye ran,Jay, karam, mika songsaenim dan seorang yeoja paruh baya Yang ku tak tau siapa dia.

“jiyong! Apa yang kau lakukan?”,teriak yeoja itu. “eomma…”,jiyong tampak kaget saat melihat eommanya. Heh? Eomma? Jadi itu pemilik sekolah ini?? Yeoja itu berjalan mendekat ke arahku dan jiyong lalu menjewer telinganya. “apa yang kau lakukan hah!! Dasar anak nakal!”, “ampun eomma! Ampun!”,yeoja itu pun menarik telinga jiyong dan membawanya pergi. Jay,karam dan hye ran membantuku dan daesung melepas ikatan kami. Sedangkan mika songsaenim memarahi taeyang, seung hyun dan seungri yang terlibat dalam penyekapan ini. “kalian bertiga, ikut saya ke kantor! Cepat!”,perintah mika songsaenim. Merekapun pergi dalam kondisi lebam, terutama seung hyun yang terkena bogeman mentah dari seungri.

“kau tak apa-apa kan hye soo?”,tanya jay. “ne gwenchana.. Kau tak apa-apa daesung?”,tanyaku pada daesung. Daesung menggeleng perlahan. “kenapa kalian bisa tau aku ada disini”,tanyaku sembari merapikan rambutku yang berantakan.

“sudah, nanti aku ceritakan. Sekarang, ayo kita pulang! Kajja!”,ajak hye ran. Aku pun mengangguk.

**

setelah selesai mandi, seperti biasa aku berdandan sedikit, maklumlah, kini aku harus bisa berpenampilan lebih dewasa di bandingkan sewaktu SMP dulu. Ku tepuk-tepuk spons bedak ke wajahku. Ku poleskan lip gloss di bibirku. Saat ku sentuh bibirku, aku teringat lagi kejadian tadi siang. Jiyong !!! Kau membuatku gilaaa !

**

keesokan harinya …

Seperti biasa, aku, hye ran, karam, jay dan daesung berbincang-bincang di taman saat jam istirahat. Kami bercanda bahkan tak sungkan meledek kekurangan masing-masing. “dae..dae.. Wajahmu sudah tersiksa, malah tambah di siksa lagi oleh jiyong. Hahaha”,hye ran menepuk-nepuk pundak daesung. “issh, bilang saja kalau aku tampan! Tak usah menyindirku begitu… Aku tersungging mendengarnya!”,jawab daesung agak sinis. “hehe, mianhae”, “ne… Hahaha”,jawab dae sambil tertawa. “heh, itu sepertinya jiyong dan teman-teman segenknya datang kemari”,jay turun Dari atas pohon dan menjatuhkan teleskop kesayangannya. “yya! Kalian mau apa kemari!”,tanya karam sambil melipat kedua tangannya. “begini, kami mau minta… Em..em..em”, seungri langsung membekap mulut taeyang yang asal ceplos. “mau minta maaf?”,tanya jay sedikit sombong. Aku hanya terdiam dan tak dapat menggerakkan bibirku. “heh! Siapa bilang kami mau minta maaf! Aku cuma mau bilang, kalau kita masih ada urusan! Ini belum berakhir ya!”,jiyong menunjuk-nunjuk jarinya mengancam kami berlima. “ehem..ehem”,ibu pemilik sekolah ini tiba-tiba datang dan menggeram. “eh..eomma.. Ini juga mau minta maaf kok”,jiyong mulai bersikap baik terhadapku. “hye soo, daesung.. Jeongmal Mianhae”,ujar jiyong diikuti taeyang, seungri, dan seung hyun. “bagus”, eomma jiyongpun langsung pergi dan berlalu.

**

– jiyong pov –

“braakk~ aish sial sekali hari ini ! Kita di buat malu di hadapan anak-anak lain!”,ujar jiyong sambil menggebrak meja di kelas. “sabar jiyong ssi, aku punya cara untuk membalaskan dendam Kita pada bocah-bocah tengik itu!”,saut taeyang sembari memohakkan rambutnya. *mohak apaan ya?*. “mwo? Katakan!”,tanya jiyong penasaran. Taeyang pun membisikkan sesuatu di telinga jiyong. “stgdlkjkhgfdsdmgtpmgagdh”, jiyongpun mengerti akan rencana buruk taeyang. “ahahaha, its a good idea”.

**

– author pov –

“sesuai jadwal tahunan sekolah,, maka minggu depan sekolah kita akan mengadakan pendakian di gunung Bukhansan.. *idih nyeremin ahh… merapi aja !plak* Jadi persiapkan diri kalian sebaik mungkin.. Arraseo?”,ujar mika songsaenim saat memberikan pengarahan di aula sekolah. “hye soo, kita beli peralatan hiking bersama yaa..”,ujar jay yang duduk di sebelah daesung. “aku juga..aku juga”,hye ran dan karam menimpali. Namun daesung hanya diam *polos banget ni anak?* “kau juga mau ikut dae?”,tanya jay sembari mengalungkan tangan kirinya di leher daesung. Daesung hanya mengangguk polos.

**

“jiyong ahh~ kau sedang melihat apa??”,tanya seung hyun. Mata jiyong hanya tertuju pada hye soo dan teman-temannya. “hmm,apa kau menyukainya?”Tanya seung hyun lagi. “heh? Anniyo.. Bukan itu.. Aku punya ide untuk membalaskan dendamku. Aku tau kapan akan melancarkan serangan ke kubu mereka! Hahaha”,jiyong tertawa. Seung hyun hanya mengernyitkan alisnya karna ia sendiri tak tau rencana apa yang sudah di buat oleh jiyong..

***

sehari sebelum acara hiking dimulai, para siswa telah gencar membeli peralatan hiking, tak terkecuali hye soo dan tman-temannya. “lihat ini, ranselnya bagus kan?”,hye ran memperlihatkan penemuannya. “ish, ini jelek.. Nah, ini.. Baru bagus! Ya kan hye soo?”,jay tak mau kalah. “pilihan kalian semua kalah dari pilihanku.. Ini coba lihat, tas ransel pilihanku lebih pas..”,ujar karam. “hahaha, sudah,sudah, selera kita kan berbeda, tp semuanya bagus kok.. Hm, aku mau ransel yang di pilih karam deh.. Lebih kecil dan tidak terlalu berat..”,ujar hye soo. Berbeda dengan hye soo, hye ran, jay dan karam, daesung malah asik memilih sepatu. Saat daesung menemukan sepatu yang sesuai seleranya, ia pun mencoba sepatu itu, Ia kenakan lalu jingkrak-jingkrak di depan cermin. “awww”,jerit seseorang. Daesung lalu melihat siapa orang itu. “ommona… Ji..ji..jiyong?”. “heh? Kau lagi! Kenapa kau injak kakiku hah! Phabo!”,bentak jiyong. Seluruh pengunjung G.market terkejut dan mengalihkan pandangan mereka ke arah daesung dan jiyong. “yya! Lihat..anak sombong itu datang lagi.”,ucap hye ran seraya menepuk pundak karam. “mwo?”,saut jay,karam dan hye soo secara bersamaan. “issh!! Sepatuku jadi rusak gara-gara kau! Cepat ganti rugi”,bentak jiyong lagi. “iaa,ayo ganti rugi”,sambet seungri sembari mendorong tubuh daesung yang akhirnya membuat daesung terjatuh ke lantai. Tak ada sedikitpun perlawanan darinya. “yya! Kau apakan daesung hah?”,teriak karam. Aura bengis pun terpancar dari wajah jiyong. Jiyong menghampiri karam lalu menarik kerah bajunya. “hah? Kau itu masih kecil, tapi berani melawanku rupanya! Hiaah..”, jiyong mengarahkan pukulannya ke wajah karam, namun sudah di halangi hye soo. “hentikan!!! Jiyong ssi~Aku mohon jangan lakukan itu di sini.. Ini tempat umum! Kau tak tau malu hah?? Kau memang berkuasa di sekolah, tapi tidak disini”,ujar hye soo datar. Jiyongpun melepaskan karam dan pergi dengan wajah yang kesal. “huu… Dasar tak tau malu!!”,seru hye ran. “gwenchanayo?”,tanya hye ran sembari merapikan kemeja karam. “ne, gwenchana”.

**

31 December 2010

hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu para siswa, mereka akan mengadakan hiking bersama satu sekolah di gunung bhukshan, sebelum berangkat, para siswa di minta mengecek perlengkapan mereka dan mengabsenkan diri. “yya! Apa kita satu bis dengan jay dan karam?”,tanya daesung sambil mengunyah roti. “anni.. Aku rasa tidak.. Kita kan beda kelas!”,jawab hye ran singkat. “kyaaa~ternyata kelas kita gabung dengan kelas jay dan karam. Horee…”,hye soo tiba-tiba datang membawa secarik kertas berisi daftar nama siswa di bis 4. “darimana kau tau?”,tanya hye ran. “ini, lihatlah…”,hye soo memperlihatkan kertas itu penuh semangat. “yes!! Eh,Tapi lihat! Di nomor 41-44 !”,hye ran menunjuk absensi. “mwo?? Kwon jiyong? Seungri? Taeyang? Seung hyun?”, hye soo sedikit tidak percaya. Kenapa bisa mereka satu bis dengan jiyong?

– hye soo pov –

begitu terkejutnya aku ketika melihat daftar nama jiyong dan teman-temannya itu. Heuh~sepertinya perjalananku akan sial kali ini.

“kajja semuanya, masuk ke bis masing-masing yaa..”,perintah injoon songsaenim selaku koordinator perjalanan. Kami pun langsung bergegas masuk ke bis agar tidak berebutan tempat. Aku duduk bersama hye ran. Sedangkan jay duduk bersama karam. Dan daesung terlihat duduk bersama yesung, teman sekelas jay. “yya! Kalian berempat pindah! Aku dan teman-temanku ingin duduk disini!”,teriak seorang namja di bagian depan bis. Aku langsung memusatkan perhatianku pada namja berkacamata hitam itu. “mwo? Jiyong? Apa-apaan dia? Dasar tak tau sopan santun!”,gerutuku. Aku alihkan pandanganku ke belakang, tempat daesung duduk. “aiigo! Dae! Kau banyak sekali bawa makanan?”,tanyaku Sambil geleng-geleng kepala. “hye soo, lihat ini!”,jay memanggilku sembari mengibas-ngibaskan sebuah majalah bercover donghae. “huwaaa~ donghae?? Sini, aku pinjam !”,teriakku sembari melambai-lambaikan tanganku. “tangkap yaa…”,perintahnya. HUUUP… Seseorang menangkap majalah itu terlebih dahulu. “taeyang?”. “waahh, kau ngefans sama donghae ya?hahaha”,taeyang cekikikan. “memang kenapa kalau aku mengidolakan dia??”,tanyaku agak sinis. “kenapa donghae? Seharusnya kau mengidolakan jiyong! Hahaha. Jiyong kan model juga!”,ujar taeyang sedikit sombong. “yya! Apa peduliku? Mau dia model kek! Mau artis papan terbalik kek! Yang penting aku mengidolakan donghae!”,jawabku dengan volume yang keras. Seketika jiyong yang sedari tadi duduk di depan, langsung bangun dan berjalan ke belakang. “apa? Apa kau bilang?”,jiyong menanggalkan kacamatanya dan menggantungkan di jaketnya. “apanya yang apa? Model tak dikenal. Hahaha”,ledekku. Jiyong yang tidak terima langsung berjalan semakin dekat ke arahku. NGEEENG Bis pun berjalan tanpa aba-aba, dan jiyong yang tidak berpengangan pada apapun akhirnya menindih daesung yang tengah asik mengemut lolipopnya. Alhasil daesung dan jiyong saling bertatapan. “mwo?? Apa kau liat-liat?”,jiyong langsung bangun dan berjalan kembali ke tempat duduknya.

Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya kami sampai juga …

“huaaah~ akhirnya sampai juga..”,aku turun dari bis dan langsung meregangkan otot-ototku yang keram. “hye soo, sejuk yah?”,karam mendekatiku lalu ikut meregangkan otot-ototnya. “hahaha, ada anak kampung disini”,ledek seung hyun. “hahaha..”,jiyong ikut tertawa.

“ne, chaje.. Kita sudah sampai, persiapkan diri kalian. Mika songsaenim akan membagi kalian dalam bentuk kelompok. Setiap bis, akan dibagi menjadi 4 kelompok.. Setiap kelompok terdiri dari 10-11 orang”,ujar injoon songsaenim menggunakan pengeras suara. “ne”,jawab kami serempak.

**

“hyaa~akhirnya kita berlima satu kelompok yaa! Dan lebih beruntungnya lagi, kita tidak satu kelompok dengan mereka itu tuh!”,hye ran melirik jiyong dan teman-temannya. “hahaha ne, kajja.. Kita ikuti mika songsaenim!”,ajak hye soo. Perjalanan yang sangat, amat melelahkan pun akan segera di mulai. Dari awalnya mereka berjalan di jalan setapak, hingga akhirnya mulai menaiki kaki gunung dan sampai pada bukit, lalu hutan yang ada di gunung bhukhsan mereka lewati penuh canda tawa.. “nah, mulai dari sekarang, kita akan berjalan sesuai dengan kelompok masing-masing.. Kelompok pertama yang berjalan terlebih dahulu adalah kelompok yang di ketuai oleh jiyong. Lalu yang kedua adalah kelompok yang di ketuai oleh yesung, Lalu kelompok yang di ketuai hye soo. Blablabla”,ujar mika songsaenim. “ne”,merekapun mulai berjalan sesuai kelompok masing-masing.

**

“jiyong ssi~ bagaimana kalau kita lancarkan serangan sekarang?”,tanya taeyang licik. “haha,tentu saja..”,jawab jiyong sembari membuka jalan yang terhalang dedaunan.

**

“eumh.. Ahh.. Hosh..hosh..”,jay ngos-ngosan ketika menaiki bukit. “kalian lelah? Beristirahatlah dulu.. Perjalanan kita masih jauh”,perintah hye soo. “tapi, apakah kita tidak tertinggal nanti?”,tanya daesung. “anni~aku sudah berkali-kali datang ke tempat ini.. Aku tau kemana kita harus berjalan..”,jawab hye soo. Akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil makan cemilan yang di bawa daesung.

**

“sipp?”,seungri mengarahkan jempolnya jempolnya ke arah jiyong,taeyang dan seung hyun. “nah, selesai juga ! Di jamin mereka akan tersesat! Hahaha”,ujar taeyang sambil membersihkan tangannya dari kotoran. “kajja! Kita lihat sembunyi! Sepertinya mereka sudah datang!”,seung hyun memberi aba-aba Untuk bersembunyi di semak belukar. “heuh~setelah ini kita kemana?”,tanya karam. “hmm..kita lurus saja”,jawab hye soo sembari mengelap keringatnya. “loh? Bukannya itu tandanya mengarah ke kanan?”,daesung menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “hahaha, kalian jangan percaya tanda itu! Sepertinya ada yang mengerjai kita”,ucap hye soo lagi. Mendengar hal ini, jiyong langsung keluar dari persembunyiannya dan menghampiri hye soo dan teman-temannya. “kau itu sok tau! Kalau arahnya ke kanan, ya kekanan! Phabo!”,tiba-tiba jiyong datang memotong pembicaraan mereka. “heh?Jiyong? Kau? Kau kenapa bisa di sini? Ahh, jangan-jangan kau yang mengerjai kami ya! Cepat katakan!”,bentak karam. “ahh, berisik!”,jiyong mendorong tubuh karam hingga terperosok ke dalam jurang. “omona! Karam, pegang tanganku!”,hye soo mengulurkan tangannya dan menarik tangan karam. “jay,bantu aku! Ppali! Eerrgghh”,hye soo berusaha menarik tangan karam di bantu jay, hye ran dan daesung. Sementara itu jiyong lari bersama seung hyun, taeyang dan seungri. “yya! Kalian mau kemana hah!”,teriak jay. “hiaaah, ehhh.. Hosh hosh hosh”,akhirnya karam bisa di selamatkan. “gwenchanayo?”,tanya hye soo. “ne, tapi arrgh.. Kakiku.. Terkilir..”,ujar karam sembari memegang pergelangan kakinya. “ya sudah, sini biar aku bantu memapahmu”,hye soo langsung mengalungkan tangan karam di pundaknya, di bantu jay.

-karam pov-

“aigo! Hye soo..kau.. Kau”,gumamku dalam hati, sebelumnya aku tidak pernah di perhatikan seperti ini olehmu.. Jantungku di buat berdebar.. Ada apa ini? Kuperhatikan terus wajahnya yang Terlihat kelelahan. “AAAAAAAAAAAA”,sebuah teriakan histeris terdengar sampai ketelinga ku. “ahh, itu..itu suara jiyong”,hye soo berbicara pelan. “ahh, daesung, kau tolong papah karam sampai di puncak, aku ingin melihat orang yang berteriak tadi. Arraseo!”,hye soo langsung berlari ke arah suara itu. “tapi…”, “gwenchana! Jangan khawatirkan aku! Aku pasti menyusul kaliaaaan!”.

**

– hye soo pov –

“tolongg..tolongg..”, semakin lama, suara itu semakin keras terdengar. “siapapun tolong aku!”,lagi-lagi suara itu terdengar. Ku amati setiap tempat di hutan dan kulihat ada sepasang tangan yang berpegangan pada sebuah akar pohon yang besar. Kutengok ke bawah dan kulihat jiyong tengah berusaha naik ke atas, namun nampaknya ia tak sanggup. “yya! Pegang tanganku!”,perintahku. Jiyongpun meraih tanganku dan langsung kutarik sekuat tenaga,hingga tubuh jiyong bisa naik ke atas. “hah..hah..hah”,nafas kami terengah-engah berpaduan. “hye soo, gomawo sudah menyelamatkan nyawaku”,ujar jiyong pelan. “ne, cheonmaneyo”,jawabku. “hye soo, mianhae selama ini aku telah berbuat jahat padamu..”

“hah,, sudah?? Kajja bangunlah! Hari sudah mulai sore! Nanti kita tidak bisa sampai di puncak karena hari mulai gelap!”, aku langsung membenahi ranselku dan meneruskan perjalananku. “yya! Jakkama!”,jiyong mengikutiku dari belakang. Berjam-jam aku mendaki, hingga akhirnya kami berdua sampai di puncak. “huaaah~akhirnya sampai juga! Loh, yang lain kemana?”,gumamku. Aku langsung duduk di sebuah batu besar bagaikan kursi di taman kota. “hah..sudah lama aku tidak kemari, suasananya masih tetap sama”,kurentangkan tanganku dan berbaring di batu besar itu. Jiyongpun menghampiriku dan mulai mengajakku berbicara, karena selama perjalanan tadi, kami tak berbicara sepatah katapun. “hye soo, kau marah padaku?”,tanya jiyong. “hah! Buat apa aku marah padamu.? Tak ada gunanya!”,jawabku seraya menghirup udara dingin. “hm, gomawo yaa, kau sudah memaafkanku!”, “hahaha, aku paham, kau itu anak manja, yang hanya Bergantung pada eommamu! Kau tak pernah merasakan pahit getirnya hidup!”,ujarku sedikit menggurui. “ne,ne,ne, aku sadar itu.. Hm,oia, kau sepertinya tau seluk beluk tempat ini?”,tanya jiyong seraya menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. “hm,tentu.. Dulu ayahku seorang bagpacker.. Ia selalu mengajakku ketempat ini. Dan kau tau? Ini adalah tempat favoritku bersama ayahku.. Jadi,walau kau mengerjaiku dengan tanda panah penunjuk jalan tadi, aku tak akan terpengaruh. Haha”,ujarku. “ohh..hehe..”.

CUUUUUUUUUUIIITTTTT DUAAAAAAR… Suara kembang api menggelegar di awan. Ku langsung bangun dan berdiri menghadap pemandangan di kota, begitu indahnya kota seoul di malam hari. Binar-binar lampu, suara gemuruh kembang api. Eits, aku hampir lupa.. Hari ini adalah malam pergantian tahun.. “HAPPY NEW YEAR”, teriakku sekencang-kencangnya. Jiyong yang baru menyadarinya, juga ikut-ikutan berteriak “HAPPY NEW YEAR”,

“HAPPY NEW YEAR”,teriak segerombolan orang. Aku berbalik badan dan melihat semua teman-temanku baru Tiba di puncak. Aku langsung memeluk ke empat sahabatku.. “hye soo, ayo kita main kembang api!”,ujar daesung sembari merogoh isi tasnya. Ia mengeluarkan kembang api yang ia bawa dari rumah. “kyaaa~kajja! Kajja!”,jay langsung menjambret kembang api yang masih terbungkus rapi. Kami pun menikmati malam pergantian tahun di sini. Malam ini akan menjadi malam yang paling bahagia di hidupku. Aku melewati malam pergantian tahun di tempat favoritku, lalu berbaikan dengan jiyong dan tentunya aku bisa lebih dekat dengan sahabat-sahabatku.

#TO BE CONTINUED#

kritik dan saran di terima .. Jgn lupa RCL yah ..

 

Tag: , ,

Galeri

FF Big Bang + DGNA eps. 1

Tittle : anything anybody

genre : romance

casts :

–         Aya YongRa as park hye soo

–         Kwon jiyong as himself

–         Karam DNA as himself

–         Jay DNA as himself

–         Seung hyun as himself

–         Seungri as himself

–         Taeyang as himself

–         Daesung as himself

–         D-lite ika chan as lee hye ran

–         Ega hyukieVI as lee hyo hee

author : Aya YongRa

Dont Be Silent Reader

No CopAS n No Bashing

===>

beberapa hari ini aku tak masuk sekolah. Padahal sebentar lagi aku akan ujian.. Heuh, sampai sekarang jay dan karam tak juga datang menjengukku. Teman macam apa mereka?? Tak iba melihat aku yang terkulai lemas di tempat tidur!

“tok..tok..tok.. chagiya… Ada jay dan karam datang”, teriak eommaku dari luar. Mwo?? Jay? Karam?

“ne eomma, suruh mereka masuk”,perintahku.

“kyaaa~hye soo, kau tak apa-apakan?”,tanya jay sembari mencubit pipiku. “issh, sakit tau! Kemana saja kalian? Aku sudah 3 hari sakit, tapi kalian baru menjengukku! Teman macam apa kalian?”,jawabku agak sedikit manyun. “mianhae hye soo, kami selama 3 hari ini sangat sibuk karna harus mengikuti kontes cerdas cermat”,saut karam seraya duduk di pinggir tempat tidur. “apa kau sudah baikan?”,tanya jay mengelus-elus rambutku yang berantakan. “ne,,aku sudah baikan..”,jawabku seadanya. Jay dan karam tersenyum licik. Apa yang akan mereka lakukan padaku? Jay menarik selimutku, dan karam menarik tanganku. Aku yang bingung pun memberontak. “yya! Karam ah, apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganku! Sakit!”,ku mencoba melepaskan genggamannya yang begitu erat, tapi ia malah menggendongku. Aku yang tak bertenaga karena masih lemas pun pasrah. Ku kalungkan kedua tanganku di lehernya dan menatap wajahnya yang imut. “ka..karam.??”,desahku perlahan.

Tiba-tiba..

Byuur..blub..blub..blub..

Siaall, karam melemparku ke kolam renang. “tolong..tolong..”,aku berteriak minta tolong karena nafasku terlalu sesak. Jay dan karam hanya tertawa melihatku. “yya, hyung.. Liatlah, wajah konyol hye soo saat pura-pura tenggelam. Wkwkwk”,ujar jay tertawa.

Blub blub blub..

“jay, lihat, sepertinya hye soo benar-benar tenggelam!”, karam pun panik melihat kondisiku yang sudah tak muncul lagi di permukaan. Ia berinisiatif menyelamatkanku dengan masuk ke kolam renang dan menarik badanku sampai ke tepi. “hye soo,sadarlah..”,karam menepuk-nepuk pipiku.

-author pov-

Karam menepuk-nepuk pipi hye soo berulang kali, namun nihil , hye soo tak juga sadar. Karam dan jay ketakutan, takut jika terjadi sesuatu pada hye soo. Terlihat karam hampir menitihkan air mata. Tiba-tiba… Hye soo tertawa kencang. “konyol..konyol.. Hahaha”. “hye soo?”,karam mengusap air matanya. “yya! Kau menipu kami!”, jay protes. “hahaha, siapa suruh kalian mengerjaiku? Kalian pikir aku bodoh, hah? Hehe . Karam ah, kenapa kau menangis?”,tanya hye soo menunjuk wajah karam. “anni~siapa yang menangis?”,karam memalingkan wajahnya. “sudah, jangan bohong! Aku tau kau habis menangis.. Kau takut ya? Hahaha”,hye soo masih saja tertawa.

######

hari ini adalah hari penentuan kelulusan. Betapa bahagianya hari ini bagi mereka yang lulus, tak terkecuali hye soo, jay dan karam. Mereka berbagi kebahagian bersama. Akhirnya mereka lulus SMP juga..

“hye soo, aku lulus”,jay berteriak di telinga hye soo. “aih~kau ini! Apa tak bisa jika tidak berteriak di telingaku hah?”,bentak hye soo. “mianhae…” Jay memasang wajah memelas. “ne, lain kali jangan di ulangi”,perintah hye soo. “hmm, bisakah nanti sore kalian menemaniku ke pantai? Aku ingin merayakan kelulusan ini bersama kalian”,ajak hye soo. Jay dan karam pun tak bisa menolak permintaan hye soo.

===

“apa kalian sudah siap?”,tanya hye soo. “ne!”,jawab karam dan jay serempak. Mereka pun akhirnya berangkat ke pantai menggunakan sepeda gayung, karena jarak antara rumah dan pantai tidak terlalu jauh. Ketika sampai di pantai, jay langsung berlari ke pesisir pantai. Begitu juga dengan karam dan hye soo, mereka bermain air, istana pasir dan mencari kerang. Tak terasa hari pun mulai gelap, dan saatnya mereka bertiga harus pulang.. “hye soo,jay, sebelum kita pulang, ada yang ingin aku bicarakan pada kalian”,karam menghentikan langkahnya. Hye soo dan jay pun menoleh ke arah karam. “ne, apa itu?”,tanya hye soo. “umm,umm… Aku ingin kita mengikat janji di sini..”,ujar karam. Jay dan hye soo tak mengerti, janji apa yang di maksud. “janji? Janji apa?”,jay mendekati karam yang tengah melukis sesuatu di pasir pantai menggunakan kakinya. “iaa, janji apa? Kau ini bicaranya tak jelas!”,hye soo pun ikut melukis dengan kakinya. “aku rasa, kita perlu berjanji untuk tidak saling jatuh cinta.. Emm, bukan apa-apa, tapi ini kita lakukan demi persahabatan kita.. Bagaimana? Ini kalau kalian setuju!”,karam berjalan menjauh dari jay dan hye soo. “aihh, kau ini..aku kira apa! Hm, aku setuju!”,saut hye soo. “aku juga”,jay menimpali. Akhirnya mereka buat hari ini adalah moment dimana mereka mengikat janji sebagai sahabat selamanya. Desiran ombak dan nyiur pohon kelapa pun menjadi saksi pengikatan janji mereka.

***

__hye soo pov__

hari ini adalah hari pertama masuk SMA. Beruntung sekali aku bisa satu sekolah lagi dengan jay dan karam.. Tapi sayang, saat pembagian kelas ternyata aku berbeda kelas dengan mereka.

“hm, hari baru,seragam baru dan semangat baru, fighting hye soo!”,ucapku sembari bercermin.

##

@school ..

Hm, semua terasa Asing bagiku. Suasana sekolah dan orang yang aku jumpai pun tak enak di pandang. Tak ada keramahan terpancar dari raut wajah mereka. “jay dan karam dimana yah?”,aku mondar-mandir di depan pintu gerbang sekolah menunggu kedatangan jay dan karam. ‘TIN TIN..’, suara kLankson mobil memekakkan telingaku, aku menoleh ke belakang dan mendapati sebuah mobil silver berada di belakangku. “yya! Anak baru, minggir kau!”” seorang namja berkacamata hitam mendongakkan kepalanya dari dalam mobil. “yya! Tak bisakah kau sopan sedikit hah?”,bentakku sembari memukul bagian depan mobilnya. “heh! Berani skali kau! Dasar yeoja gila! Mobilku bisa lecet karnamu! Minggir!”,namja itu langsung menginjak gasnya dan memarkirkan mobilnya di halaman sekolah. Issh, awas saja jika aku bertemu dengannya lagi! Akan aku mutilasi dia hingga berbentuk dadu! Hissk!

KRingg..KRingg.. Bel tanda masuk kelas pun berbunyi. Saatnya memulai orientasi bersama teman-teman baru. “annyeong!”,sapa seorang yeoja yang duduk di pojok depan. “annyeong!”,sautku. “duduklah bersamaku.. Tempat duduk yang lain telah terisi..”,ujar yeoja tak itu sembari menepuk tempat duduk kosong disebelahnya. “oia, perkenalkan Hye ran imnida.. Kau sendiri?”, tanya hye ran sembari mengulurkan tangannya. “ehm,aku hye soo.. Bangapta..”,jawabku seraya meraih tangannya..

>><<

jam istirahat ..

“hye ran..Bagaimana kalau kita ke kantin?Perutku lapar.. Aku belum sarapan..”,ajakku. Hye ran mengangguk dan kami bergegas ke kantin. Sesampainya di kantin,kami melihat para siswa sedang berkerumunan. “ada apa ya?”,tanya hye ran. Aku hanya menaikkan bahu, karena akupun tak tau.. Kami mencoba menanyakan ini pada siswa yang lain. “annyeong.. Mianhae mengganggu, itu ada apa ya?”,tanyaku sembari menunjuk ke kerumunan orang-orang itu. “oh, itu hal biasa yang dialami anak-anak yang baru masuk di sekolah ini..”,jawabnya. “maksudnya?”,hye ran memiringkan sedikit kepalanya. “ne, jadi, jika ada siswa baru, maka ia akan di gojlok oleh jiyong ssi beserta genknya”, Ujarnya lagi. “memangnya siapa mereka?”, tanyaku heran. Mengapa orang seperti mereka dengan beraninya mengerjai siswa baru? “jiyong ssi adalah adeul dari pemilik yayasan sekolah ini, jadi tak ada seorangpun yang berani dengannya”,jawabnya. Hye ran pun menganggukkan kepalanya.

**

“yya! Kau apakan namja itu hah?”,teriakku dari kejauhan. Mereka semua menoleh ke arahku. Tak terkecuali jiyong dan genknya. “hye soo, kau cari mati ya!”,ujar hye ran agak ktakutan. “sudah, kau diam saja! Aku ingin memberinya pelajaran! Aku sudah geram melihat sifatnya yang angkuh. Kau menjauhlah!”,aku mendorong tubuh hye ran agar tidak dekat denganku. “yya! Kau lagi! Apa maumu hah?? Kau tak tau aku ini siapa? Aku ini anak dari pemilik yayasan sekolah ini tau!”,jiyong mendekat ke arahku. Namun aku tak pernah merasa takut dengannya. “hah? Apa peduliku? Kau anak pemilik yayasan kek? Anak bu kantin kek? Aku tak peduli.. Aku hanya kasian melihat namja itu! Apa kau tak pernah di ajarkan sopan santun hah?”,bentakku Di depan wajahnya. “yya! Kau berani sekali berkata begitu denganku hah! Seungri, ambilkan gelas di belakangmu!”,perintah jiyong. Seungri pun menuruti kata jiyong yang berkedudukan sebagai ketua genk. “ini”,seungri menyerahkan gelas kaca berisi susu coklat.

BYUUURR … Jiyong menyiramiku dengan susu coklat yang di bawanya. Beuhh~baju seragamku!! “rasakan ini!! Ini akibatnya kau telah lancang denganku. Hahaha . Kajja chingudeul, kita pergi!”, jiyong mengajak teman-teman segenknya untuk pergi dari sana.

“hye soo, kau tak apa apa?”,tanya hye ran panik. “kyaaaa~ namja gila kau!! Tunggu pembalasanku! Aku benci kau! Aku benci! Issh~”,teriakku sembari menunjuk-nunjuk kearahnya penuh amarah. Jiyong menoleh ke arahku dan menjulurkan lidahnya serta mengarahkan jari tengahnya untukku. “Fuck”,teriaknya. “awas kau jiyong! Aku akan membuatmu menderita seumur hiduuup! Lihat saja nanti !”, aku lemparkan sepatuku sebelah kanan ke arahnya. ‘PLUKK’ “auuw”,sepatuku tidak tepat sasaran. Sepatuku mendarat di Kepala namja yang di gojlok tadi. “mianhae, mianhae”,aku menghampiri namja itu sembari membungkukkan badanku. “ne, gwenchanayo.. Gamsahamnida, kau sudah menolongku..”,ujarnya. “mianhae, aku membuatmu seperti ini, kau jadi kotor seperti ini karena membelaku.. Mianhae”,lanjutnya. “ne, gwenchana.. Ini bukan salahmu, ini salah namja gila,sedeng dan tak waras itu..”,ucapku agak kesal. “gwenchanayo? Perkenalkan, daesung imnida..”,namja itu memperkenalkan dirinya. “ne, hye soo imnida, ahh, aku ke toilet dulu yaa, aku mau ganti baju. Arraseo?”. Daesung mengangguk. Hye ran mengantarku ke locker untuk mengambil pakaian ganti. Sesampainya di locker begitu terkejutnya kami ketika melihat bungkusan aneh di dalam locker ku. Bungkusan itu berbau busuk dan di hinggapi banyak lalat. “apa ini?”,tanyaku. “aku tak tau hye ran.. Atau jangan-jangan ini kerjaan jiyong?”,duga hye ran. Ahh, benar juga.. Jangan-jangan jiyong belum puas membuatku malu tadi. Aihh, semakin muak saja aku dengan tingkahnya!

“coba kau buka apa isinya?”,perintah hye ran seraya menunjuk-nunjuk bungkusan itu. Ku buka perlahan dan kulihat ribuan ulat belatung menggerogoti buah busuk di dalam bungkusan tersebut. “AAAAAAAA”,

**

“ahahaha, pasti sekarang mereka sudah membuka kantong plastik itu jiyong!”,ujar seung hyun sembari tertawa terbahak-bahak. “aku tak dapat membayangkan, bagaimana ekspresi wajahnya yang ketakutan melihat ribuan ulat belatung loncat2 di bungkusan itu. Hahaha”,taeyang menimpali..

“heh.. Siapa suruh dia berani melawanku.. Hah hah hah”,jiyong menatap tajam wajah teman-temannya dengan tawa khas devilnya..

**

“hye soo ahh~ ada apa?”,tanya karam yang mendengar jeritan hye soo di locker. “apa..apa ini?”,tanya karam yang menunjuk kantong plastik yang hye soo buang begitu saja di lantai. “aigoo! Siapa yang berani berbuat ini?”,tanya karam lagi. “…”,aku hanya diam karena masih shock. “waeyo? Gwenchanayo?”,jay datang dengan membawa snack yang baru saja ia beli di kantin.

TBC

coment please!!

 

Tag: ,