RSS

Arsip Kategori: FRIENDSHIP

For FF friendship

[FF] T.cuz n Onyet Mencari Cinta Part 4 // 2 author sarabh [ENDING]

ZingYongbe Production Fanfict

MEMPERSEMBAHKAN

======================

NO COPAS N DON’T BE SILENT READERS!!

Tittle    : T.cuz n Onyet Mencari Cinta

Genre : HummoRomance

Cast     : All Member BIG BANG n SUPER JUNIOR ,, Include 2 Author (no surcharge) hhe

Author :

~Jha Aya-Ntee                        : Park Hye Soo

~Hime Byeolbic Purwasari          : Kim Tae Chu

WARNING!!!!

ini adalah FF gaje, jadi jangan heran kalo isinya gajelas semua.. kekeke~

PLEASE, DON’T BE SILENT READERS !

NB : Mulai sekarang, Tag-an FF berlaku bagi yang komen di part sebelumnya. So, kalo readers di part sebelumnya  ga komen, jeongmal mianhae di part yang ini ga tag… begitu juga untuk part2 slanjutnya.. kalo emang ketinggalan cerita, bisa langsung minta ma author yaa.. NO PROTES!!!

<<prev

***

sementara itu, rencana jendralwookie gagal total. dalam jamuannya, taechu sama sekali tidak menyentuh makanan maupun minuman yang disajikan, karna taechu telah membawa makanan dan minumannya sendiri…

“aish, sial”,wookie mulai geram, karena rencananya gagal. “wae?”,tanya taechu seraya meneguk minuman yang ia bawa sendiri. “kau seharusnya meminum ini.. Harusnya kau seperti putri hyesoo! Mau meminum jampi-jam.. Uups”,jendral wookie menutup mulutnya dengan tangan kanan. “jampi jampi? Omona! Apa yang telah kau perbuat hah?”,bentak taechu seraya menarik kerah jendral wookie. “anniyo, bukan aku, tapi jendral sungmin”,jendral wookie mengelak. “mwoya??”,taechu berlari mencari putri hye soo dan meminta wookie menunjukkan keberadaan putri hyesoo dan sungmin

Next >>

 

“hyesoo!!!” teriak taechu.

hyesoo terkejut lalu berdiri dari tempat duduknya, diikuti sungmin yang duduk di sampingnya.

“hyesoo, gwenchana yo?” tanya taechu cemas.

“ne, gwencana, wae?” tanya hyesoo penasaran.

“apakah kau merasakan sesuatu aneh yang terjadi??” tanya taechu lagi.

“tidak, tenanglah. disini ada jendral sungmin yang sedari tadi menemaniku” jawabnya sambil menatap jendral sungmin.

“oleh, karna, sebab, ada dia, aku panik.” taechu memeluk hyesoo.

“aku takut sesuatu yang buruk terjadi pda mu.”

“tenanglah, aku tidak apa-apa.”

“apakah kau yakin?”

“iya…”

“yya!!! kalian berdua pergi dari sini!!” bentak taechu kepada jendral sungmin, dan jendral wookie.

“taechu… biarkanlah jendral sungmin tetap disini. aku sangat membutuhkannya saat ini.” pinta putri hyesoo.

“putri…” taechu kaget akan kata-kata hyesoo.

“putri, bagaimana dengan jiyong?” tanya taechu tidak percaya.

“jiyong… cih, namja pengejut itu. sudah tak ada urusan lagi dengan ku.” jawab hyesoo sambil membuang muka.

“ta.. tapi kan..”

“hehehe, bleeeh!”,jendral sungmin menjulurkan lidahnya. “mari jendral, kita lanjutkan pembicaraan kita”,ujar hye soo sembari menggandeng tangan sungmin. “yya! Lihat sendiri kan, jampi-jampinya sudah bekerja”,timpal wookie dan pergi meninggalkan tae chu. “ya! Bantu aku wookie ah, selamatkan putri hye soo, jebal..”,ujar tae chu memohon. “baik, tapi kau harus mau menikah denganku! Ottokhe?”,tanya wookie genit.

“omona… anni!! itu takkan pernah terjadi.” kta taechu.

“kalau tidak mau, ya sudah.” jendralwookie berbalik.

“jendral wookie, bagaimana kalau…” taechu berbisik kepada wookie.

“ itu juga bagus..” jawab jendral wookie cengar-cengir.

“jadi, bagaimana caranya???”

“kau ingat singa yang dapat berbicara, dan kutu bersayapnya??” tanya jendralwookie.

“itu bukan kutu, tapi peri..”

“iya itulah, apapun namanya, mereka pasti bisa membantu kita, karena yang membuat jampi-jampi adalah saudara penyihir hutan.”

“baiklah, mari kita ke dalam hutan untuk mencari, singa dan perinya.”

tengah malam pun, taechu dan jendral wookie menyusuri hutan.

sementra itu……

“pangeran ji, kapan kita akan berangkat??”

“secepatnya, aku sangat mengkahwatirkannya…”

***

“hai…sepasang anak muda, mau apa kalian malam-malam ke tengah hutan??” sebuah suara bersumber dari semak-semak.

“peri hechul, apakah itu engkau???”

“oh… nona taechu, apa kabar?? lama tak jumpe.. mana hyesoo, jiyong dan si tampan yongbae???” tanya peri heechul bertubi-tubi.

“putri…” singa daesung juga ikut menampakan wujudnya “huh, ternyata kutu juga bisa melihat namja tampan”,celetuk jendral wookie. “ya! Aku peri, bukan kutu!”,peri hee chul mengelak. “ada angin apa kau datang kemari nona?”,tanya daesung. “angin topan, angin puting beliung, angin tornado.nyangin….”,jendral wookie kembali memotong pembicaraan. CTAAK.. Jitakan keras melayang ke kepala wookie. “Aku ingin menyadarkan hyesoo kembali. Ottokhe?”,tae chu menggenggam peri hee chul dengan sangat kuat. “hm, begini peri… Putri hye soo telah terkena jampi-jampi yang di buat oleh penyihir bersaudara donghae dan eunhyuk. “uhuk uhuk.. Lepaskan aku dulu!!”,perintah peri hee chul. Tae chu pun melepaskan peri hee chul dari genggamannya. “huh, mentang-mentang badanku sekecil kutu, tetep di remes remes kayak spon! Arraseo,, jadi masalahnya begitu, hm.nyaku tau caranya”,peri hee chul menjentikkan jarinya.

“cermin? bagaimana caranya?” tanya taechu.

“sebentar, wahai cermin ajaib, siapakan wanita tercantik di negeri ini.”

“pletak., kami mencari obat penawar untuk putri hyesoo!!!” pukulan keras mendarat ke kepala sang peri.

“mian, mian.. salah mantra” jawab peri chul ngeles. “cermin..cermin ajaib, bagaimanakah cara untuk mengobati putri hyesoo??” kata peri chul lagi.

“maaf password yang anda berikan salah, cobalah beberapa saat lagi.” suara muncul dari cermin tersebut.

“PERI HEECHUL!!!” taechu mulai geram.

“hhe, bagaimana kalau.. tring..” peri chul menjentikan jarinya lagi.

Sementara itu …

Tap..tap..tap.. Langkah kaki menderap di ruang kebesaran baginda raja tabi yang sunyi… “ya anak muda, siapa kau?”,tanya raja tabi. “maaf baginda, hamba telah lancang untuk datang ke ruangan baginda tanpa pencet bel. “Aku, pangeran ji datang dari kerajaan aejeong, datang kemari bermaksud untuk melamar putri hye soo”,ujar pangeran ji. “baiklah, eh tunggu sebentar! Bukankah kau pengawal istana kami?”,tanya raja tabi. “mianhae, mungkin anda salah melihat ,baginda!”,sahut yongbae. “ah iya mungkin, karna aku sudah tua, jadi agak rabun! Arraseo, kau bisa melamar putriku dengan satu syarat, yaitu kau harus bisa membuat putri jatuh cinta padamu. Ottokhe?”,tawar sang baginda. “ne, apapun akan aku lakukan”,jawab pangeran ji. Tiba-tiba putri hye soo datang bersama jendral sungmin. “ayahanda,, aku ingin menikah dengan jendral sungmin”,ucap hye soo dengan nada melemah. Sontak pernyataannya membuat seisi ruangan kaget.

***

sementara itu..

“mari segera ke istana, sebelum semuanya terlambat.” taechu menggenggam tangan jendral wookie lalu berlari.

“hati-hati di jalan” singa daesung dan peri chul melambaikan tangannya .

‘hehe,tanganku di pegang’,pikir jendral wookie kesenengan.

***

pangeran ji yang kaget akan semua itu, mulai beraksi.

“putri hyesoo, perkenalkan hamba pangeran ji. hamba adalah calon suami putri”

“ayahanda, menyewa sirkus dimana? kenapa leluconnya tidak lucu?” kata putri hyesoo sambil menunjuk2 pangeran ji.

“apa maksudmu, hah?”,bentak raja tabi. “maaf baginda, tapi hamba dan putri hye soo telah sepakat untuk menikah”,sahut jendral sungmin. “tidak!! Aku tidak akan menikahkan putriku dengan jendral macam kau!”,raja tabi membentak sekali lagi. “baik, jika ayah tidak merestuiku, aku akan pergi jauh dari kerajaan ini !”, hyesoo menggenggam tangan sungmin lalu berlari keluar istana. Tapi kepergian hye soo di cegah oleh kedatangan tae chu. “hyesoo, mau kemana kau??” tanya taechu yang baru datang.

“aku akan pergi jauh, ayahanda tidak merestuiku dengan jendral sungmin.” jawab hyesoo menangis tersedu.

“jendral sungmin, kalau begitu, aku pun tidak merestuimu, karna..” belum sempat taechu melanjutkan pembicaraannya hyesoo telah pergi. “hyesoo.!!” pangeran ji pun mengejarnya.

“mau apa kau? kau yang telah merusak semua rencana ku. kini aku tak bisa menikah dengan jendral sungmin.” kata hyesoo setelah langkahnya di hentikan oleh pangeran ji. “mwoya? Jendral sungmin? Kau tak ingat aku, tak ingat janji kita?”,tanya pangeran ji seraya mengoyak tubuh hye soo. “siapa kau? Janji apa , hah?”,hye soo memberontak hingga membuatanya terjatuh. “arrgh….”, teriak hye soo sambil memegang lututnya yang terluka. “aigo”,pangeran ji memegang lutut hye soo dan meniup lukanya. Hembusan demi hembusan nafasnya menyerap melalui pori-pori kulit hye soo, hingga membuat hye soo terpesona untuk kedua kalinya.

hyesoo perlahan menyibak, rambut pangeran ji yang tampak berantakan. pangeran ji pun kaget dan menatap hyesoo. Dua pasang mata kini bertemu dalam satu pandangan yang sangat mesra. hyesoo terseyum lalu berucap, “siapa kau?? apakah aku mengenalmu?”perlahan mereka berdiri. “hamba pangeran ji, seorang pangeran yang telah merelakan hatinya hanya untuk putri hyesoo.” pangeran ji, membungkukkan badannya.

pandangan hyesoo tidak bisa lepas dari pangeran ji.

“putri..” jendral sungmin membuyarkan lamunan hyesoo.

“jika putri bersedia, hamba ingin merawat luka putri.” kata pangeran ji tulus, memotong kalimat jendral sungmin .

hyesoo nampak ragu, antara memilih pangeran ji, seorang pangeran yang baru saja ia kenal, atau jendral sungmin, seorang jendral yang telah memberikan jampi-jampi  baginya..

“ji ah~”,desah hye soo. “ne?”,pangeran ji menatap hye soo ringan. “putri, jangan dengarkan dia”,teriak jendral sungmin. Raja tabi yang sudah geram dengan tingkah jendral sungmin, langsung memerintahkan pengawalnya membawa jendral sungmin pergi sejauh mungkin dari istana.

“sudah terlambat.” desah taechu.

“terlambat bagaimanaa? putri hyesoo kan telah pulih.” Jendral wookie menimpali.

“aku tak dapat jadi seorang pahlawan. hisk…” tangis taechu.

“cup.. cup..” jendral wookie menepuk pundak taechu.

“tidak mau cup2, maunya balon.” taechu memelas.

“baiklah, akan aku ambilkan.” Jendral wookie tancap gas.

“enaknya, yang punya gebetan baru,” hyesoo menggoda taechu.

“gebetan? siapa ya yang dapat gebetan baru? bukannya yang ngomong tadi ya?” taechu menyindir hyesoo.

“baru?? maaf ya, ni kan yang lama, hyesoo kan setia.” hyesoo mengangkat kerah bajunya.

“setia? setiap tikungan ada? hhe..” hyesoo menjitak kepala taechu.

“sudahlah, yang penting, sekarang, kita harus mempersiapkan acara pernikahan kita.” pangeran ji nyahut.

“iiah hanny..” hyesoo mencubit pipi pangeran ji.

“tapi, sepertinya aku pernah mengenalmu. tapi..”

“hhe, aku kan jiyong..” kta pangeran ji, sambil mengangkat mahkotanya.

“kkyyyaa…” hyesoo tersentak, lalu memeluk erat pangeran ji.

seketika semua orang yang berada di sana, tertawa bersama dalam suasana yang hangat.

“ehem, taechu..” yongbae menepuk pundak taechu.

“oh.. hai… ada apa?” tanya taechu sambil brbalik menatap yongbae.

“anniyo~ aku hanya ingin berbicara sesuatu padamu”,bisik yong bae.

“ehem,, sepertinya ada yang tidak boleh di ganggu! Kajja chagiya, kita keluar”,ajak jiyong. Hyesoo pun mengerti dan keluar bersama jiyong meninggalkan tae chu dan yong bae berdua.

“tae chu ah…”,desah yong bae. “noemu yeoppo”,ucapnya lagi. “heh?”,taechu mengernyitkan alisnya.

Yong bae berlutut dihadapan tae chu lalu menggenggam jemarinya yang indah *hoek*,ia menengadahkan kepalanya lalu bernyanyi “remember that one day, i held your hands then i kissed your lips when i told you, our love meant to be, and always will forever, give me that happiness, i get from you just being there”,tae chu melepaskan genggaman yong bae lalu membalikkan badannya. “tae chu ah, jebal… Always be my love”,yong bae berucap lagi. Kini tae chu menitihkan airmata bahagianya, karna namja yang selama ini ia cintai secara diam-diam, akhirnya mengucapkan cinta padanya. Ia langsung berbalik badan dan mendekap hangat tubuh kekar yong bae.

saat taechu mendekap tubuh yongbae, saat itu pula beberapa balon berterbangan.

“nona..” jendralwookie melepas semua balon yang ia bawa.

“jendral…” taechu melepaskan pelukannya.

jendral wookie berlari saking shocknya, dan taechu pun mengejarnya.

“jendral!!” panggil taechu.

“untuk apa kau mengejarku?” tanya jendral wookie menghentikan lari dan tangisnya.

“aku hanya ingin mengucapkan terimakasih.” ucap taechu.

“hanya itu saja?” jendral wookie berbalik dan menatap taechu.

“kau ingat dengan janji mu kan.” tanya jendral wookie mendekati taechu.

“tentu saja, namun…”

“cup…” jendral wookie mendaratkan bibirnya ke bibir taechu.

taechu yang kaget, hanya mencoba untuk memisahkan dirinya, namun apa daya, tenaga jendral wookie terlalu kuat.

yongbae pun melihat itu semua, lalu pergi begituu saja.

“hentikan..” taechu menolak ciuman wookie, dan mengejar yongbae.

**

‘apakah tae chu mempermainkan perasaanku?’,gumam yong bae. “yong bae ssi~”,teriak tae chu. Yong bae menghentikan langkahnya sejenak. Tae chu berlari mendekat ke arah yong bae dan memeluk yong bae dari belakang. “natto saranghae”,ucap tae chu.

“ne?”,yong bae terkejut. “kau tak dengar? Ato pura-pura tidak mendengar, hah?”,ujar tae chu yang masih memeluk yong bae erat.

“saranghaeyo oppa!!!” triak taechu d tlinga yongbae…

***

hari-hari telah berlalu..

jendral sungmin di tangkap atas tuduhan telah mencelakakan putri hyesoo.

sedangkan jendral wookie kembali bertugas, karena telah membantu taechu.

pesta pernikahan putri hyesoo dan pangeran ji, sangat meriah dan berjalan dengan lancar, walau penyihir bersaudara dan pasangan singa-peri datang.

“yaa…ini berkat aku..”,teriak peri chul bangga. “siapa bilang? Pernikahan ini terlaksana karna aku tauuu”,penyihir eunhyuk tak mau kalah. “haissh, kalian ini…. Arraseo arraseo aku percaya berkat kalian pesta ini terwujud, tapi pertanyaannya sekarang, maukah kalian membantuku mencari jodoh??”,pekik penyihir donghae sambil mengunyah sepotong kue. “readers ada yang mau sama dongek???”,teriak peri chul dan penyihir nyuk. “ane mauuu…”,tiba-tiba singa daesung datang. Donghae yang shock langsung pingsan di tempat.

Kini, taechu kembali ke kerajaannya,kerajaan byeol bersama yongbae yang tak lain adalah pangeran taeyang dari kerajaan di atas angin (?) dan semua hidup bahagia selamanya…

kecuali.……

“authooorrrr… bagaimana nasib ku?? aku dengan siapa???” teriak jendral sungmin dri dalam jeruji besi…

the end…

 

Tag: ,

[FF] T.cuz n Onyet Mencari Cinta Part 3 // 2 author sarabh

ZingYongbe Production Fanfict

MEMPERSEMBAHKAN

======================

 NO COPAS N DON’T BE SILENT READERS!!!

Tittle    : T.cuz n Onyet Mencari Cinta

Genre : HummoRomance

Cast     : All Member BIG BANG n SUPER JUNIOR ,, Include 2 Author (no surcharge) hhe

Author :

~Jha Aya-Ntee                        : Park Hye Soo

~Hime Byeolbic Purwasari          : Kim Tae Chu

WARNING!!!!

ini adalah FF gaje, jadi jangan heran kalo isinya gajelas semua.. kekeke~

PLEASE, DON’T BE SILENT READERS !

NB : Mulai sekarang, Tag-an FF berlaku bagi yang komen di part sebelumnya. So, kalo readers di part sebelumnya  ga komen, jeongmal mianhae di part yang ini ga tag… begitu juga untuk part2 slanjutnya.. kalo emang ketinggalan cerita, bisa langsung minta ma author yaa.. NO PROTES!!!

<<prev

“eh, orangnya datang”, taechu melanjutkan.

“huss…” hyesoo melotot pada taechu.

“kenapa kau kemari??”, tanya taechu.

“ehh.. di kamar sebelah, ada yang sedang menantimu.” jawab jiyong.

“nugu?” tanya taechu lagi.

“lihat saja sendiri”, jiyong membuat penasaran taechu. “kau sengaja mau mengusirku secara lembut ya, ok, aku mengerti, sangat mengerti. selamat bersenang-senang”, taechu merayu hyesoo, lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Next >>

sementara itu di kamar sebelah….

“yunbasaeyo”, sapa taechu.

“masuklah”, sapa seseorang dari dalam.

“ok, aku masuk”, taechu pun masuk ke dalam kamar sambil mengendap-endap.

“omona.” taechu terkaget.

“kau datang juga. aku sangat menantikan itu”

sementara itu, jendral wookie terbakar, melihat kemesraan taechu dan yongbae, sambil menggenggam erat bunga yang ada di tangannya sampai hancur. sedangkan jendral sungmin mematung di depan kamar putri hyesoo, dengan wajah yang merah padam. dan melangkah lesu mendekati sahabatnya, lalu berbisik.

“hey, apa rencana mu?” tanyanya pada jendral wookie.

“kajja ikut aku”, kata wookie sembari menatap hyungnya tajam dan melangkah meninggalkan kerajaan.

***

“ini tempatnya, hyung, kau siap?” tanya wookie.

“aku siap, untuk putri hyesoo.” merekapun melangkah memasuki sebuah pondok di tengah hutan. “atas nama kerajaan! kalian kami tangkap atas tuduhan mencelakai putri hyesoo!!” seru jendral sungmin dengan mendobrag pintu, sambil menodongkan senjata. 2 orang penyihir shock, dan mematung tak bergerak. setelah beberapa menit, “ampuni kami, ampuni kami.” kata penyihir donghae. “kami akan mengampuni kalian, tapi dengan 1 syarat.” kata jendral wookie meletakkan senjatanya.

“mwoya?”,tanya penyihir eunhyuk.

“dgagjgm§¥%*¿:&jgagdgwg.a”,bisik jendral sungmin.

“ah, gampang! Hehehe”,penyihir eunhyuk cekikikan.

**

“hyesoo ah~”,desah jiyong. “ne jiyong ah~”,hye soo memandang tajam kearah jiyong. Jiyong mulai menggenggam tangan hye soo dan meletakkan tangan hye soo di dadanya. “rasakan denyut jantungku hye soo ah! Berdegup kencang bukan?”,Tanya jiyong. Hyesoo mengangguk. “laluu?”

Cuup… Seketika jiyong mendaratkan ciumannya di bibir hye soo.

**

di tempat lain…

“tae chu ah~ bisakah kau ambil minuman itu untukku?”,perintah yongbae. “ne,, ini..”,tae chu memberikan segelas air putih yang tersedia di meja. Seketika yong bae menggenggam tangan tae chu lalu memeluknya. PLAAK… Tae chu mendaratkan tamparan di pipi yong bae. Tapi kini yong bae malah membalas perbuatan tae chu dengan mendaratkan ciuman di bibirnya hingga membuat taechu tidak berkutik.

“yya, apa yg kau lakukan!” tanya taechu ketus.

“akku, akku..”

“hah, aku malas dengan semua ini, sepertinya ini bukan wkt yang tepat, maafkan aku.” kata taechu lalu pergi meninggalkan yongbae.

“nona.. baginda mencari anda.” kata salah 1 pengawal kepada taechu.

“baiklah, terimakasih”, kata taechu sembari mengusap air matanya, dan melangkah menuju ruang tengah.

“putri.. Gomawo karena kau telah menemani putri kami”, kata baginda tabi.

“kemarilah, ini surat yang di kirimkan oleh ayahanda, dan bunda mu.” ratu vi, memberikan sebuah gulungan kepada taechu.

“kini kerajaan byeol, telah aman, kau bisa kembali ke kerajaan mu, dan kabar baiknya, raja dan ratu selamat”, lanjut ratu victory. “kini kau bisa tenang”, sambung raja tabi. “baiklah, tapi aku akan tetap di sini setelah titah paduka raja terpenuhi”, taechu mengambil surat gulungan itu, lalu meninggalkan ruangan.

**

“hah ! Apa yang ia lakukan padaku tadi?? Tapi…. Aku tidak merasa risih terhadap apa yang ia lakukan tadi… Huah! Apa sih yang ada di fikiranku! Arrgh”,tae chu menjambak-jambak rambutnya sesekali meraba bibirnya.

**

“hah, apa yang baru saja kita lakukan??”,tanya hye soo setelah melepaskan bibirnya.

“mianhae hye soo ah~ aku…aku akan bertanggung jawab jika kau hamil”,sahutnya.

PLETAK… “kejadian tadi tidak akan membuatku hamil! Phaboya namja!”,ujar hye soo gregetan.

“tapi putri, na jeongmal sarangheyo…”,ucap jiyong melemah. “mwoya?”

“sarangheyo hye soo ah~”,jiyong mengulang perkataannya. “na tto…”,sahut hye soo lalu beranjak dari sisi jiyong dengan malu-malu.

**

“hahaha… Aku suka pekerjaan ini!”,seru penyihir eunhyuk sembari membuat racun mematikan yang akan di berikan pada jiyong dan yongbae. “pletak!” sendok besar mendarat di atas kepala eunhyuk.

“kita bukan ingin jiyong dan yongbae mati, tapi kita membuat putri hyesoo dan taechu jatuh cinta pada jendral eunhyuk dan jendral donghae…

eh salah, maksudku, jendral sungmin dan jendral wookie”, jelas penyihir donghae.

“hmm.. mendramatisir dikit bolehkan…? hhe…”, jawab penyihir eunhyuk cengengesan.

“ya!mana jampi-jampinya! Udah selese belom?”,teriak jendral wookie. “tunggu 5 menit!”,sahut penyihir donghae. “asiik, sebentar lagi aku akan menjadi suami putri”, jendral sungmin kegirangan. “idenya siapa dulu? Wookie… Haha”,ujar wookie bangga.

“lagipula sebentar lagi aku bisa bersama dengan taechu. hhe..”, jendral wookie kegirangan.

“sudah jadi…”, teriak penyihir donghae.

“tolong perhatikan dosis dan cara krjanya, agar tidak overdosis. hhe… untuk selanjutnya silahkan baca lebih lengkap”, kata penyihir eunhyuk.

“jika gejala berlanjut, hubungi dukun setempat”,tambah penyihir donghae.

“siap!”,sahut jendral wookie dan sungmin secara bersamaan.

**

“jiyong ah~”,panggil hye soo. Jiyong pun menghampiri hye soo yang tengah duduk di taman belakang istana. “ne?? Waeyo?”,tanya jiyong. “ottokhe dengan rencana pernikahan kita?”,tanya hye soo cemas. “tenang putri, aku yang akan berbicara pada baginda tabi, putri tidak usah khawatir”,ujar jiyong menenangkan.

“mari ikut aku”,ajak jiyong. “kita akan kemana?”, Tanya hye soo cemas.

“ayolah, kita akan meminta restu pada baginda raja”,jiyong menggenggam erat tangan hye soo.

*****

“hyung..hyung membuat apa?”,Tanya jendral wookie melihat hyungnya yang sibuk di dapur. “aku sedang membuat kue yang khusus ku berikan untuk hye sooku tercinta”,ungkapnya serius sambil mengudek-udek adonan. “aissk..aku mau buat apa yaa untuk tae chuku?”,jendral wookie berpikir keras.

“ahhaaa….”,jendral wookie mengambil beberapa bahan dan mulai bekerja. “selesaaaiii”,ungkapnya beberapa saat kemudian.

“kau buat apasih? kok cepet banget?” tanya jendral sungmin.

“GLEDAAARRR..” adonan sungmin meledak.

“omona, kue ku.. hisk.” rengek jendral sungmin.

“jangan khawatir hyung, aku membuat 2, jadi yang satunya akan ku berikan kepada hyung. ini silahkan.” kata jendral wookie sambil memberikan salah satu  hasil masakannya kepada  jendral sungmin.

“terimakasih.” jendral sungmin mengambilnya lalu terkejut.

“hanya telur dadar??” kagetnya.

“hhe, iya, taechu kan suka telur, selain telur, juga terdapat kacang, dan apel di dalamnya.. hhe..” jendral wookie cengengesan.

“apa iya hyesoo dan taechu mau makan, makanan yang kayak begini?”,terka jendral sungmin. “ini enak kok.. coba saja..”, jendral sungminpun mencobanya. “ottokhe?”,Tanya jendral wookie. “hmm.. kurang 10 tetes ramuan, maka akan sempurna”,kata jendral wookie licik.

***

jiyong dan hye soo menapaki karpet merah setapak demi setapak menuju tahta baginda tabi. “putriku, ada gerangan apa kau menemuiku??”,ujar raja tabi. “ayahanda, aku telah pulang membawa calon suami untukku”,jawab putri hye soo.  “bagus, siapakah pria yang kau maksud putriku?”,tanya raja tabi. Hye soo menggenggam tangan jiyong erat dan menatapnya. “pria itu..pria itu… Jiyong ayah..”,sahut hye soo ragu. “mwoya? Pengawal istana itu?”,teriak raja tabi seraya menunjuk-nunjuk jiyong dengan telunjuknya lalu brnyanyi “horro namgyeojin oetori, gue soge hemeneun nea kkori.”

“baginda, seriuslah sedikit!” bentak ratu victory menenangkan sang baginda yg menggila.

“ehem…” raja tabi mendehem.

“anakku, ayahandamu ini menginginkan calon menantu yang baik, tampan, pintar, dan bijaksana. mungkin semua itu terdapat di dalam pengawal ini, namun bukan seorang pengawal yang ayah inginkan. tak ada kah yang lebih mahal?”

“yang lebih mahal banyak, yang bagus cuma dia”, iklan.com

“ayah..” rengek hyesoo.

“kau harus mencari yang lebih darinya!!!”, bentak raja tabi.

hyesoo tidak dapat membendung air matanya, lalu pergi meninggalkan orangtuanya sembari menangis tersedu.

“hamba mohon pamit.” seru jiyong memberi hormat, lalu mengejar hyesoo.

“putri..” panggil jiyong.

“biarkan aku sendiri!!, pengawal halangi dya!”, perintah hyesoo kepada 2 orang pengawal yang ia lalui.

“putri..” teriak jiyong yang dihalangi para pengawal.

***

“baginda, kau terlalu keras padanya, ingatlah dia anak kita”, kata ratu victory.

“tapi kan..”

“tidak ada tapi-tapian, cepat minta maaf!”, bentak ratu victory.

“baiklah sayang ku..”, ucap raja tabi sambil mengelus rambut ratu victory.

“baginda, saya ingin berpamitan”,tae chu datang dengan beberapa orang pengawal.

“saya rasa tugas saya sudah sudah selesai, kini putrid hye soo telah menemukan jodohnya”,tambah tae chu lagi.

“tapi kami tidak setuju dengan pilihan putri”, kata baginda.

“baginda..” ratu victory, memandang tajam suaminya.

“baiklah, saya mengerti”, taechu membungkuk lalu pergi.

“anak-anak  jaman sekarang, tak tau sopan santun”, kata baginda tabi.

“jangankan anak-anak, yang tua juga” tambah ratu victory.

***

“putri, gwenchanayo?” jendral sungmin mendekati putri hye soo yang sedang menangis sendiri di taman istana.

“putri, maafkan atas kelancangan hamba, tapi, hamba hanya ingin menyampaikan bahwa perkataan baginda raja itu memang benar adanya.” Jendral sungmin perlahan duduk di samping putri hyesoo.

“minumlah ini.” kata jendral sungmin sambil menawarkan segelas minuman kepada putri hyesoo,  namun putri hyesoo hanya dapat tertunduk.

“hamba mengerti perasaan putri, namun ada baiknya untuk mencari yang lebih baik bukan.” Kepala putri hyesoo mulai terangkat, dan memandang tajam pada jendral sungmin

“terimakasih karna telah berusaha menghibur ku.” Putri hyesoo pun mengambil gelas yang ditawarkan jendral sungmin.

“hye soo sshi!!!” taechu memanggil dari kejauhan.

“hye soo sshi, gwenchana yo??” tanyanya panik.

“yya!! kenapa kau disni, cepat pergi sana.” Bentak tae chu pada sungmin. “permisi hamba pamit”,jendral sungmin pun merangkak menjauh.

‘kenapa jendral wookie dan yong bae menyukai gadis ganas sepertinya?’,pekik jendral sungmin sambil melangkah pergi.

“putri gwenchana yo?” tanya taechu.

hyesoo pun memeluk taechu sembari menangis tersedu.

“baginda sangat jahat, bahkan kepada anaknya sendiri aku hanya mau menikahi jiyong, apa pun statusnya dan bagaimana pun respon baginda.” kata hyesoo tersedu.

“putri, apakah kau benar mencintai jiyong?”, taechu mulai serius.

“kalau aku tidak cinta, mana mungkin aku menangis. phaboya..” bentak hyesoo.

“baiklah, aku akan cari cara agar jiyong bisa menjadi seorang pangeran.” janji taechu.

“aku mengharapkan mu tae chu ah~”

Tae chu pun pergi untuk melaksanakan tugasnya.

diperjalanan…..

“nona taechu!”, panggil jendral wookie dari kejauhan.

“ada apa jendral?”, tanya taechu sembari menghentikan langkahnya.

“anni, apakah kau ada waktu malam ini?”, tanyanya.

“malam ini? sepertinya tidak.”, jawab taechu.

“baguslah, mau kah kau datang ke penginapan ku? hanya untuk meminum segelas teh saja?”,tanyanya lagi.

“baiklah, nanti malam aku akan datang kesana”, jawab taechu sambil beranjak pergi.

‘tak tau orang lagi repot apa?’, pekik taechu dalam hati.

‘yes ini kesempatan yang sangat baik’, Jendral wookie kegirangan.

***

“pangeran ji, lukaku telah sembuh. dengan semua penghinaan ini, mari kita pulang ke istana.”

“tidak bisa, aku ingin tetap berada di samping gadis yang ku cintai.”

“pangeran.. lagi pula saya juga harus pulang ke rumah saya, karna saya punya kabar gembira untuk orangtua saya.”

“hmmm..,”

***

“aisk… kemana orang-orang itu? kenapa menghilang? aigo… oh ya kenapa tidak meminta bantuan kepala pelayan saja, dasar phabo.”, taechu pun melangkah mencari kepala pelayan istana.

“pelayan siwon!” pangilnya dari jauh.

“ada apa nona?”, jawab pelayan siwon sambil mendekatinya.

“kau tau, dimana jiyong dan si mohak yongbae bertugas?” tanyanya

“jiyong dan yongbae? setau hamba, tidak ada pelayan di istana yang bernama jiyong dan yongbae, nona.”, setelah menyampaikan hal tersebut pelayan siwon lalu pergi menyelesaikan tugasnya yang lain.

‘lalu mereka berdua siapa? Jangan-jangan…..’, taechu bergegas ke luar istana.

***

“putri hyesoo, maaf.. tapi taechu tidak bisa menemukan jiyong. mungkin dia telah lari.”, lapor taechu kepada sang putri.

“lari? kenapa dia harus lari?,” tanya putri hyesoo.

“karna jendral sungmin, putri …  jendral sungmin memerintahkan seluruh prajuritnya untuk menangkap jiyong dan yongbae atas pelanggaran hukum yang mereka perbuat.”

“pelanggaran apa?”

“entahlah, sampe saat ini, tak seorangpun tau, pelanggaran apa yang mereka perbuat sampai harus di hukum.”

==

malampun tiba..

jendral sungmin memerintahkan salah seorang pelayan kerajaan untuk menaruh ramuan cinta alias jampi-jampi ke dalam gelas minuman putri hyesoo, dan ternyata berhasil. minuman trsbut di minum putri hyesoo,  jendral sungmin pun tertawa bangga.

***

sementara itu, rencana jendralwookie gagal total. dalam jamuannya, taechu sama sekali tidak menyentuh makanan maupun minuman yang disajikan, karna taechu telah membawa makanan dan minumannya sendiri…

“aish, sial”,wookie mulai geram, karena rencananya gagal. “wae?”,tanya taechu seraya meneguk minuman yang ia bawa sendiri. “kau seharusnya meminum ini.. Harusnya kau seperti putri hyesoo! Mau meminum jampi-jam.. Uups”,jendral wookie menutup mulutnya dengan tangan kanan. “jampi jampi? Omona! Apa yang telah kau perbuat hah?”,bentak taechu seraya menarik kerah jendral wookie. “anniyo, bukan aku, tapi jendral sungmin”,jendral wookie mengelak. “mwoya??”,taechu berlari mencari putri hye soo dan meminta wookie menunjukkan keberadaan putri hyesoo dan sungmin

TBC

 

Tag: ,

Galeri

FF Big Bang + DGNA eps. 4

NO COPAS ND DON’T BE SILENT READERS!!!!

Tittle : anything anybody

genre : romance

casts :

–         Aya GD’apple as park hye soo

–         Kwon jiyong as himself

–         Karam DGNA as himself

–         Jay DGNA as himself

–         Seung hyun as himself

–         Seungri as himself

–         Taeyang as himself

–         Daesung as himself

–         D-lite ika chan as lee hye ran

–         Ega hyukieVI as lee hyo hee

–         mika DGNA as songsaenim

–         injoon DGNA as songsaenim

–         hyunmin DGNA as dongsaeng daesung

<<prev

“ne!! Tapi Aku sudah minta maaf pada daesung karna aku tidak sengaja menabrak hyunmin kemarin!”.

“ohh, jadi??”

“mianhae daesung,mianhae..”,ujar jiyong lagi. “daesung ah, kau memaafkannya?”,tanyaku. Daesung hanya tersenyum dan mengangguk. “mwo?! Kau? Kau memaafkannya?”,ku membulatkan mataku tak percaya. Sebaik itukah daesung? “ne, tapi ada syarat yang harus ia penuhi”,ujar daesung lagi. “mwo?”,tanya jiyong. “hm..hm..hm..”,daesung mengangguk-anggukkan kepalanya seraya memegangi dagunya.

>> next

“mwo?!”, Tanya jiyong lagi. “jiyong~ah,bisakah ku minta kau merawat hyunmin untuk beberapa hari saja?”,Tanya daesung. Tatapan mata daesung saat itu memancarkan  penuh harapan. “tidak mau!!!”,jiyong membuang mukanya begitu saja. “hmm~kalau begitu jangan harap aku akan memaafkanmu!!”,daesung membalikkan badannya dan bersikap yang sama pada jiyong. “yah,,jangan begitu daesung..kau harus memaafkanku!! Aku kan merasa sangat berdosa jika kau tak memaafkanku..apa tak ada cara lain?”,Tanya jiyong. Daesung hanya geleng kepala sambil melipat kedua tangan di dadanya. “tak ada cara lain!! Jika kau mau, kau lakukan apa yang aku minta, jika tidak, bawalah dosamu itu sampai ke akhirat!!”,jawab daesung tegas. “haha..memang enak?”,ledek hye soo. “hye soo~ah, kau juga ikut menjaga hyunmin yaa..?”, daesung menaik-naikkan alisnya. “mwo?! Aku? Memang apa salahku?kenapa aku jadi ikut-ikutan?”,Tanya hye soo heran. Daesung mendekat dan berbisik di telinga hye soo. “!@#$%^!@#$%^&*())-&&**”,jiyong tak mampu menjangkau pendengarannya. Ia hanya diam sambil memainkan poninya. “hye soo ah~ bolehkah aku meminta tolong padamu untuk menjaga hyun min? aku tidak percaya sepenuhnya pada orang itu!”, ucap daesung berbisik pada hye soo sambil memicingkan matanya kearah jiyong. “kenapa?? Kenapa kau malah mengajukan persyaratan itu padanya hah? daesung phabo!!”, balas hye soo berbisik. “sudah,,turuti saja kata-kataku.. kau menganggapku sahabat kan? Nah, untuk sekarang aku mohon bantuannya yah.., jebal..”,pintanya.

***

“nah, aku mohon bantuannya yaa.. tenang saja, sepulang dari bekerja paruh waktu, aku akan kemari. Aku mohon kalian jangan bertengkar di depan hyun min ya.. annyeong..”, daesung berpamitan. “aiissh~mimpi apa aku? Harus berdekatan dengan namja gila ini? Huh!! Ini karna daesung phabo!! Issh~”,gerutu hye soo. “yaa.. hye soo ah~ambilkan majalah di atas meja itu”, perintah jiyong sembari menunjuk tumpukan majalah di atas meja. “mwoya??? Kau kan punya kaki,, ambil saja sendiri! Bleh..”,hye soo menjulurkan lidahnya. “yaa.. aku kan meminta tolong! Dasar yeoja gila!!”,pekik jiyong. “mwoya? Kau yang gila.. namja aneh..”bentak hye soo. “yaa.. kau yang aneh..”sahut jiyong lagi.

“kau..”

“kau..”

“kau..”

“yaa..kalian ribut sekali hah???”,bentak salah seorang wanita paruh baya yang melewati ruang rawat hyunmin. “ihh.. ini gara-gara kau namja gila!!”

“issh… ini gara-gara kau!!”,jawab jiyong sambil mengarahkan vas bunga yang ada di sebelahnya.

***

“nuna, daesung hyung kemana?”,Tanya hyunmin yang baru saja siuman. “hm..hyungmu sedang bekerja”,jawab hye soo. “yaa hyunmin ah~ apa menurutmu nunamu itu baik?”,Tanya jiyong seraya membolak-balikkan majalah yang di bacanya. “mwoya? Apa maksudmu berkata begitu kepada hyunmin? Aku kan memang yeoja yang baik hati, cantik, dan tidak sombong!”,ujar hye soo bangga.

TAP..TAP..TAP… derapan langkah terasa menghentak lantai ruangan rawat inap hyunmin. CKLEEK… daun pintu terbuka sedikit demi sedikit. Seseorang terlihat mendongakkan kepalanya ke dalam ruangan. “annyeong…”,sapanya. “hye ran ah~”,sambut hye soo. “mwo? Jiyong ah~ kau disini juga?”,Tanya hye ran namun jiyong hanya diam tak peduli dan tetap memfokuskan pandangannya ke majalah yang sedari tadi ia baca. “mwo, sombong sekali dia”,pekik hye ran. “oia, karam dan jay ke…..”

“annyeoonggg…”, teriak jay dan karam yang datang tiba-tiba berpakaian ala badut. “waaa..hyung,kau lucu”,hyunmin tertawa sambil tepuk tangan. Jiyong langsung menancapkan(?) pandangannya pada karam dan jay. “assh~apa-apaan mereka? Sok lucu!”,pekik jiyong. Semuanya tertawa riuh dengan kedatangan jay dan karam di ruangan itu, kecuali jiyong. “ya..kalau begitu juga aku bisa!”,jiyong bangkit dari tempat duduknya lalu keluar ruangan. “kenapa dia?”,Tanya hye ran, hye soo hanya menaikkan bahunya dan langsung menyuapi hyunmin bubur.  “hye soo ah~ apa benar, daesung menyerahkan perawatan hyunmin pada jiyong?”

“ne, daesung ada ada saja. Kau tau sendiri jiyong itu menyusahkan”,jawab hye soo.

***

2 jam kemudian….

“annyeong…”,sapa seseorang yang tiba-tiba datang mengejutkan semua orang yang ada di ruangan hyunmin. “ommona!! Siapa kau?”,Tanya hye soo sambil mengarahkan anak catur seakan ingin melemparnya ke muka orang aneh yang tiba-tiba mengagetkannya saat bermain catur bersama jay, karam dan hye ran. “stop..stop.. ini aku jiyong…!!”

“jiyong??? Hahahahhaa kau jiyong? Jiyong anak pemilik sekolah yang kaya raya, sombong dan tak tau terimakasih?”, hye soo tertawa sambil memegangi perutnya yang sakit. “yaa.. aku ini jiyong, namja tertampan di kota seoul. Kau tau!!”,pekik jiyong. “SKAK”,teriak jay. “aigoo!ommona!! aku kalah? Issh~ini semua karna kau jiyong!! Aku kalah karena kau!”, hye soo bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri jiyong. “kenapa aku? Aku kan tidak ikut main?”,jiyong mengelak. “tapi kau menggangguku bodoh!”,hye soo menjewer telinga jiyong. “aw..aw.. kau apa-apaan hah? Aku tidak merasa mengganggumu!”,jiyong menepis tangan hye soo. “yaa,, kau memang tidak merasa menggangguku, tapi aku merasa terganggu! Lihat saja dandananmu yang aneh ! untuk apa kau berdandan ala badut seperti ini ? memang kau pikir ini sirkus?”,hye soo melipat kedua tangannya sembari menatap jiyong tajam. “hah, sinis sekali kau! Aku kan hanya ingin menghibur hyunmin! Memang apa salahnya? Lagipula kan aku yang di beri tanggung jawab untuk menjaga hyunmin!”

“a..hahhahahaha.. kau ini ada saja jiyong ah~ lihat saja hyunmin sudah tidur”,jay menunjuk hyunmin yang tengah tertidur pulas di matras. “mwoya? Tidur?”,jiyong kaget. “huh, kalau begitu lebih baik kau menebus kesalahanmu dulu terhadapku!”,perintah hye soo.

*****

“ya..kau ini tidak bisa main catur, huh? Lihat saja permainanmu bagaikan anak TK!”,gerutu hye soo. “ahh~kau berisik sekali.. sekarang giliranmu karam ah~”,ujar jiyong sambil berpikir keras, mengerutkan dahi dan menopang dagunya. “kyahahaha SKAK!”,ujar karam dengan senyum yang melekat di bibirnya sepanjang permainannya dengan jiyong. “yaah, jiyong ah~ kau payah sekali , huh? Kalau sampai kita kalah, kau yang akan menerima hukuman dari mereka. Aku tak mau ikut-ikutan.”,ucap hye soo. “hah, kau ribut sekali! Lagi pula, jika aku kalah, kau juga harus ikut merasakan hukumannya! Kau ini egois sekali! Kita kan satu team”, pekik jiyong.

“kajja jiyong ah~kalahkan karam!”,hye ran menyemangati. “mana mungkin jiyong bisa mengalahkan karam yang notabennya seorang pecatur dunia?”,ujar jay sinis. “mwoya? Kau.. pecatur dunia karam ah~?”,jiyong menghentikan permainannya sementara waktu. “ne, wae? Kau takut? Jika kau mau, kita akan menyelesaikan permainan ini lebih cepat”,ujar karam seraya menaik-naikkan alisnya. “ahh~siapa bilang aku takut! Aku akan mengalahkanmu, aku yakin, sepandai apapun kau bermain catur, kau pasti bisa aku kalahkan!”

“yaa..kau ini banyaak omong! Kekalahan sudah di depan mata, masih saja menyombongkan diri!”,ujar hye soo sinis. “kau ini team ku bukan? Kenapa kau malah memakiku begitu, jangan remehkan aku! Lihat saja nanti, jika aku menang, kau yang harus menerima hukuman dariku!”,jiyong menantang. Hye soo dengan keyakinannya bahwa jiyong akan kalah, langsung menerima tantangan jiyong. “arraseo, aku setuju! Sangat setuju.. tapi jika kau kalah, kau yang akan mendapat double hukuman.. dari mereka dan aku!”

“arraseo, aku juga setuju”

Permainan pun di lanjutkan. Mereka bermain dengan antusiasnya. Sekali, dua kali, tiga kali, bahkan kini keempat kalinya jiyong kalah melawan karam, jiyong semakin frustasi, ia menjambak rambutnya berusaha mencari jalan keluar agar dapat mengalahkan karam. Hingga akhirnya hari sudah larut, dan daesung datang dari bekerja paruh waktu. “yaaa…kau ini kalah lagi!!”,teriak hye soo.

“annyeong….waah, ramai sekali..”,ujar daesung sambil membawa banyak bungkusan. “annyeong daesung ah~bagaimana pekerjaanmu hari ini?”,sambut hye ran. “ahh, lancar.., oia, kalian sedang apa? Sepertinya sedang have fun?”,daesung mengintip permainan jiyong dam karam. “wah, jiyong ah, kau hebat, bisa bertanding langsung dengan karam!”,ujar daesung. “ssstt..berisik.. aku sedang konsentrasi..”,pekik jiyong. “oia, apa kalian sudah makan? Ini aku bawakan fast food dari tempatku bekerja.”,ucap daesung sambil mengeluarkan beberapa box dari kantong plastik yang ia bawa. “waah, kebetulan.. aku belum makan”,jay langsung menyerobot box makanan dari tangan daesung. “hwaa~aku juga lapar..”,karam bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan permainan. “hahaha..ini kesempatan yang bagus!!”,gumam jiyong sambil tersenyum licik. Ia memindahkan benteng penyerang milik karam dan memindahkan posisi rajanya di tempat yang aman.

“SKAK..”,teriak jiyong kencang. Karam yang kaget, langsung menyambangi papan catur yang baru 5 menit saja ia tinggalkan. “aigo! Kenapa bisa SKAK?”,Tanya karam heran. “kau curang?”,hye ran menuduh. “enak saja.. aku bermain dengan kejujuran!”,jawab jiyong santai. “hahaha..kau kalah karam ah~.. aku menang..”,jiyong tertawa puas sambil melirik hye soo.. “ishh, jangan-jangan ia bermain curang! Dasar otak picik!”,gumam hye soo.

***

Malam semakin larut, kini saatnya jiyong dan yang lainnya berpamitan pulang. “kalian hati-hati di jalan yaa..”,pesan daesung sambil menggendong hyunmin. “ne, kami akan baik-baik saja. Hyunmin ah~nuna pulang dulu ya..”,hye soo berpamitan. Begitu juga yang lainnya. “oia, hye soo ah~ kau pulang bersama kami saja ya..”,ajak jay. “anni….hye soo pulang bersamaku..”,sahut jiyong. “mwoya? Aku pulang dengan mu? Huh, tak mau! Jangan-jangan kau memintaku untuk membayarkan ongkos taksimu sampai ke rumah! Tidak mau”,tolak hye soo. “jiyong ah~kau ikut saja pulang bersama kami..”,ajak karam. “ne, pulanglah bersama kami, supaya lebih ramai. Iya kan hye soo ah?”,hye ran menyenggol siku hye soo. “ahaha, ide yang bagus.. aku akan pulang bersama kalian”,jiyong tertawa senang.

Mereka pulang bersama-sama dengan berjalan kaki, setelah lumayan jauh, mereka menemukan sebuah taman yang sangat indah di malam hari, ditambah dengan gemerlap lampu yang menghiasi menara yang menjulang tinggi di langit. “hye soo ah~ lihatlah menara itu, cantik kan?”,ujar karam seraya berjalan mendekat ke arah hye soo. Ia menggenggam erat tangan hye soo dan mengajaknya berlari menuju menara indah itu. “jay ah~ hye ran ah~ kajja…”,hye soo melambaikan tangannya. “jiyong ah~ kajja ikut kami!”,hye ran menarik tangan jiyong.

“karam ah~ udara disini dingin sekali..”,hye soo mengusap-usapkan kedua telapak tangannya. Karam melepas jaketnya dan memberikannya pada hye soo. “ini, kau pakailah… supaya tidak kedinginan..”,ujarnya.

“mwoya? Apa yang mereka lakukan?”,jiyong memenyunkan bibirnya.

Tell me what is right and what is wrong

Iyudo moreun chae neowa nan datugo isseo eolgureul burkhigoseo

Jantteuk simsuri naseo hajiman ireon ne moseummajeo nan

Ponsel jiyong berdering. .. ia menatap layar ponselnya dan langsung mengangkat telponnya.

“ne seung hyun ah~?”,sapa jiyong. “ahh ne..ne.. aku akan segera kesana.. tunggu aku”,jiyong menutup flap ponselnya dan langsung lari meninggalkan hye soo, karam, jay dan hye ran. “jiyong ah~ kau mau kemana?”,teriak jay, namun jiyong berlalu tanpa sepatah katapun.

*****

i don’t wanna be without you girl majimak insaneun jeobeodugil barae

oneul dan harumankeumeun i don’t wanna be without you girl nae seotun maeum

kkaji ango gajwo i love you i need you girl

baby baby baby jogeum eosaekhajiman seoro

baby baby baby ajik saranghago inneunde

baby baby baby duryeopgineun hajimanseodo

kkeuchiboijiman nan geuraedo only you girl

hentakan demi hentakan musik menggema di setiap sudut ruangan, aroma minuman keraspun sudah tercium dari luar gedung diskotik. “yaa~jiyong ah..”,sapa seorang namja yang sudah duduk diantara yeoja-yeoja. “seunghyun ah, apa yang kau lakukan di tempat ini?”,Tanya jiyong. “mwoya? Aku tidak salah dengar? Yaa.. Bukankah dulu kau suka dengan tempat ini”,ujar seunghyun. ‘hah,kurasa lebih seru bila bersama hye soo dan teman-temannya’,gumam jiyong.

“jiyong ah~kau sudah datang?”,seungri dan taeyang datang secara bersamaan sambil merangkul beberapa yeoja.

TBC

Mian kalo pendek,,

RCL di tunggu ^^

Gamsha

 

Tag: ,

Galeri

FF Big Bang + DGNA eps. 3

NO COPAS ND DON’T BE SILENT READERS!!!!!!

Tittle : anything anybody

genre : romance

casts :

–         Aya GD’apple as park hye soo

–         Kwon jiyong as himself

–         Karam DNA as himself

–         Jay DNA as himself

–         Seung hyun as himself

–         Seungri as himself

–         Taeyang as himself

–         Daesung as himself

–         D-lite ika chan as lee hye ran

–         Ega hyukieVI as lee hyo hee

–         mika DNA as songsaenim

–         injoon DNA as songsaenim

–         hyunmin DNA as dongsaeng daesung

 

author : Aya GD’apple

last chapt <<

CUUUUUUUUUUIIITTTTT DUAAAAAAR… Suara kembang api menggelegar di awan. Ku langsung bangun dan berdiri menghadap pemandangan di kota, begitu indahnya kota seoul di malam hari. Binar-binar lampu, suara gemuruh kembang api. Eits, aku hampir lupa.. Hari ini adalah malam pergantian tahun.. “HAPPY NEW YEAR”, teriakku sekencang-kencangnya. Jiyong yang baru menyadarinya, juga ikut-ikutan berteriak “HAPPY NEW YEAR”,

“HAPPY NEW YEAR”,teriak segerombolan orang. Aku berbalik badan dan melihat semua teman-temanku baru Tiba di puncak. Aku langsung memeluk ke empat sahabatku.. “hye soo, ayo kita main kembang api!”,ujar daesung sembari merogoh isi tasnya. Ia mengeluarkan kembang api yang ia bawa dari rumah. “kyaaa~kajja! Kajja!”,jay langsung menjambret kembang api yang masih terbungkus rapi. Kami pun menikmati malam pergantian tahun di sini. Malam ini akan menjadi malam yang paling bahagia di hidupku. Aku melewati malam pergantian tahun di tempat favoritku, lalu berbaikan dengan jiyong dan tentunya aku bisa lebih dekat dengan sahabat-sahabatku.

next >>

Annyeong ,, mianhae kalo post part 3.nya aga lama… Coz author jarang onlen gara-gara sibuk ma jadwal kuliah… (curecol)

masi ada yang mau baca ga? Kalo ga ada, ya ga di terusin, tapi kalo ada, bakal di terusin. Haha xDD

to D-lite ika chan,, ini ff pesenanmu, uda umma buatin.. Ntar giliran ffmu di lanjutin yah!! Umma uda tunggu ampe kaki kutuan ni. Haha *plak

yeep, gg usah byak cincau, langsung ajah check this out..

“hye soo ah~ kau sudah baikkan dengannya?”,ujar karam sembari menyalakan kembang apinya. “ahahaha~seperti yang kau lihat! Ehm,ternyata dia asik juga”,terangku. Sontak membuat teman-temanku tak percaya.

**

“jiyong ahh~mianhae..”,seungri,seunghyun dan taeyang menghampiri jiyong yang tengah menikmati udara sejuk di pegunungan. “jeongmal?semudah itukah kalian meminta maaf padaku? Teman macam apa kalian meninggalkanku disaat aku sedang ketakutan karna hampir mati?”,tanya jiyong dengan sedikit membentak.

Flashback…

Setelah karam terperosok ke dalam jurang, jiyong tanpa rasa bersalah langsung memerintahkan seung hyun, seungri dan taeyang untuk pergi. Jiyong dan teman-temannya lari tergesa-gesa hingga tak sadar di depannya ada sebuah jurang yang amat dalam. Jiyong terpeleset ke dalam jurang karena tidak sengaja di tabrak taeyang dari belakang. Taeyang yang panik langsung pergi dan menyusul seung hyun dan seungri yang ada jauh di depan. Jiyong tergelantung di akar pohon besar. Akarnyapun sangat rapuh. Jiyong mencoba meraih apasaja asalkan ia dapat naik,tapi apadaya, ia tak mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Ia mencoba meminta pertolongan pada siapapun yang mendengar jeritannya. Hingga akhirnya hye soo datang untuk menyelamatkannya.

-flasback end

“jiyong ssi~jeongmal mianhae..”,rengek seungri seraya memohon-mohon di kakinya. Karna jiyong tidak pernah tega melihat seungri merengek kepadanya, terpaksa jiyong memaafkan mereka bertiga.

“yya, ini kembang api untuk kalian.. Kita rayakan tahun baru bersama ya..”,ajak hye soo. Jiyongpun mengambil kembang api itu dari tangan hye soo. Bagaikan mencari kesempatan dalam kesempitan, jiyong menyentuh tangan hye soo begitu lama.

**

-karam pov-

“hisk..namja menyebalkan! Untuk apa dia menyaentuh hye soo ku?”, aku menghantam sebuah pohon besar di dekatku. Heh? Hye soo ku ? Apa yang barusan aku katakan?

-jay pov-

ommo! Apa apaan dia? Ish,, dasar namja buaya! Berani-beraninya dia menyentuh yeojaku! Heh? Yeojaku?? Apa yang Barusan aku katakan?

-author pov-

“ehm,ehm”,seungri menggeram.. Hingga membuat jiyong melepaskan pegangan tangannya. “ehm,gamsahamnida”,ujar jiyong singkat dan beralih ke tempat lain.

**

“yya,, kau? Dia? Baikan?”,tanya seung hyun seraya menyikut tangan jiyong. “ah,anni~ siapa juga yang mau berbaikan dengannya? Hm, biasa lah,, dia hanya segelintir orang yang mengidolakanku..haha”,ujar jiyong angkuh. Seungri dan taeyang hanya menggeleng-gelengkan kepala.

**

sebulan kemudian …

“hye soo ah, apa aku boleh menginap di rumahmu?”,tanya hye ran. “ahh,tentu… Tapi ada angin apa kau tumben ingin menginap di rumahku?”,tanya hye soo. “ehem, anniyo~aku..aku.. Ah,nanti kau akan tau sendiri! Eh iya… Apa kau tak pernah di jahili lagi oleh jiyong? Sebulan belakangan ini tak nampak ada gejala-gejala perang dunia ketiga antara kau dan jiyong?”

“ahh~mungkin dia sudah jera.haha”,jawab hye soo sambil tertawa.

“karam ah?”,hye ran terkejut ketika melihat wajah karam memar-memar akibat terkena Hantaman. “aigo! Waeyo? Apa yang terjadi padamu?”,tanya hye soo panik. Ia cepat-cepat mengambil sapu tangan di tasnya lalu mengelap tetesan darah yang keluar dari bibir dan juga hidungnya.

_karam pov_

“arrgh..sakit sekali!”,ku mengerang kesakitan ketika hye soo mengelap tetesan darah yang keluar dari bibir dan hidungku. “ah kau ini! Tahan sedikit!”,sahut hye soo yang masih terfokus pada luka di wajahku. “siapa yang berbuat ini? Jiyong?”,tanya hye soo. Pernyataannya Sontak membuatku kaget. “aiih~pelan-pelan!”,jeritku ketika ia menekan wajahku penuh emosi. “mianhae… Aku tak habis pikir dengan namja itu. Aku kira ia akan berubah, tapi nyatanya? Ia masih saja berulah.. Heuh~”

“karam ah~ini!”,jay tiba-tiba datang dan menyerahkan buku diary biru milikku yang di curi jiyong dari lockerku. Gara-gara diary ini, jiyong marah padaku tanpa sebab. Apakah ia membaca seluruh curahan hatiku? Tapi, apa hubungannya dia dan juga diary ini? Otakku terus berputar mencari ujung pangkal permasalahannya.

**

sesampainya di rumah, kubuka perlahan setiap halaman buku diary milikku. Aku masih penasaran, apa sebab jiyong marah padaku. Tepat pada halaman 32-34 tampak bekas robekan. Tapi aku tidak pernah merasa merobek bukuku! Jangan-jangan jiyong yang merobeknya! Aigo! Itu kan?? Ommona! Gawat!

Flashback…

Hal.32

>> dear diary ..

Hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA, banyak hal-hal baru yang aku dapatkan di sekolah ini, termasuk mengenal salah seorang siswa angkuh,sombong dan bejat yang berani mengerjai teman-teman baruku termasuk hye soo. Namanya kwon jiyong…

hal 33

>> dear diary …

Aku tak tau harus menulis apa, hanya segores kalimat yang mampu aku tuliskan. ‘AKU MEMBENCIMU JIYONG’.

Hal 34

>> dear diary …

Annyeong.. Sudah lama aku tak menulis diary.. Hm,, kau tau… Hari ini sungguh melelahkan, tapi juga mengesankan bagiku. Malam pergantian tahun yang tak bisa aku lupakan.. Tapi, jujur saja, semakin hari aku semakin muak melihat tingkah jiyong . Kejadian tadi! Aku masih ingat! Ia mendorongku hingga Aku terperosok ke jurang. Untung saja hye soo dan yang lainnya membantuku.. Dasar namja tak bertanggung jawab! Ia malah lari dari tanggung jawabnya! Hm, bukan itu saja, ada satu hal yang membuatku marah padanya! Ia sepertinya merongrong pikiran hye soo, hingga membuat hye soo terlalu perhatian padanya! Jujur saja, Aku cemburu melihat kedekatan mereka! Andai saja aku bisa, aku akan mematahkan tangannya dan melemparnya jauh ke kutub utara.

Flashback end

aigo! Jangan-jangan jiyong! Arggh.. Ottokhe??

**

_hye ran pov_

“hye ran ah, kajja kita ke atas..kamarku ada di lantai dua…”,perintah hye soo. Aku mengikutinya dari belakang.. “ahh, ini dia kamarku!”,ujar hye soo seraya merentangkan tangannya kesamping. “wah…rapi sekali! Hm,,bisa-bisa aku betah tinggal disini! Haha”,sahutku. “eh iya,, kau tunggu di sini dulu ya! Aku ambilkan minum dan cemilan di dapur”,ujarnya. Aku mengangguk dan langsung merebahkan tubuhku di kasur empuk milik hye soo. Kulihat ruangannya begitu rapi, tatanan Barang-barangnya pun apik. Ku lihat setiap foto yang terpajang di kamarnya. Mulai dari fotonya saat masih balita hingga sekarang. Tapi ada satu foto yang menarik perhatianku. Sebuah foto berbingkai kerang berwarna keemasan yang terpajang di atas bedside (meja di sebelah tempat tidur). Dalam foto itu, terdapat hye soo dan dua namja yang aku kenal betul siapa mereka. Hm, iaa..mereka adalah jay dan karam.. Betapa irinya hati ini ketika melihat karam dekat dengan hye soo.. 😥 heh? Kenapa aku berfikiran seperti itu?

“taraaa~minuman sudah datang”,tiba-tiba hye soo masuk sambil membawa dua cangkir teh dan setoples cemilan. “hya…apa yang kau lakukan?”,tanya hye soo. “ah,anni… Aku..hanya melihat-lihat saja!”,jawabku terbata-bata. “ini, minumlah…”,hye soo memberiku secangkir teh. Akupun meneguk teh itu sedikit demi sedikit, begitu juga dia.. “hye soo ah,,kau..kau sudah lama berteman dengan karam?”,tanyaku to the point. “ne..sejak kami SMP kelas 1. Waeyo??”,tanyanya. “hm,apakah kau Memiliki perasaan khusus padanya?”

uhuk..uhuk.. Hye soo tiba-tiba tersedak saat mendengar pertanyaan konyolku ini. “mwo?!apa yang kau katakan,hah? Ada-ada saja! Mana mungkin aku menyukainya?”,jawab hye soo seraya menepuk-nepuk dadanya. “Hah, syukurlah”,pikirku.

**

“hye soo, ada jay dan karam datang”,teriak ajjhuma. “ne eomma!… Hye ran ah,ada jay dan karam. Kajja, ikut aku kebawah!”,ajak hye soo. Akupun mengikuti perintahnya. Kami turun ke bawah dan mendapati jay dan karam tengah asik pukul-pukulan bantal sofa di ruang tamu. “hye soo ah…”,karam memeluk hye soo begitu juga dengan jay. Betapa irinya hati ini melihat mereka. Seandainya saja aku punya sahabat seperti mereka hm..tapi tidak..

“yya! Hye ran… Kau ada di sini juga?”,tanya jay. Aku hanya mengangguk kecil. “ne, hye ran akan menginap disini”,jawab hye soo.

**

jay dan karam mengajak kami bermain buggy ride/wisata mobil buggy *itulo yang di pake anak2 big bang di mv haru*. Ini adalah kali pertama aku merasakan adrenalinku terpacu, lain halnya dengan hye soo,karam dan jay Mereka telah terbiasa melakukan hal ini disetiap waktu luang yang mereka miliki. Bisa di katakan Mereka telah ahli mengendarai buggy.. “hye ran ah, kau bisa mengendarai buggy?”,tanya jay seraya mengenakan peralatan pengaman. Aku hanya geleng kepala karna memang ku akui, aku tidak pernah mengendarai buggy. “yya! Kita kan berempat, bagaimana kalau kita berpasang-pasangan? Kan lebih hemat!”,ajak karam. “aku dengan hye soo”,ujar jay dan karam bersamaan. “hahaha, aku sih terserah kalian!”,jawab hye soo. Nampaknya mereka berdua memang sama-sama memiliki perasaan pada hye soo! Ah, tapi apa peduliku? Mereka kan bersahabat sejak kecil! “hm,, karam ah, kau bersama hye ran saja! Biar aku bersama jay”,hye soo naik di belakang jay. “gwenchanayo?”,tanyanya lagi. “ne”,jawab karam datar.

**

selama di perjalanan aku hanya diam tanpa kata, hatiku berdebar begitu cepat, bibirku terasa kaku ketikaku ingin menggerakkanya dan keringat dinginku mengucur begitu saja. Arrggh!!

JgLug..JgLug..

“arrgh”,teriakku Ketikaku hampir jatuh dari mobil buggy itu. “gwenchanayo?? Berpeganganlah! Nanti kau jatuh! Medannya sedikit terjal”,perintah karam. Aku melingkarkan kedua tanganku di pinggang karam.

Hah… Please, stop time!! Aku ingin memeluknya lebih lama! Jangan biarkan kami sampai di finish lebih cepat!!

Sa rang un u ri dul

Ma ne nu kim

Ku me so me il bo don gu rim

Jo ha nu re de go

Meng se hal su i so

Ne ga i so so heng bok han gol

Ha ru e yol bon shik go

Bek he ju le

Sa rang han da

Gu mal ne ge he ju le

Su mul ne shi ga nul

Gu mal man du ro

Do jo hul ko ya

No rul sa rang he I love you

***

_karam pov_

ku kendarai mobil buggy ini dengan kecepatan yang agak tinggi. Hingga membuat hye ran hampir jatuh. Aish! Ini karna jay dan hye soo meninggalkanku jauh di belakang! Mereka nampak bersenang-senang! Tertawa bersama, bersenda gurau! Sedangkan aku? Hanya adem ayem dengan hye ran! Jujur saja, walaupun aku sudah lumayan lama mengenal hye ran, tapi aku sangat jarang berbicara dengannya. Sulit bagiku menjalin komunikasi dengannya, karna aku dan dia sama-sama pendiam dan tidak bisa mencairkan suasana.

**

“yya! Kalian ini lama sekali! Hahaha”,jay meledek. “issh, kalian yang terlalu cepat tau! Membuatku kesal saja!”,jawabku sedikit sinis. “ini!”,hye soo memberiku sebotol minuman isotonik. “gomawo”,ujarku. “TARAAA~”,seseorang mengejutkanku hingga membuatku tersedak saat minum. “heuh! Kau dae? Mau apa kau kesini?”,tanyaku seraya mendahak. “kita jadi buggy ride kan?”,daesung menaik-naikkan alisnya. “heleh heleh,,kau ini bagaimana? Kita baru saja selesai! Kau ini telat sekali! Kemana saja kau?”,tanya jay. “mwo?! Sudah selesai? Kalian tega meninggalkanku!”,daesung memanyunkan bibirnya. “haha,siapa suruh kau terlambat datang! Lagi pula hari sudah mulai gelap, mana mungkin kita bermain buggy malam hari?”,sahut jay lagi. Daesung membalikkan badannya dan memainkan ranting pohon yang ada di hadapannya.

Tell Me How Did We get~kkumgateungieokdeul

How Did We get~apatdeonnunmuldo

How Did We get~yeogikkaji

How Did We get~hamkkegeoreowasseuni

ponsel daesung mendering. Saat ia mengangkat telfonnya dan berbicara dengan seseorang di seberang sana, airmatanya tiba-tiba saja jatuh dan kepanikan terpancar di wajahnya. Aku tak tau apa yang mereka bicarakan, namun sepertinya sangat serius. Daesung tiba-tiba pergi tanpa berkata sesuatu. Kami berempat segera Mengejarnya. Larinya sangat cepat, dan kami kehilangan jejaknya saat ia menyetop sebuah taksi dan masuk ke dalamnya.

“yya! Ottokhe?”,tanya hye soo. “aku juga tak tau.. Kita tanya besok saja padanya.. Kajja kita pulang!”,ajakku.

===

_hye soo pov_

kulihat bangku di belakangku kosong, yaa… Hari ini daesung tidak masuk sekolah. Tidak seperti biasanya daesung membolos seperti ini. Apa karna kejadian kemarin sore?

“hye soo ah, daesung tidak masuk hari ini?”,ujar hye ran berbisik. “aku juga tidak tau”,balasku.

***

“heu~sepi ya jika tak ada daesung?”,seru jay sembari memantau lingkungan sekolah dari atas pohon menggunakan teleskopnya. “ne,, dia kemana ya? Kau sudah menghubunginya jay?”,tanya karam. “ne, tapi ponselnya tak aktif sejak semalam”

michidorok aaaapa neoran yeoja ttaeme naega

aaaapa sorijilleo yo ma baby girl

namjadapge neoreul ijeojugo sipeonneunde mianhae..

oh oh oh oh oh oh- (biteulbiteul)

oh oh oh oh oh oh (biteulbiteulbiteulbiteul)

ponselku berdering. “mwo?!daesung?”,

“yeoboseyo?! Ahh, ne ne.. Sepulang sekolah kami kesana”,

“daesung bilang apa?”,tanya hye ran. “hm, sepulang sekolah kita ke rumah sakit. Ottokhe?”

“waeyo? Daesung sakit?”,tanya karam. Menimpali. “anniyo~ dongsaengnya kemarin mengalami kecelakaan yang cukup parah”,jawabku seperlunya. “arra, nanti sepulang sekolah kita bertemu di depan pintu gerbang. Kita berangkat bersama.”,ucap jay. Kami berempat sepakat menjenguk adik daesung.

**

sepulang sekolah…

Ku lipat kedua tanganku dan sesekali menghentak-hentakkan kakiku. 5 menit, 10 menit, 20 menit, hingga akhirnya tepat setengah jam, karam dan jay baru keluar dari kelas. “yya! Kalian lama sekali”,ujarku kesal. “mianhae, tadi injoon songsaenim memberi tugas tambahan”,jawab jay seraya memasang earphone di telinganya. “ne, kalian sudah siap?”,tanya hye ran menyudahi. “ne!”,saut jay dan karam serempak. Kami segera menuju halte bis yang letaknya tak jauh dari sekolah. Sesampainya di halte, terlihat banyak calon penumpang telah memadati halte itu. Namun ada seorang namja yang menarik perhatianku. “yya! Kau lihat namja itu?”,hye ran menunjuk ke arah namja yang menarik perhatianku. “ne..namja tengik itu lagi”,ujarku sinis. Yaa, siapa lagi? Dia jiyong! Hah,tumben sekali dia mau naik bis? Biasanya namja manja itu lebih suka naik mobil ber AC dan mewah! Ahh,apa peduliku? Memangnya dia presiden?

Ciiit…

Sebuah bis berhenti tepat di depanku, semua orang berdesakan masuk ke dalam bis. Jay, karam dan hye ran telah masuk ke dalam bis terlebih dahulu. Sedangkan aku harus tertinggal. “yya! 1 orang lagi!”,teriak ajjushi sang kernet. *kernet apaan ya?* “yya! Minggir kau!”,bentak seorang namja seraya memaksakan dirinya masuk ke dalam bis. “yya! Aku yang lebih dulu! Biarkan aku masuk jiyong!”,erangku karena terjepit. Bayangkan saja, satu pintu di masuki 2 orang.. “heh? Kau hye soo? Menyingkirlah dari sini”,teriaknya lagi. BRUUK.. Kami berdua jatuh ke aspal dan tiba-tiba saja bis berjalan dan meninggalkan kami berdua. “yya! Tunggu aku!”,teriak jiyong seraya berlari mengejar bis itu. “issh! Ini gara-gara kau yeoja phabo!”,jiyong menunjuk-nunjuk ke arahku menggunakan telunjuknya. “heh! Kau masih tak sadar juga? Ini semua karna salahmu!”,ujarku sembari membersihkan kotoran yang menempel di bajuku. “eh, taksi!!!”,ku lambai-lambaikan tanganku ketika melihat sebuah taksi dari kejauhan. Taksi itu berhenti dan cepat-cepat aku membuka pintunya. Jiyong yang melihat adanya sebuah kesempatan, juga cepat-cepat menyambar gagang pintu taksi. “yya! Kau apa-apaan hah? Ini taksiku! Kau go out!”,teriakku sambil mengacungkan telunjukku ke samping. “enak saja,, siapa cepat dia dapat!”,jawabnya seraya menjulurkan lidahnya dan masuk ke dalam taksi. Ku tarik kerah bajunya dan menariknya keluar. Melihat tingkah kami yang berebut tumpangan, akhirnya sopir taksi itu berteriak : “STOOP! Kalian ribut sekali. Kalian mau kemana?”,

“sparkling hospital[ngawur]”,saut kami bersamaan. “nah, itu tujuan kalian sama! Kalian berdua naiklah.. Akan ajjushi antar sampai rumah sakit”,tegasnya lagi. Heuh, namja menyebalkan! Lagi pula, untuk apa dia ke rumah sakit? Jangan-jangan memeriksakan kejiwaannya!!

==

sepanjang perjalanan, kami Tak berbicara sedikitpun. Hingga akhirnya kami sampai juga di rumah sakit. “2000 won”,ujar ajjushi memberitahu tarif taksi itu. Jiyong langsung saja keluar dari taksi tanpa membayar sepeser pun. “yya! Kau belum membayarnya! Namja tengik!”,teriakku. Namun sama sekali tak di responnya. Dengan sangat amat terpaksa, aku harus membayarnya. Heuh,tak punya uang, tapi berlaga naik taksi!

**

setibanya di ruang rawat hyunmin (dongsaengnya daesung), mataku langsung terbelalak ketika melihat jiyong tengah duduk di sofa. Apa yang ia lakukan di sini? “yya! Kau di sini rupanya! Cepat kau bayar ongkos taksi tadi !”,ujarku sedikit berteriak. “sstt..ini rumah sakit! Pelankan suaramu yeoja phabo!”,saut jiyong tenang. Dengan santainya ia berbicara begitu? “hye soo ah, kau sudah datang?”,seru daesung yang baru entah dari mana. “ne, dae, kenapa ada orang ini disini? Lalu hye ran, jay dan karam dimana?”,tanyaku bertubi-tubi. “ah, mereka sedang mencari makan, mereka bilang mereka lapar.. Sebenarnya tadi Mereka mau menunggumu, tapi karna hye ran mengidap maag akut, jadi mereka memutuskan untuk mendahului. Dan masalah jiyong di sini, aku akan menceritakannya.”,ujar daesung. “mwo?!”,tanyaku. “daesung ah, kau tak perlu menceritakan hal ini padanya..”,sahut jiyong. Wajahnya memucat ketikaku menelaah pandangannya. “katakan!!”,bentakku. “ne!! Tapi Aku sudah minta maaf pada daesung karna aku tidak sengaja menabrak hyunmin kemarin!”.

“ohh, jadi??”

“mianhae daesung,mianhae..”,ujar jiyong lagi. “daesung ah, kau memaafkannya?”,tanyaku. Daesung hanya tersenyum dan mengangguk. “mwo?! Kau? Kau memaafkannya?”,ku membulatkan mataku tak percaya. Sebaik itukah daesung? “ne, tapi ada syarat yang harus ia penuhi”,ujar daesung lagi. “mwo?”,tanya jiyong. “hm..hm..hm..”,daesung mengangguk-anggukkan kepalanya seraya memegangi dagunya.

[tbc]

hm, kira-kira apa ya persyaratan yang di ajukan daesung pada jiyong?

Nantikan next part…

Mian, kalo ini ff pendek sangat dan kata2nya agak berantakan..

Moon di rcl..

 

Tag: ,

Galeri

[FF] ‘KATAKAN KATAMU’ versi BIG BANG, DGNA, SUPER JUNIOR

Annyeong..annyeong…
Aya bikin FF somplak bin gaje lagi nih untuk mengobati kerinduan gilanya author … *plaќќќќ•••*

pada tau kan acara ‘katakan katamu’ ?? Nih,, author kutip dikit acaranya. Author bikin sesion pertama aja yaa…

Let’s cikedot

=====>>>>>>
“annyeong”, sapa seorang namja berkacamata hitam yang keluar dari balik tirai biru di iringi tepuk tangan penonton di studio..
“annyeong”,jay menengok dari tirai biru. “hush! Palamu masukkan lagi! Belom aku panggil ah!”,namja berkaca mata hitam itu. Jay pun memasukkan kepalanya lagi. “annyeong!”,kini giliran daesung mendongakkan kaki lalu mengoyang-goyangkannya keluar dari tirai hijau. TUIIINGGG… Ctaaak.. Sepatu pantovel yang di kenakan daesung lepas lalu melayang-layang di udara dengan bebasnya lalu mendarat tepat di kepala namja itu..
Tuinggg Gubraak.. Namja itu pingsan..
“aigo! Ommona!”,daesung cepat-cepat mengambil kembali sepatunya dan berlari menuju tirai hijau . “nah ayo… Daesung hyung!! Tanggung jawab lo!!”,injun, karam, dan jay keluar dari Tirai biru seraya menari-nari gaje. “heh! Apa tuh maksudnya?? Dasar bocah ingusan!”, seung hyun keluar dari tirai hijau sembari mengambil pentungan satpam yang di bawa dari rumah. “aigo!! Ada orang gila ngamuk!”, injun, jay dan karam lari ke toilet lalu di kejar seung hyun. “hyung,, wait me!”,seungri menyusul seung hyun dengan gaya lebaynya.. Mika, hyunmin, jiyong, taeyang dan daesung hanya terdiam. Begitu juga penonton. “krik..krik..krik..”,hanya terdengar suara jangkrik.
“huwaaa~”,jay berlari ke utara di kejar seungri *ckckck dasar magnae!*
“huweee”,karam dan injun berlari ke timur di kejar seung hyun.
“ouggh, kepalaku cenat-cenut!”,namja yang tadinya pingsan, kini telah siuman.

“ommona! Orangnya sudah sadar! Kembali ke tempaaaat… GERAK!”,perintah mika selaku komandan dari grup Boss.

“hei hei, kembali ke habitat kalian! Ppali!”,perintah jiyong selaku komandan dari grup Bangs.

**
“arraseo, kita mulai session pertama… Mari mika dan jiyong silahkan mendekat kemari! Yang jauh mendekat, yang dekat merapat”,pinta lee teuk selaku pembawa acara. Jiyong dan mika pun mendekati lee teuk. “ya!kenapa kulit kalian hitam sekali?”,tanya lee teuk. “buka dulu kacamatamu! Heuh ==” ,pekik jiyong. “ehehehe, ia ia..aku lupa..hehehe, sekarang kulit kalian terlihat lebih putih”,ujar lee teuk sambil cengengesan. “arraseo,, sebelum kita mulai, ada baiknya kalian suit.. Untuk menentukan grup mana yang akan bermain terlebih dahulu. Siap?”,tanya lee teuk sembari bersiap-siap memberi aba-aba.
KERTAS,BATU,GUNTING..
“kyaaa~ kau kalah! Kau main duluan!”,teriak jiyong kegirangan. “eh, tidak bisa! Kau yang kalah! Lihat itu, kau mengeluarkan batu, dan aku kertas! Jelaslah batu yang kalah. Bleeh..”,mika Menjulurkan lidahnya. “yaa! Coba kau pikir, kertas bisa apa dengan batu?”,tanya jiyong sinis. “kertas bisa membungkus batu!”,sahut mika tak mau kalah. “batu juga bisa mengulek-ulek kertas! Kalau kena air juga kertas hancur duluan! Bleeh!”,jiyong ikut menjulurkan lidahnya. “tapi..tapi..”,mika tak bisa menjawab apapun. Ia terpaksa harus mengalah dan memulai permainan terlebih dahulu.

**
“ya, grup boss, kalian bermain terlebih dahulu.. Silahkan pasang earphone kalian dan balik badan.. Kecuali mika”,perintah lee teuk. Semua mengikuti petunjuk lee teuk dan permainan pun di mulai.
“ingat, peraturannya, tidak boleh mengulang kata yang sudah di ucapkan, tidak boleh menyebut merk, tapi boleh menyebut nama seseorang.. arraseo?”,lee teuk meyakinkan. “ne…”,jawab semuanya serempak.
“ya! Kau pilih yang kanan? Atau kiri?”,tanya lee teuk seraya menunjuk dua buah pilihan kunci jawaban. “yang kiri..”
“arraseo.. Kata kuncinya adalah LEE TEUK! Katakan, katamu!”,lee teuk menepuk pundak mika perlahan dan waktu permainan dimulai. Mika mulai menepuk pundak karam perlahan, dan karam melepas earphonenya. “hm… Leader super junior?”
“lee teuk”,sahut karam.
TING NONG… (benar)

karam menepuk pundak Hyunmin, hyunmin pun melepas earphonenya. “presenter kita sekarang?”
“lee teuk”,jawab hyunmin.
TING NONG..
Hyunmin menepuk pundak injun perlahan, lalu injun berbalik dan melepas earphonenya.
“leader super junior?”
TET TOT…
“ganti pertanyaan!”,perintah lee teuk.
“hem.. Orang yang barusan bilang ganti pertanyaan siapa?”
“lee teuk”,sahut injun tepat.
TING NONG
kini yang terakhir.. Injun menepuk pundak jay pelan.
“mwoya?”
“orang paling tua di antara kita bersebelas yang ada disini?”
“seung hyun!”
“anniyo~”
“jiyong?”
“bukan … yang tua! Yang keriputan!”,ujar injun lagi sambil melirik presenternya. “dilarang memperagakan!”,pekik lee teuk. “siapa yang memperagakan? Aku kan melirik!”,injun mengelak.
TEEEEEETTTT
waktu habis…
“yaaah!”,desah mika dan karam.
“ya! Kasihan sekali, padahal tinggal sedikit lagi ya!”,lee teuk menggelengkan kepala. “gara-gara dia tuh padahal”,ujar injun.
“nah, skor yang di dapat adalah…… 30…. Yey..”,ujar lee teuk seraya menunjuk papan skor.
PROK..PROK..PROK

Semua peserta grup boss bertepuk tangan.
Kini giliran grup bangs. Jiyong mendekati lee teuk dan yang lainnya memasang earphone di telinga masing-masing. “nah, tinggal 1 kata kunci.. Yaitu kata BESAR.. nah, katakan..katamu..”,lee teuk menepuk pundak jiyong. “woe woe”,jiyong menepuk pundak seung hyun perlahan. Dan ia melepas earphonenya. “lawan kata kecil?”
“besar..”
TING NONG
seung hyun giliran menepuk pundak taeyang.
“shindong badannya?”
“gendut..?”
“anni..anni.. Yang lain..”
“besar?”
TING NONG..
Taeyang menepuk pundak daesung.
“lubang hidung jonghyun?”
“gede?”
“anni !”
“besar?”

TING NONG
yang terakhir giliran daesung yang menepuk pundak seungri.
“diantara member big bang, seung hyun adalah member yang paling?” “tua?”
“bukan..”
“aneh?”
“bukan..”
“hm..galak?”
“bukan juga!”
“mwoya?”
“seung hyun suaranya?”
“besar?”
TING NONG…
“yey…hoohohoho”,semua peserta grup bangs bertepuk tangan kegirangan. “wah curang! Itu gampang banget!!”,pekik jay. “yee,jangan salahkan kami donk! Kan yang Memilih kata itu, leader kalian! Terima nasib sajalah. Hahaha”,ujar seungri sedikit sombong.

“arraseo…arraseo… Hentikan perdebatan.. Kita lihat skor dari grup bangs berapa?? Ya….40…. Berarti di session pertama, grup bangs pemenangnya. Woree.. Tapi jangan khawatir, masih ada 1 session lagi untuk menentukan siapa pemenangnya…” Ujar lee teuk.
=======
“ya, kita lanjutkan lagi session kedua! Yaitu session terakhir..seung hyun kemari!”,perintah lee teuk. Seung hyun maju ke depan dan berdiri tegak. “ya, kalian berempat geser posisi~”,perintah lee teuk lagi pada jiyong,taeyang, daesung dan seungri.
“geser chin ! !”,jiyong memberi aba-aba.
“horro namgyeojin oetori, gue soge hemeneun nea kkori”,mereka berempat bernyanyi sambil menggeser posisinya kekiri.
“nah, pasang earphone kalian! Dan balik badan”,pinta lee teuk.
“arraseo, disini ada 2 kata kunci, pilih yang kiri atau kanan?”,tanya lee teuk.
“yang kiri sajalah~”,ujar seung hyun pasrah.
“oke, kata yang di mainkan adalah kata MAGNAE, katakan..katamu..”
seung hyun mulai menepuk pundak taeyang.
“seungri di sebut?”
“Magnae.?”
TING NONG

kini giliran taeyang menepuk pundak daesung.
“anggota termuda nama lainnya?”
“magnae?”
TING NONG..
Sekarang daesung menepuk pundak seungri.
“kamu?”
“cakep?”
“anniyo..”
“aku kan memang cakep! Hm.. Imut?”
“aish~bukan!”
“lalu apa? Hm.. Suaranya bagus?”
PLETAK…jitakan mendarat tepat di kepala Seungri karena kesalnya.
“bukan itu yang aku maksud, phaboya! Maksudku, kau harus menjawab magnae! Uups..”,daesung nampak menutup mulutnya karena keceplosan.
TEEEEEET… Waktu habis!!
“arraseo.. Kita lihat skornya berapa??? Ya…. 20…. Jadi totalnya 60…”,ujar lee teuk..
“eit, tunggu..tunggu.. Kan yang jawab 3 orang! Jadi kan totalnya 70 donk! Tidak bisa begini!”,daesung protes. “yah, skor kalian kepotong 10, karena dia telah menjawab pertanyaannya sendiri! Woo”,pekik lee teuk yang tidak mau di persalahkan.
“ya sudah, kita lanjutkan session kedua untuk grup boss. Silahkan karam kemari!”,perintah lee teuk. “yang lain, geser posisi!”
“geser yuk yak yuk..”,mika memberi aba-aba. Tanpa diiringi nyanyian mereka bergeser ke kanan,dengan ditemani lambaian tangan ala miss universe.
“arraseo, pakai earphone kalian!”,perintah lee teuk.
“ini earphoneku! Earphonemu mana?”,hyunmin dan injun berebut earphone.
“ini earphoneku tau!”,injun merampas earphone di tangan hyunmin.
“apaan sih! Ini Earphoneku!”,hyunmin menarik earphone yang di pegangnya.
“heh heh! Ini earphone sapa yang jatuh?”,lee teuk menghampiri injun dan hyunmin dengan tatapan sinisnya. “hehe, ia, ini earphoneku~”,ujar injun cengengesan.

“arraseo, karna perkara sudah selesai, maka kita mulai permainan ini. Dan kata yang dimainkan adalah kata KANGIN. Katakan,katamu..” karam mulai menepuk pundak hyunmin.
“member super junior yang tengah wamil?”
“kangin?”
TING NONG
kini hyunmin menepuk pundak injun
“hm..pasangan lee teuk?”

“kangin”,jawab injun tenang
TING NONG
injun menepuk pundak jay dan jay melepas earphonenya.
“ada kauh (barat) ada?”
“kangin (timur)”,jawab jay cepat *kenapa injun ama jay jadi pinter bhasa bali?#plak*

terakhir giliran jay… Ia menepuk pundak mika penuh semangat. “waeyo?”
“member super junior yang sekarang wamil?”
TEET TOOT…
“ganti pertanyaan!”,seru lee teuk.
“hm… Ah…apa ya? Hm…”
TEEEETT… Waktu habis..

“yaah.. jay… waeyo? Buat pertanyaan saja susah… kan gampang tuuh”,sesal lee teuk.

“yaah bagaimana yaa..? kan aku tak tau kangin itu apa…”,ujar jay dengan tampang aegyo nya. “aigooo…. Kau tak tau kangin? Dia itu pasanganku tauuuu”,ujar lee teuk dengan wajah tak percaya.

=======
Prok prok prok.. Semua peserta bertepuk tangan, termasuk penonton.

“yey, permainan di babak terakhir ini sudah selesai, dan sebelum di akhiri, kita lihat perolehan skor. Siapa yang tertinggi, ia berhak memenangkan hadiah berupa tiket berlibur selama seminggu di Bali.. Yey… Kita lihat perolehan nilai yang di dapat grup bangs? Adalah… 60 poin! Yey.. Dan grup boss mendapatkan,, 60 poin juga…. Berati seri ya..”
Prok prok prok..

Tepuk yang sangat meriah di berikan oleh penonton yang menyaksikan acara ini secara live.
“lalu, pemenangnya siapa kalau begini?”,tanya mika.
“pemenangnya adalah… SUPER JUNIOR…”,lee teuk menyambut teman-temannya dari super junior untuk naik ke atas stage. Karena sedari tadi penonton yang menyaksikan mereka secara live tak lain adalah semua member super junior.
“eh, tidak bisa! Ini acara milik Big Bang dan the boss! Seharusnya kita donk yang menang!”,jiyong dan karam angkat bicara.
“yei… Super Junior ke Bali… Bali… I’m coming..”,hee chul memeluk lee teuk dengan gemas.
“woe, woe, bubar! Acara saya hancur gara-gara kalian!”,ujar sang author.

“tapi kan?”
“tidak ada tapi-tapian! Kalian harus menerima hukuman!”,bentak sang author.
“hukuman? Hukuman apa?”,tanya wookie.
“kalian suruh para readers buat RCL ni ff! Gara-gara kalian, ffku hancur!! Kalau tidak,, kalian akan aku nikahin satu persatu! Hahahaha”
ZLINGGGG… Author menghilang…

Super Junior said : Dikomen yah readers~ mian ffnya kacau gara-gara ulah leader kami..
Chuu~ buat ELF kami.. Dan yang lain 🙂

Big Bang said : harusnya kita yang menang! Tapi gapapa, ke bali bisa kapan aja, yang penting sekarang bisa menghibur kalian. Kapan lagi bisa begini. Gomawo 😀
Jangan lupa di RCL ya VIP ku sayang… #peluk cium VIP satu persatu#

The Boss said : harusnya sih kita yang menang. Yah, walaupun sedikit aneh ni ff, mohon di RCL yah… Semoga di permainan selanjutnya, kita bisa menang! FIghting DGNAfans, fighting readers, nd fighting author~
we love u all..

#kisseu semuanya#

 

 

 

 

 

 

NP : No One – the boss

ending : member super junior, big bang dan the boss saling bermaaf-maafan, dan saling berpelukan satu sama lain..

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada April 6, 2011 inci ALL FANFICT, FRIENDSHIP, HUMOR

 

Tag: , ,

Galeri

SaengiL cHukhaeyo “JAY”

Tittle : SaengiL cHukhaeyo “JAY”
Genre : Romance (maybe)
Casts :
Jeon Jihwan >> Jay *peran double*
Author >> hye soo
Park hyun chul >> karam *peran double*
Lee Suhoon >> Mika
Lee Injun
Woo Hyunmin

NO COPAS , N NO SILENT READERS !!!!


***
_ jay pov _
March 31 2011
“haah,, sebenarnya ada apa dengan mereka? Mika hyung seharian ini tak henti-hentinya memarahiku, karam hyung seharian ini tak ada perhatiannya padaku, injun hyung tak ada di dorm, hyunmin hyung juga sibuk dengan laptop barunya. Apa mereka tidak sadar kalau hari ini adalah hari ulang tahunku? Hiissh~ lebih baik aku pergi saja, kebetulan juga perutku lapar, di dorm tidak ada makanan!”,kuberanjak dari kamarku dan sengaja menghentakkan kakiku keras-keras agar perhatian hyung-hyungku tertuju padaku. “TAP..TAP..TAP..”
“yaa..kau itu berisik sekali.. kalau kau mau pergi, tak usah cari perhatian seperti itu, seperti anak kecil saja”,ujar mika hyung yang tengah menulis sesuatu pada secarik kertas berwarna biru. “haih..kena marah lagi kan? Ahh..jay phabo..”,gumamku seraya memukul keningku perlahan. “mau kemana?”,Tanya hyunmin hyung di sela-sela kesibukannya mengedit fotonya sendiri di laptop barunya. “aku ingin pergi keluar sebentar hyung, aku lapar…”,jawabku sembari mengenakan sepatu boots karena cuaca di luar cukup dingin. Dengan uang seadanya aku pergi ke kedai ramyon *mie ramen ala korea* di ujung jalan. “ajjumha, aku pesan semangkuk ramyon”,ujarku pada wanita paruh baya yang biasanya melayaniku saat membeli ramyon disini. Wanita ini sangat tegar, walaupun dia hidup sendiri di kota sebesar ini, tapi ia masih dapat bertahan hidup. Kadang aku berpikir, aku adalah orang yang sangat beruntung bisa memiliki teman seperti mika hyung, karam hyung, hyunmin hyung, dan injun hyung yang selalu perhatian padaku. yah, walau mereka sering memarahiku. Tapi aku sadar , mereka melakukan itu karena agar aku dapat melakukan yang terbaik. “ini ramyonnya anak muda..”,ajjumha itu menyuguhkan ramyon pesananku. Asap mengepul dari ramyon yang aku tau pasti masih panas. “gamsahamnida ajjumha..”,ujarku. Bibi hanya tersenyum simpul padaku lalu beranjak melayani pelanggan lainnya. “sruut..”,aku menyeruput teh hangat yang aku pesan tadi seraya memandang keluar jendela kedai. “umma, aku merindukanmu..”,lirihku.
*****
“hyung, apa kita tidak terlalu menyakiti perasaan jay?”,hyunmin menghampiri mika yang masih sibuk dengan kertas dan penanya. “kau ingin ini menjadi surprise untuknya kan? Jadi diam sajalah..”,mika menatap tajam hyunmin. “ahh..arraseo.. aku diam”,hyunmin beranjak meninggalkan mika dan beralih ke piano kesayangannya.
“aku pulang…”,injun datang dengan beberapa bingkisan yang di bawanya selepas pergi seharian tadi. “huh, kenapa sepi begini?”,Tanya injun pada mika. “yah, korban kita sedang membeli makanan di luar. Ottokhe? Apa kau sudah dapat hadiahnya?”,Tanya mika. “ne.. sejam lagi hadiahnya akan tiba”,sahut hyunmin. “hadiah apa yang kalian bicarakan?”,karam tiba-tiba datang dari ruang vocal. “anni~ hadiahnya hanya aku dan mika hyung yang tau. Yang jelas hadiah ini akan sangat berarti untuk jay. Iya kan hyung?”
“ne..”,jawab mika singkat.

****
_still author pov_
“ahhh.. kenyang…”,jay mengusap-usap perutnya yang kekenyangan. “ajumha…aku sudah selesai.. berapa?”,Tanya jay seraya mengeuarkan beberapa lembar uang dari balik sakunya. “anni..tidak usah, ini ajjumha berikan secara Cuma-Cuma untukmu..”,bibi itu menolak uang yang di serahkan oleh jay. “waeyo? Aku kan hanya pembeli disini.. jadi terimalah uang ini, anggap saja ini imbalan dariku sebagai rasa terimakasih karena ajjumha telah melayaniku sebaik mungkin”,tawar jay. “anniyo~bawa saja uangmu anak muda, anggap saja ini sebagai hadiah dariku. Gomawo”,bibi itu berlalu meninggalkan jay di mejanya dan melayani pelanggan yang baru saja datang. Jay tampak bingung dengan sikap bibi pemilik kedai ramyon itu.
Jay berjalan gontai menuju dormnya. Namun di tengah jalan langkahnya terhenti ketika sebuah mobil berhenti di depannya. Sorot lampu depan mobil itu terlalu menyilaukan matanya, jay menutup matanya hingga sorot lampu itu memadam. Di bukanya kembali kelopak matanya dan dilihatnya seorang wanita yang sangat ia kenal. “um..umma…”,jay terbelalak ketika melihat ummanya keluar dari mobil bersama seorang namja, yaitu appanya. “yaa..kiparang chagi~”,teriak ummanya. “umma…. Aku bukan kiparang..”,sahut jay. “hum..apapun yang terjadi, kau tetap kiparang kesayangan umma”,ucap ummanya sambil memeluk jay erat.
“SAENGIL CHUKHAHAMNIDA… SAENGIL CHKHAHAMNIDA.. SARANGHANEUN KIPARANG.. SAENGIL CHUKHAHAMNIDA”, Nampak 4 namja muncul tiba-tiba dari belakang mobil. “hyung…”,gumam jay. “congratulation.. congratulation..”,keempat namja itu mendekati jay dan memeluknya satu persatu. “kyaa..uri magnae sedang berulang tahun..”,seru hyunmin. “kalian ini..aku pikir…”
“pikir apa? Apa kau pikir kami tidak ingat ulang tahunmu, begitu? Hah, dasar magnae phaboya..”,mika menyilangkan kedua tangan didadanya. “ya sudah~ya sudah.. hari ini ajjumha akan memasak special untuk anak ajjumha tersayang, apa kalian siap mencicipinya?”
“siaap..”,seru karam, mika, hyunmin dan injun bersamaan. “haha,apa-apaan ini? Aku sudah kenyang umma..”,jay menyelutuk. “mwoya? Hum..Kau bisa makan lagi, kan?”
“anniyo~aku sedang diet umma.. lihat saja pipiku sudah membesar”,ujar jay sambil mengembungkan pipinya.

****
“hyung..asik.. kita dapat makan makanan yang enak..”,seru injun sambil menggerakkan lidahnya ke kanan dan ke kiri.
PLETAK.. sebuah jitakan tepat mendarat di kepala injun. “kau ini .. makanan saja yang di pikirkan. Lihat itu.. jay tampak bersedih.. coba kau hibur dia. Kau kan baby sitternya”,hyunmin mendorong tubuh injun. “aiish~kau ini…”
Injun mendekati jay perlahan. Di tengoknya bingkai foto yang di pegang jay. Ia menatap semu gambar seorang namja berpakaian militer sambil mengusapnya perlahan.
“nugu?”,Tanya injun membuyarkan lamunan jay. “ohh ini~ ini appaku.. aku sangat merindukannya hyung…”,ujar jay melemah. “hum? Appamu? Lalu namja yang bersama ummamu tadi? Nugu?”,injun penasaran . pertanyaan injun tadi lumayan membuat yang lainnya ikut penasaran. karam, hyunmin dan mika mendekat ke arah jay. “kajja jay ah~ ceritakan pada kami. Siapa namja ini? Dan siapa namja yang bersama ummamu tadi”,desak hyunmin. “ ne..ne.. aku akan bercerita.. kalian dengar baik-baik yaa..”,jay pun memulai ceritanya…
F L A S H B A C K > >
_ hye soo pov *umma jay* _
January , 1994
Usia kehamilanku kini tengah memasuki umur 7bulan, rasa was-was bercampur senang tengah melanda hatiku. Akhirnya setelah lama penantianku menginginkan adanya tangis bayi di kehidupan rumah tanggaku terwujud juga. Aku dan tentunya suamiku jihwan, sangat senang. “chagiya… bogoshipoyo”,ujar jihwan yang baru saja datang dari tugasnya selama beberapa hari ini di busan. “yaa chagi.. kau baru datang?”,tanyaku seraya membawa tas dinasnya ke dalam ruangan. “ne…gamsahamnida chagiya.. bagaimana dengan kandunganmu?”,Tanya jihwan seraya mengelus perutku yang terlihat membuncit. “ne, kandunganku sehat dan normal, tidak ada kendala”,sahutku.
****
Achim haessal e nun ddeumyeon niga nareul ggaeugo
Nareul wihan achimeul haji
Apchimareul ipgo utneun ni moseubi neomu yeppeo geuraeseo haengbokhae
Uri dalmeun ain dulman nahja dal e hanbeoneun yeohaengeul ggok gaja
Ssaweosseul ddae e do haruneun neomgiji malja, oh!

“hoaahem.. hum??”,mataku terbelalak ketika melihat cahaya matahari telah meninggi. Alarm ku sama sekali tidak berfungsi dan aku terlambat menyiapkan sarapan untuk suamiku. Aku bergegas ke dapur untuk memasak, namun saat ku menapakkan kakiku di dapur, langkahku terhenti seketika. Kulihat jihwan tengah duduk manis seraya tersenyum padaku. bukan hanya itu, berbagai macam masakan pun telah tersedia di meja. “joh eun achim chagiya..”,ujarnya lalu berjalan menghampiriku dan mengajakku duduk di meja makan untuk sarapan bersama. “kau?? Menyiapkan ini untukku chagi??”,tanyaku tak percaya. Selama ini yang aku tau, jihwan tidaklah pandai memasak, di tambah lagi dengan kesibukannya di militer. “yaa,, kau jangan bengong begitu.. jangan remehkan masakanku. Cobalah..pasti enak.. ya bukan hanya enak, tapi juga sehat dan sangat baik untuk kesehatanmu dan juga bayi kita”,ucapnya lagi. Entah mengapa tiap kali ia berlaku seperti ini padaku, hatiku selalu berdebar begitu cepat, padahal aku telah menikah dengannya hampir 5 tahun. “gomawo chagiya..”,sahutku singkat tanpa bisa berkata apapun. “chagiya.. aku berjanji, aku berjanji untuk selalu ada di dekatmu.. saranghae”,jihwan mengecup keningku lembut. Begitu terharunya aku hingga tanpa kusadari kuteteskan berbutir-butir airmata. ‘aku harap begitu chagiya…. Natto saranghae’,gumamku. “yaa..mengapa kau diam? Jawab pertanyaanku..”,jihwan mengelus kedua bahuku. “hem? Pertanyaan apa?”,tanyaku. “katakan kau juga mencintaiku”,godanya. “haha.. sudahlah,, kau tau sendiri kan bagaimana perasaanku… tak usah ku ucapkan, kau sudah memahaminya..”,ujarku sambil tertawa kecil. “yaahh.. tapi kan berbeda jika kau ucapkan langsung dari bibirmu dengan kau pendam seperti itu..”,ujarnya lagi sambil memanyunkan bibirnya. “na tto…….” CHUUP~ jihwan langsung mengecup bibirku kilat. “yaa.. kau ini..”

****
Hari ini adalah jadwalku membeli keperluan untuk bayiku bersama jihwan , kami telah memiliki sejuta rencana mengenai barang-barang yang akan kami siapkan untuk kehadiran anak kami. Namun ketika hendak berangkat, ponsel jihwan berdering.

I’m winner,I’m winner
I’m winner,winner voice
I’m winner,I’m winner
I’m winner,winner song

*bla..bla..bla…

“chagiya.. mianhae aku tak bisa mengantarmu berbelanja sekarang. Kau berbelanja sendiri yaa”, jihwan tampaknya sangat tergesa-gesa setelah mendapat telpon dari seseorang. “nugu?”,tanyaku. “ada panggilan darurat dari komandan. Kau tak apa kan, berbelanja sendiri?”,tanyanya lagi. Aku hanya mengangguk. “aku akan membantumu bergegas”,ucapku.
‘hm… seandainya saja ia bukan anggota militer, mungkin kami sekarang tengah sibuk mempersiapkan kelahiran anak kami bersama’,gerutuku. Aku terus saja berjalan mengitari pertokoan di kompleks rumah, hingga akhirnya aku tiba di sebuah department store yang terbilang khusus menjual berbagai perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan bayi. “hye soo??”,seseorang terdengar telah memanggil namaku. “hye soo kah?”,suara itu terdengar lagi. Ku menoleh ke belakang, dan ternyata benar..seseorang tersenyum manis padaku dan bahkan sepertinya aku mengenal sosok namja yang berdiri tepat di hadapanku sekarang. “ne, nugu?”,tanyaku seraya menelusuk pandanganku ke arah namja itu. “kau tak ingat padaku, hye soo ssi?”,namja itu mendekat ke arahku. “hem??kau..kau hyun chul bukan?”,aku meyakinkan penglihatanku. Aku benar-benar tidak percaya bahwa yang ada di hadapanku sekarang adalah hyun chul, namja yang dulunya pernah mengisi hari-hariku di masa SMA. Kami dulunya telah menjalin hubungan yang cukup lama, hingga akhirnya hubungan kami harus berakhir ketika hyun chul telah memilih jalannya untuk berkarir di luar negeri. “hye soo ah~ kau telah banyak berubah yaa? Nampaknya kau tengah mengandung..sudah berapa bulan?”,tanyanya tanpa segan. “ne,sudah 7 bulan.. kau juga tampaknya sudah berubah. Kau terlihat seperti…dokter..”,sahutku dengan sedikit gugup. “haha..tentu saja, aku kan memang seorang dokter..”,jawabnya dengan nada santai. Kami berbincang-bincang mengenai banyak hal. Mulai dari kesibukan setelah lulus SMA hingga mengenai pasangan. Dan kalian tau? Hyun chul hingga kini belum menikah. Ia masih tetap memfokuskan diri dengan tugasnya sebagai seorang dokter. Bukan hanya menemani mengobrol, hyun chul pun tanpa keberatan menemaniku untuk berbelanja. Dan ternyata seleranya pun lumayan bagus. “gomawo kau sudah menemaniku hari ini, maaf jika merepotkanmu hyun chul ah~ tidak sepantasnya aku melakukan ini padamu”,ujarku. “anni,,kita kan teman, kau tak perlu sungkan padaku. aku sudah menganggapmu adikku, hye soo ah~ aku tau kau telah menjadi milik orang lain, jadi sangat tidak mungkin bagiku untuk memilikimu kembali..”,sahutnya
“hem??”
“ahh ani..gwenchana… jika kau tak keberatan, maukah kau ku antar pulang…”,tawar hyun chul. “anni, tidak usah repot-repot, aku bisa pulang sendiri.. lagipula tidak enak dilihat orang, jika aku di antar namja lain selain suamiku”
“ah arraseo… aku mengerti..”

*****
March, 27th 1994
Hari demi hari kulewati, tak terasa kini usia kandunganku sudah menginjak 8 bulan 2 minggu, hati ini semakin berdebar ketika mengingat sebentar lagi akan menjelang hari persalinanku. Bukan hanya itu yang membuat hatiku resah, tapi juga karena jihwan, ia harus bertugas kembali ke kemiliteran. Sehingga harus membuatnya tidak bisa menemaniku disaat terpenting dalam hidupku.
Pagi ini , jihwan akan berangkat menuju daegu untuk menyelesaikan tugasnya, aku pun mempersiapkan segala sesuatu untuk kepergiannya . “chagiya..aku harap saaat aku pergi nanti kau akan baik-baik saja bersama anak kita”,jihwan terus saja mengelus perutku sesekali mengecupnya. “oppa~ kau jaga dirimu baik-baik yaa.. aku khawatir padamu..”,ujarku sesekali meneteskan airmata. Sungguh, rasanya tidak rela melepasnya pergi. “gwenchana..aku tidak akan apa-apa. Aku janji, seusai tugasku , aku akan kembali secepatnya..”,jihwan memelukku hangat. “ne oppa, aku akan menunggumu..”,tatihku . “chagiya,appa pergi dulu ya.. jaga umma mu baik-baik. Saranghae”,jihwan berbisik di perutku.

****
_AUTHOR POV_

March 31th 1994
“ya..kau rajin sekali.. ke swalayan sepagi ini…”,ujar seseorang mengagetkan hye soo. “hum? hyun..hyun chul ssi~ waeyo?”,Tanya hye soo sembari memilih-milih buah apel segar yang tertata rapi di boxnya. “anniyo..tampaknya kau sedang sibuk yaa.. boleh aku bantu?”,Tanya hyun chul namun hye soo buru-buru pergi. “hye soo ah~ jakkama!”,teriaknya lalu cepat-cepat mengejar hye soo. Hye soo terus berlari kencang hingga akhirnya berhenti seketika, saat perutnya terasa sakit. “arrgghh..perutku..”,hye soo memegangi perutnya dan merintih kesakitan. Darahpun mulai terlihat berceceran di kakinya. “hye soo ah~ kau….”,hyun chul langsung menghampiri hye soo dan menggenggam erat tangannya. “hyun chul ssi, bantu aku..jebal.. sepertinya aku..arrghh..akan melahirkan..arrghh..”,hye soo merintih sejadi-jadinya. Hyun chul membawa hye soo ke rumah sakit tempatnya praktek dan membantu hye soo dalam persalinannya.
*****
“jihwan ssi~ nampaknya kau sudah tak sabar untuk pulang?”,Tanya suhoon sambil menyetir mobilnya. “ye,, aku harap anakku akan lahir saatku sudah kembali. Ppali hyung, aku benar-benar tak sabar menanti kelahiran anakku…”,desak jihwan menyuruh suhoon mempercepat laju mobilnya. Suhoon menginjak pedal gasnya terlalu dalam, namun naas, saat di tikungan tajam, suhoon tidak bisa mengendalikan laju mobilnya, remnya blong dan dari arah berlawanan datang sebuah bus besar. Mobil mereka oleng dan menabrak batas jalan hingga mobil mereka jatuh ke jurang dan sempat meledak.
—-30 menit kemudian—
“andwae..kalian mau bawa aku kemana? Yaa.. dengarkan aku.. yaaaa”,jihwan berteriak sekencang-kencangnya pada beberapa orang team SAR yang tengah mengangkat tubuh seorang namja yang tidak lain adalah jihwan. “kalian tidak bisa berbuat seperti ini padaku!! aku belum mati!! Yaa….”,jihwan mengoyak tubuh para anggota team SAR, namun tidak bisa. Ia sekarang berwujud arwah.. tak bisa menyentuh sesuatu yang nyata. ia melihat suhoon,rekannya yang masih bernyawa dan bisa di selamatkan. Mereka para team SAR membawanya ke rumah sakit, dan jihwan mengikuti mereka.

*****
“mwoya? Itu kan hye soo~”,mata jihwan terbelalak ketika melihat hye soo meringis kesakitan di kursi roda. Ia sudah tau, bahwa pasti hari ini istrinya akan melahirkan. Jihwan mengikuti hye soo ke ruang persalinan dan melihat proses kelahiran anaknya. Ia begitu terkejut ketika bayinya tidak menangis, bahkan bisa dikatakan bahwa anaknya sudah meninggal dunia. Dengan cepat, jihwan masuk ke dalam tubuh bayi tersebut dan bisa menghidupkannya kembali. “oeek..oeek…”,tangis bayipun pecah di dalam ruang bersalin.
_ _ _
Keesokan harinya…
“hyun chul ssi~gomawo”,ujar hye soo yang masih terbujur lemas di atas matras. “ne,cheonmaneyo… sudah sepantasnya aku menolongmu”,ujar hyun chul sembari menggendong bayi namja milik hye soo. “ini bayimu, sangat tampan bukan?”,ujar hyun chul lagi. “ye, seperti appanya.. andai saja jihwan disini.. tapi aku harap ia akan pulang secepatnya..”,gerutu hye soo seraya mengelus pipi bayinya lembut.
TOK..TOK…TOK…
Seseorang terdengar mengetuk pintu ruangan hye soo. “ye, masuk..”,perintah hye soo. Nampak 2 orang namja berpakaian militer masuk ke ruangannya. “nyonya hye soo, ada kabar duka yang harus kami sampaikan pada anda”,ujar salah seorang dari mereka. “kabar duka? Apa itu?”,Tanya hye soo. “maaf,kami harus menyampaikan hal ini pada anda, jihwan ssi telah meninggal dunia tadi malam”,ujar namja itu. Hye soo begitu shock mendengarnya hingga membuatnya pingsan. Hyun chul memerintahkan beberapa suster mengambil bayi hye soo dan meletakkannya di ruang bayi. Dan ia sendiri mengurus hye soo hingga siuman.

NP# shinning world
Kkumsoge seo bon geot gata, dareun segyeye nunbushim
Banjjak georineun byeol joheun hyanggi
Dalkomhae boineun gureum kkaji
Sarange ppajin geot gatayo
Mabeobe geollin sonyeo cheoreom
Baraman bwado areumdawo
Shimjangi teojil deushi ttwineunde
Geudae deulli nayo
Gijeogijyo haneure sumanheun byeol junge
Geudaera neun byeoreul mannan geon, haneure areum daun mabeob pulliji anhkireul
Mideulsu eobtneun hwansang cheoreom Kkaejilkka bwa nan duryeowoyo, idaero yeong wonhi nae gyeote isseoyo

“hyun chul ssi~apa yang harus aku lakukan tanpa jihwan? Katakana padaku, berita itu tidak benar.. katakana hyun chul ssi..”,hye soo memukul dada bidang hyun chul tanpa tenaga sedikitpun. hyun chul memeluk hye soo dan mencoba menenangkannya. “tabahkan hatimu hye soo ssi~”,ujar hyun chul seraya membelai rambut hye soo. “jika hal itu benar, aku akan secepatnya menyusul jihwan…”,hye soo beranjak dari matrasnya dan menuju ke bagian atas gedung rumah sakit, namun Hyun chul tak dapat menghentikan langkah hye soo.
“jakkama hye soo ssi~jangan lakukan hal bodoh seperti ini..”,teriak hyun chul. Tampak hye soo telah berdiri di pinggir gedung seraya merentangkan kedua tangannya bersiap menjatuhkan dirinya dari lantai 20 gedung rumah sakit. Dengan cekatan hyun chul menarik kedua tangan hye soo dan menggagalkan aksi bunuh dirinya. “andwae….”,hyun chul memeluk hye soo erat. “aaarrgghh.. biarkan aku mati, hyun chul ssi~ aku sudah tak ingin hidup!!”,hye soo memberontak. “silahkan.. silahkan jika kau ingin mati..aku tak akan peduli lagi padamu.. tapi apa kau tak sadar, bahwa anakmu kini tengah membutuhkanmu? Jangan kau buat dia menderita karena tidak bisa mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya!! Apa hatimu bisa puas jika meninggalkannya sendirian di dunia ini? Apa hidupmu akan tenang di sana jika melihat anakmu terlantar tanpa orang tua? Silahkan.. cepat-cepatlah kau terjun dari gedung ini, jika memang begitu keinginanmu..”,jelas hyun chul panjang lebar. Hye soo langsung mengurungkan niatnya, ia berlari ke ruang bayi sambil menangis. Sesampainya di ruang bayi, Hye soo menatap penuh haru wajah bayinya dari luar jendela. “ottokhe? Apa kau tidak tega padanya?”,hyun chul berdiri di sebelah hye soo. “ne, gomawo kau sudah menyadarkanku hyun chul ssi~”,sahut hye soo sambil mengelus lengannya perlahan. “yaa..aku tau.. mungkin kau masih terpuruk atas meninggalnya suamimu. Tapi kau harus ingat.. di dunia ini masih ada orang yang membutuhkanmu, contohnya saja anakmu..”
“hem..hem..”,hye soo mengangguk
“oia, anakmu belum kau beri nama. Kira-kira siapa namanya?”Tanya hyun chul mengalihkan pembicaraan. “molla..aku belum tau..”
“bagaimana kalau di beri nama jay?”
“seharusnya appanyalah yang memberi ia nama.. tapi,,bagus juga..aku suka nama itu.. gamsahamnida..”,ujar hye soo
“gwenchana… aku siap menjadi appa untuknya”,ujar hyun chul perlahan.

F L A S H B A C K E N D

“ohh~jadi appa kandungmu dia…”,karam menunjuk foto yang sedari tadi di pegang jay. “hem..hem..”,Jay mengangguk pasti.
“makanan sudah siaaapp….”,teriak umma jay.
“kyaaa~ aku sudah lapar ajjumha..”,injun dengan cepat menyambar kursi di meja makan dan mengendus waginya aroma makanan yang telah di siapkan umma jay.
“kyaaa.. aku juga… hmm…sedap sekali..”,hyunmin menikmati aroma makanannya. “kajja,, makanlah..selagi hangat..”,perintah umma jay.
“yee..”,teriak mereka bersamaan.
Jay mendekati umma dan appanya dan memeluk mereka dengan hangat. “saranghae umma.. saranghae appa…”
“natto saranghae… chukhaeyo jay ah~”,ujar umma dan appanya bersamaan.

NP # admiring boy
Sarangeun uri dulmane neukkim
Kkumeseo maeil bodeon geurim
Jeo haneure daego maengse halsu isseo
Niga isseoseo haengbok hangeol

Haruye yeol beonsshik gobaekhae jullae
Sarang handa geumal naege haejullae
Seumul ne shiganeul geu malman deureodo joheul kkeoya
Neoreul saranghae, I love you

====== 000 END 000 ========

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Maret 31, 2011 inci ALL FANFICT, FRIENDSHIP, ONESHOOT

 

Tag: , , , , ,

Galeri

® Ujian Nasional versi TEEN TOP ~ CAP,L.joe, chunji, riki, changjo, niel ®

NO COPAS ND DON’T BE SILENT READERS!!

Tittle : Ujian Nasional
genre : comedy
cast : all member TEEN TOP
other : shindong n hee chul suju
supported by : samsung corbie, nokia life tools.
length : oneshoot
~ ujian nasional merupakan salah satu syarat kelulusan bagi siswa yg akn masuk ke bangku SMP, hal ini juga b.laku pada siswa SD TEEN TOP. Jumlah murid kelas 6 d SD ini adalah 6 org. Sbut saja Changjo,Riki, Niel, C.A.P, L.joe dan chunji. Mreka berenam sangat kompak, kompak ga blajar,kompak nyontek dan kompak ngibulin pengawas saat ujian.
TENG . . TENG . . TENG Bel sekolah berbunyi,tanda para siswa harus msuk kLas utk memulai ujian.
“haduh,, sapa yg uda bwa contekan?”,changjo kelimpungan di dlm kelas karena ia duduk tepat di depan meja pengawas. “tenang,aku uda bwa! Dan aku yakin kita pasti lulus”,saut riki yang mengeluarkan secarik kertas yg panjangnya 3 meter dan di letakkan di spatunya. “lah,panjang bener? Ngapain repot2 pake kertas?pan uda ada hape! Ini dia,samsung corbie!”,l.joe memperlihatkan hapenya sperti iklan di tipi. “apaan tu samsung corbie?jelek amat ah! Mending hapeku, nih kenalin, nokia life tools!”,ejek niel. “heh,kalian brisik, mending mikir pake otak!”,saut CAP yang tengah menggetok2an pensil di kepalanya. Dari tempat duduk yg paling blakang, terlihat chunji tengah komat-kamit kayak mbah dukun. “ya! Apa yg sedang kau lakukan?”,tanya changjo dari ujung depan. “kau tak lihat? Aku tengah berdoa pada dewa,supaya d trunkan dewi kwan im *bner ga tlisan.ny?*”,jawab chunji sembari melanjutkan komat-kamitnya yg ga jelas.
KTEPLOK,KTEPLOK,KTEPLOK.. Suara langkah kaki menderap di luar kelas. CKLEK, pintu kelas smakin terbuka,ternyata pengawas sdh dtg.
“pagi anak2..”,sapa seorang pengawas berbdan tambun. “pagee pak genduut!”,saut riki lantang kyk kereta api yang ga putus2 (?). L.joe dan niel membekap mulut riki. “pagi pak! Oia pak, jangan di dengerin ni si riki! Biasalah, orangnya kan ga bisa boong!”,ucap niel. “jadi maksudmu, saya ini benar2 gendut?”,ucap pak shindong sambil melotot, metungked bangkiang *berkacak pinggang mksudny*
“udah,udah, mau dimulai ga ni ujiannya?”,tanya bu hee chul. “kalo perlu, ga usah di lanjutin bu!”,jawab riki sambil ngupil. “ahh, jangan di dengerin si riki bu! Kita mulai skarang aja ujiannya!”,perintah pak shindong pada bu hee chul. “ne,arraseo”, jawab bu hee chul lalu membagikan lembar jawaban pada masing2 siswa. Setelah membagikan lembar jawaban, pak shindong memerintahkan semua siswa untuk mengerjakannya. “ya anak2,skarang silahkan di kerjakan”. “pak, apanya yg mau di kerjakan? Soalnya aja belom di bagiin?”,ucap chunji. “oh,,belom ya? Hehe mian ya anak2!”,ucap pak shindong nyengir kyak kuda *di tabok ELF*.
“waduh, soal apa ini? Angka semua! Cuma option.ny aja yg ada A,B,C,D.nya”, ucap changjo yang baru melihat angka2 betebaran di kertas ujian. Beda halnya dengan l.joe, ia mengeluarkan samsung corbienya begitu juga dgn niel yg mengeluarkan nokia life toolsnya secara diam2, sedangkan CAP, malah asik ngegambar wajah pak shindong. Dibuatnya gambar anjing buldog yg lagi nyengir. *jahat bgd ni si CAP*. “dewi kwan im, bantu saya..bla..bla..bla..”,chunji masih saja komat-kamit di belakang.
20menit kemudian. . . . “haduh,dari tadi jawaban.ny ga ktmu2”,ucap riki semabari mengulur-ulur kertas di sepatunya. “anak2,ibu mau ke toilet sbentar. Kalian kerjakan soalnya baik2 ya!”, ucap bu hee chul. “iya bu guruu..”
“heh, liat tu, pak shindong tidur sambil mangap!”,ucap l.joe menunjuk ke arah pak shindong. “ayo,kita jalankan misi kita!”,ucap riki bersemangat. Semuapun setuju.
CAP, riki&niel berjalan ke toilet lalu mengunci bu hee chul di toilet. Sedangkan L.Joe,chunji &changjo membereskan pak shindong. Changjo menutup mata pak shindong menggunakan kaos kakinya yg panjang kyk kaos kaki pemain bola, sedangkan L.joe menutup telinga pak shindong menggunakan earphone dari samsung corbie miliknya.
“yes,berhasil..berhasil..horee”, l.joe dan changjo menari-nari ala dora dan bots.
“ayo,panggil yg lainnya”,perintah chunji. “ne..”,changjo pun memanggil ketiga kawannya itu. Dan mereka masuk ke kelas dgn santainya.
“gimana nich, ada yang bisa jawab ga? Mumpung pak shindong ma bu heechul lg ga bsa ngawas ni”,ucap chunji. “kita sms aja temen-temen di SD infinite! Mreka kan pinter-pinter! Apalagi ada sung yeol di situ!”,seru CAP. “ahh~kau benar juga CAP! keCAP emang pinter!”,ucap niel sambil ngelus2 kepala CAP. “Eh, sembarangan ente! Manggil2 keCAP! Ente noh yg kudaNIEL.hahaha”, CAP dan Niel ejek2an. Maklum anak SD!
Niel langsung mengambil hapenya dan mengirim pesan pada sung yeol.
‘SUNG YEOL, BERITAU AKU, KELIMA JAWABAN DARI SOAL-SOAL UN INI!’
tak lama kemudian, sung yeol membalasnya.
‘B,A,D,A,C’
“wah, jawaban.ny BADAK! Sama wujudnya kayak pengawas kita. Hehehechul”,riki meledek pak shindong.
“ne,ne, ayo cepat ditulis, biar cepet di kumpul.”,ajak CAP sebagai ketua kelas. “ne,”,semuanya pun mengumpulkan hasil pekerjaan mereka.
“ayo skarang kita pulang!”,seru l.joe sembari menenteng tas.nya. “trus bu hee chul?”,tanya chunji. “ahh,ga usa di pikirin, dia kan uda gede, uda bisa jaga diri. Ntar juga manjat pintu toilet. Sapa suru ke toilet pas ngawas? Hahaha, ayo,lets go!”, changjo memprakarsai. Tanpa pikir panjang mereka mengikuti arah2an changjo yang ga bener. Mreka pulang dengan riang gembira sambil nyanyi2 sayonara..
Lalu, bagaimana nasib pak shindong dan bu hee chul?
“tolong,olong,long,ong,ng,g”,bu hee chul berteriak2 tapi tak ada yg mendengar.
Pak shindong? Ia malah tetep tertidur pulas sampai batas waktu yg ga di tentukan. Hahaha
-END-
gimana? garing yaah? moga bisa menghibur chingudeul yang lg stres mikirin UTS/UN… (apa hubungannya?)

COMMENT PLEASE!

gomawo..
 
2 Komentar

Ditulis oleh pada Maret 28, 2011 inci ALL FANFICT, FRIENDSHIP, HUMOR, ONESHOOT

 

Tag: , , , , ,

Galeri

FF Big Bang + DGNA eps. 2

Annyeong ..

Aya balik lagi mau lanjutin FF Big bang + DNA ..

Mian kalo ceritanya gaje.. Hahaha

NB: anggap saja iklim di seoul sama dengan iklim di indonesia **author mau seenak jidatnya** hehehe

NO COPAS, ND NO SILENT READERS…

Tittle : anything anybody

genre : romance

casts :

– Aya GD’apple as park hye soo

– Kwon jiyong as himself

– Karam DNA as himself

– Jay DNA as himself

– Seung hyun as himself

– Seungri as himself

– Taeyang as himself

– Daesung as himself

– D-lite ika chan as lee hye ran

– Ega hyukieVI as lee hyo hee

– mika DNA as songsaenim

– injoon DNA as songsaenim

author : Aya GD’apple

=lets read=

last eps <>

“ini.. Ada namja yang berbuat iseng pada hye soo”,jawab hye ran. “siapa dia? Siapa yang berani berbuat seperti ini? Cari gara-gara rupanya orang itu”,jay mengepal tangannya serasa ingin menghantam sesuatu. “namanya jiyong, dia kakak kelas kita di tingkat 2, anak dari pemilik sekolah ini”,jawab hye ran lagi. “…”,jay terdiam dan tak berkata apa-apa. “waeyo kau diam? Kau takut?”,tanyaku mulai berbicara. “hehehe, yang tadi cuma emosi sesaat kok!”,jay tersenyum kuda kepadaku dan yang lainnya. Gdubraak..

**

3 hari telah berlalu, tapi aku masih saja di perlakukan semena-mena oleh jiyong si tengik itu!

Saat pulang sekolah…

Aku merapikan semua alat tulis yang aku bawa dan memasukkannya kedalam tas. Ketika ku memeriksa kolong meja, kutemukan sepucuk surat berwarna hitam dan di goresi pena berwarna putih. Kubuka surat itu dan membacanya.

To : gadis phabo

from : jiyong

‘jika kau ingin sahabatmu selamat, temui aku di gudang sekolah tepat pukul 1 siang, jika kau terlambat, aku tidak bertanggung jawab, jika sahabatmu ini pulang dengan wajah memar dan lebam’

mwo?? Apa ini? Dia ingin menerorku? Sahabat mana yang ia maksud? Kulihat teman-teman di sekelilingku. Hye ran? Dia masih sibuk menghapus papan tulis. Jay dan karam duduk di depan kelas. Lalu siapa?

Aiigo?! Daesung! Ommona ! Ini jam berapa? Astaga! 5 menit lagi pukul 1 siang. Aku harus menyelamatkan daesung! Ku berlari menuju gudang yang tempatnya di belakang sekolah. BRAAAK. Kutendang pintu gudang dan mendapati daesung duduk terikat dan mulutnya di sumbat kain. Ku melangkah setapak demi setapak memasuki ruangan itu. BRAAK.. Pintu itu tiba-tiba tertutup sendiri. “hahaha,akhirnya kau datang juga”,ujar seorang namja berpakaian serba hitam. Ku menjuruskan pandangan pada namja itu. “ji..jiyong!”. “ne, aku jiyong! Ternyata… Kau setia kawan juga rupanya!! Taeyang, ikat dia”,jiyong menjentikkan jarinya dan dari arah selatan, taeyang datang membawa seutas tali dan kursi. Seung hyun menggenggam tanganku dan Memaksaku untuk duduk. Aku yang sudah tidak tahan di perlakukan seperti ini, akhirnya memberontak. Ku tendang perut sixpack taeyang dan ku gigit tangan seung hyun, sehingga seung hyun melepas tanganku. “ahh”,taeyang mengerang kesakitan. “yya! Kalian pikir aku tidak bisa melawan kalian hah? Selama ini aku selalu sabar menghadapi namja-namja seperti kalian, tapi sekarang tidak! Ayo kalau kalian berani, majulah!”,ku keluarkan jurus kuda-kudaku dan mengepal tanganku. “mwo? Berani sekali kau! Seungri, hajar dia!”,perintah jiyong. “hiaaaaattt….”,seungri berlari ke arahku dan mengarahkan pukulan ke wajahku. SETT… Pukulannya melenceng dan mengenai seung hyun yang ada jauh di belakangku. “arrrggh, kau ini bagaimana sih? Kenapa aku yang kau pukul?”,seung hyun menjitak kepala seungri. Seungri hanya cengengesan. “hehe, mianhae hyung!”.

“yya! Kalian ini phabo! Tangkap dia!”,perintah jiyong lagi. Seungri, taeyang dan seung hyun mengepungku. Hingga akhirnya taeyang dapat meraih tanganku Dan melipatkan tanganku kebelakang. “arrrgghh”,teriakku kesakitan. “hahaha, kena kau sekarang”,ujar taeyang seraya mengikat tanganku di kursi. Setelah itu jiyong mendekatiku dan mondar-mandir di depanku. Tak sampai 5 menit, jiyong berhenti di hadapanku dan membungkukkan badannya dan mensejajarkan wajahnya dengan wajahku. Dia menatapku lekat-lekat. Keringat dinginku mulai mengucur melalui pori-pori kulitku. Bisa di katakan jarak antar wajah kami hanya 5cm. CUUPP.. Jiyong mengecup bibirku. Ciuman pertamaku. Ommona!! Aku tersentak kaget di buatnya.. Bukan hanya aku, seung hyun, seungri, taeyang dan daesung pun kaget di buatnya.. “ini adalah hukuman bagi yeoja yang berani melawanku”,bisiknya di telingaku. “yya! Kau… Kau berani-beraninya menciumku hah! Dasar kau namja gila. Eerrghh, lepaskan tanganku! Lepaskan!”,aku memberontak hebat. Tiba-tiba. . . BRAAAK..

Pintu gudang terbuka. Kami yang berada di dalam gudang, terkejut melihat beberapa orang berdiri di luar. Mereka tak lain hye ran,Jay, karam, mika songsaenim dan seorang yeoja paruh baya Yang ku tak tau siapa dia.

“jiyong! Apa yang kau lakukan?”,teriak yeoja itu. “eomma…”,jiyong tampak kaget saat melihat eommanya. Heh? Eomma? Jadi itu pemilik sekolah ini?? Yeoja itu berjalan mendekat ke arahku dan jiyong lalu menjewer telinganya. “apa yang kau lakukan hah!! Dasar anak nakal!”, “ampun eomma! Ampun!”,yeoja itu pun menarik telinga jiyong dan membawanya pergi. Jay,karam dan hye ran membantuku dan daesung melepas ikatan kami. Sedangkan mika songsaenim memarahi taeyang, seung hyun dan seungri yang terlibat dalam penyekapan ini. “kalian bertiga, ikut saya ke kantor! Cepat!”,perintah mika songsaenim. Merekapun pergi dalam kondisi lebam, terutama seung hyun yang terkena bogeman mentah dari seungri.

“kau tak apa-apa kan hye soo?”,tanya jay. “ne gwenchana.. Kau tak apa-apa daesung?”,tanyaku pada daesung. Daesung menggeleng perlahan. “kenapa kalian bisa tau aku ada disini”,tanyaku sembari merapikan rambutku yang berantakan.

“sudah, nanti aku ceritakan. Sekarang, ayo kita pulang! Kajja!”,ajak hye ran. Aku pun mengangguk.

**

setelah selesai mandi, seperti biasa aku berdandan sedikit, maklumlah, kini aku harus bisa berpenampilan lebih dewasa di bandingkan sewaktu SMP dulu. Ku tepuk-tepuk spons bedak ke wajahku. Ku poleskan lip gloss di bibirku. Saat ku sentuh bibirku, aku teringat lagi kejadian tadi siang. Jiyong !!! Kau membuatku gilaaa !

**

keesokan harinya …

Seperti biasa, aku, hye ran, karam, jay dan daesung berbincang-bincang di taman saat jam istirahat. Kami bercanda bahkan tak sungkan meledek kekurangan masing-masing. “dae..dae.. Wajahmu sudah tersiksa, malah tambah di siksa lagi oleh jiyong. Hahaha”,hye ran menepuk-nepuk pundak daesung. “issh, bilang saja kalau aku tampan! Tak usah menyindirku begitu… Aku tersungging mendengarnya!”,jawab daesung agak sinis. “hehe, mianhae”, “ne… Hahaha”,jawab dae sambil tertawa. “heh, itu sepertinya jiyong dan teman-teman segenknya datang kemari”,jay turun Dari atas pohon dan menjatuhkan teleskop kesayangannya. “yya! Kalian mau apa kemari!”,tanya karam sambil melipat kedua tangannya. “begini, kami mau minta… Em..em..em”, seungri langsung membekap mulut taeyang yang asal ceplos. “mau minta maaf?”,tanya jay sedikit sombong. Aku hanya terdiam dan tak dapat menggerakkan bibirku. “heh! Siapa bilang kami mau minta maaf! Aku cuma mau bilang, kalau kita masih ada urusan! Ini belum berakhir ya!”,jiyong menunjuk-nunjuk jarinya mengancam kami berlima. “ehem..ehem”,ibu pemilik sekolah ini tiba-tiba datang dan menggeram. “eh..eomma.. Ini juga mau minta maaf kok”,jiyong mulai bersikap baik terhadapku. “hye soo, daesung.. Jeongmal Mianhae”,ujar jiyong diikuti taeyang, seungri, dan seung hyun. “bagus”, eomma jiyongpun langsung pergi dan berlalu.

**

– jiyong pov –

“braakk~ aish sial sekali hari ini ! Kita di buat malu di hadapan anak-anak lain!”,ujar jiyong sambil menggebrak meja di kelas. “sabar jiyong ssi, aku punya cara untuk membalaskan dendam Kita pada bocah-bocah tengik itu!”,saut taeyang sembari memohakkan rambutnya. *mohak apaan ya?*. “mwo? Katakan!”,tanya jiyong penasaran. Taeyang pun membisikkan sesuatu di telinga jiyong. “stgdlkjkhgfdsdmgtpmgagdh”, jiyongpun mengerti akan rencana buruk taeyang. “ahahaha, its a good idea”.

**

– author pov –

“sesuai jadwal tahunan sekolah,, maka minggu depan sekolah kita akan mengadakan pendakian di gunung Bukhansan.. *idih nyeremin ahh… merapi aja !plak* Jadi persiapkan diri kalian sebaik mungkin.. Arraseo?”,ujar mika songsaenim saat memberikan pengarahan di aula sekolah. “hye soo, kita beli peralatan hiking bersama yaa..”,ujar jay yang duduk di sebelah daesung. “aku juga..aku juga”,hye ran dan karam menimpali. Namun daesung hanya diam *polos banget ni anak?* “kau juga mau ikut dae?”,tanya jay sembari mengalungkan tangan kirinya di leher daesung. Daesung hanya mengangguk polos.

**

“jiyong ahh~ kau sedang melihat apa??”,tanya seung hyun. Mata jiyong hanya tertuju pada hye soo dan teman-temannya. “hmm,apa kau menyukainya?”Tanya seung hyun lagi. “heh? Anniyo.. Bukan itu.. Aku punya ide untuk membalaskan dendamku. Aku tau kapan akan melancarkan serangan ke kubu mereka! Hahaha”,jiyong tertawa. Seung hyun hanya mengernyitkan alisnya karna ia sendiri tak tau rencana apa yang sudah di buat oleh jiyong..

***

sehari sebelum acara hiking dimulai, para siswa telah gencar membeli peralatan hiking, tak terkecuali hye soo dan tman-temannya. “lihat ini, ranselnya bagus kan?”,hye ran memperlihatkan penemuannya. “ish, ini jelek.. Nah, ini.. Baru bagus! Ya kan hye soo?”,jay tak mau kalah. “pilihan kalian semua kalah dari pilihanku.. Ini coba lihat, tas ransel pilihanku lebih pas..”,ujar karam. “hahaha, sudah,sudah, selera kita kan berbeda, tp semuanya bagus kok.. Hm, aku mau ransel yang di pilih karam deh.. Lebih kecil dan tidak terlalu berat..”,ujar hye soo. Berbeda dengan hye soo, hye ran, jay dan karam, daesung malah asik memilih sepatu. Saat daesung menemukan sepatu yang sesuai seleranya, ia pun mencoba sepatu itu, Ia kenakan lalu jingkrak-jingkrak di depan cermin. “awww”,jerit seseorang. Daesung lalu melihat siapa orang itu. “ommona… Ji..ji..jiyong?”. “heh? Kau lagi! Kenapa kau injak kakiku hah! Phabo!”,bentak jiyong. Seluruh pengunjung G.market terkejut dan mengalihkan pandangan mereka ke arah daesung dan jiyong. “yya! Lihat..anak sombong itu datang lagi.”,ucap hye ran seraya menepuk pundak karam. “mwo?”,saut jay,karam dan hye soo secara bersamaan. “issh!! Sepatuku jadi rusak gara-gara kau! Cepat ganti rugi”,bentak jiyong lagi. “iaa,ayo ganti rugi”,sambet seungri sembari mendorong tubuh daesung yang akhirnya membuat daesung terjatuh ke lantai. Tak ada sedikitpun perlawanan darinya. “yya! Kau apakan daesung hah?”,teriak karam. Aura bengis pun terpancar dari wajah jiyong. Jiyong menghampiri karam lalu menarik kerah bajunya. “hah? Kau itu masih kecil, tapi berani melawanku rupanya! Hiaah..”, jiyong mengarahkan pukulannya ke wajah karam, namun sudah di halangi hye soo. “hentikan!!! Jiyong ssi~Aku mohon jangan lakukan itu di sini.. Ini tempat umum! Kau tak tau malu hah?? Kau memang berkuasa di sekolah, tapi tidak disini”,ujar hye soo datar. Jiyongpun melepaskan karam dan pergi dengan wajah yang kesal. “huu… Dasar tak tau malu!!”,seru hye ran. “gwenchanayo?”,tanya hye ran sembari merapikan kemeja karam. “ne, gwenchana”.

**

31 December 2010

hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu para siswa, mereka akan mengadakan hiking bersama satu sekolah di gunung bhukshan, sebelum berangkat, para siswa di minta mengecek perlengkapan mereka dan mengabsenkan diri. “yya! Apa kita satu bis dengan jay dan karam?”,tanya daesung sambil mengunyah roti. “anni.. Aku rasa tidak.. Kita kan beda kelas!”,jawab hye ran singkat. “kyaaa~ternyata kelas kita gabung dengan kelas jay dan karam. Horee…”,hye soo tiba-tiba datang membawa secarik kertas berisi daftar nama siswa di bis 4. “darimana kau tau?”,tanya hye ran. “ini, lihatlah…”,hye soo memperlihatkan kertas itu penuh semangat. “yes!! Eh,Tapi lihat! Di nomor 41-44 !”,hye ran menunjuk absensi. “mwo?? Kwon jiyong? Seungri? Taeyang? Seung hyun?”, hye soo sedikit tidak percaya. Kenapa bisa mereka satu bis dengan jiyong?

– hye soo pov –

begitu terkejutnya aku ketika melihat daftar nama jiyong dan teman-temannya itu. Heuh~sepertinya perjalananku akan sial kali ini.

“kajja semuanya, masuk ke bis masing-masing yaa..”,perintah injoon songsaenim selaku koordinator perjalanan. Kami pun langsung bergegas masuk ke bis agar tidak berebutan tempat. Aku duduk bersama hye ran. Sedangkan jay duduk bersama karam. Dan daesung terlihat duduk bersama yesung, teman sekelas jay. “yya! Kalian berempat pindah! Aku dan teman-temanku ingin duduk disini!”,teriak seorang namja di bagian depan bis. Aku langsung memusatkan perhatianku pada namja berkacamata hitam itu. “mwo? Jiyong? Apa-apaan dia? Dasar tak tau sopan santun!”,gerutuku. Aku alihkan pandanganku ke belakang, tempat daesung duduk. “aiigo! Dae! Kau banyak sekali bawa makanan?”,tanyaku Sambil geleng-geleng kepala. “hye soo, lihat ini!”,jay memanggilku sembari mengibas-ngibaskan sebuah majalah bercover donghae. “huwaaa~ donghae?? Sini, aku pinjam !”,teriakku sembari melambai-lambaikan tanganku. “tangkap yaa…”,perintahnya. HUUUP… Seseorang menangkap majalah itu terlebih dahulu. “taeyang?”. “waahh, kau ngefans sama donghae ya?hahaha”,taeyang cekikikan. “memang kenapa kalau aku mengidolakan dia??”,tanyaku agak sinis. “kenapa donghae? Seharusnya kau mengidolakan jiyong! Hahaha. Jiyong kan model juga!”,ujar taeyang sedikit sombong. “yya! Apa peduliku? Mau dia model kek! Mau artis papan terbalik kek! Yang penting aku mengidolakan donghae!”,jawabku dengan volume yang keras. Seketika jiyong yang sedari tadi duduk di depan, langsung bangun dan berjalan ke belakang. “apa? Apa kau bilang?”,jiyong menanggalkan kacamatanya dan menggantungkan di jaketnya. “apanya yang apa? Model tak dikenal. Hahaha”,ledekku. Jiyong yang tidak terima langsung berjalan semakin dekat ke arahku. NGEEENG Bis pun berjalan tanpa aba-aba, dan jiyong yang tidak berpengangan pada apapun akhirnya menindih daesung yang tengah asik mengemut lolipopnya. Alhasil daesung dan jiyong saling bertatapan. “mwo?? Apa kau liat-liat?”,jiyong langsung bangun dan berjalan kembali ke tempat duduknya.

Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya kami sampai juga …

“huaaah~ akhirnya sampai juga..”,aku turun dari bis dan langsung meregangkan otot-ototku yang keram. “hye soo, sejuk yah?”,karam mendekatiku lalu ikut meregangkan otot-ototnya. “hahaha, ada anak kampung disini”,ledek seung hyun. “hahaha..”,jiyong ikut tertawa.

“ne, chaje.. Kita sudah sampai, persiapkan diri kalian. Mika songsaenim akan membagi kalian dalam bentuk kelompok. Setiap bis, akan dibagi menjadi 4 kelompok.. Setiap kelompok terdiri dari 10-11 orang”,ujar injoon songsaenim menggunakan pengeras suara. “ne”,jawab kami serempak.

**

“hyaa~akhirnya kita berlima satu kelompok yaa! Dan lebih beruntungnya lagi, kita tidak satu kelompok dengan mereka itu tuh!”,hye ran melirik jiyong dan teman-temannya. “hahaha ne, kajja.. Kita ikuti mika songsaenim!”,ajak hye soo. Perjalanan yang sangat, amat melelahkan pun akan segera di mulai. Dari awalnya mereka berjalan di jalan setapak, hingga akhirnya mulai menaiki kaki gunung dan sampai pada bukit, lalu hutan yang ada di gunung bhukhsan mereka lewati penuh canda tawa.. “nah, mulai dari sekarang, kita akan berjalan sesuai dengan kelompok masing-masing.. Kelompok pertama yang berjalan terlebih dahulu adalah kelompok yang di ketuai oleh jiyong. Lalu yang kedua adalah kelompok yang di ketuai oleh yesung, Lalu kelompok yang di ketuai hye soo. Blablabla”,ujar mika songsaenim. “ne”,merekapun mulai berjalan sesuai kelompok masing-masing.

**

“jiyong ssi~ bagaimana kalau kita lancarkan serangan sekarang?”,tanya taeyang licik. “haha,tentu saja..”,jawab jiyong sembari membuka jalan yang terhalang dedaunan.

**

“eumh.. Ahh.. Hosh..hosh..”,jay ngos-ngosan ketika menaiki bukit. “kalian lelah? Beristirahatlah dulu.. Perjalanan kita masih jauh”,perintah hye soo. “tapi, apakah kita tidak tertinggal nanti?”,tanya daesung. “anni~aku sudah berkali-kali datang ke tempat ini.. Aku tau kemana kita harus berjalan..”,jawab hye soo. Akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil makan cemilan yang di bawa daesung.

**

“sipp?”,seungri mengarahkan jempolnya jempolnya ke arah jiyong,taeyang dan seung hyun. “nah, selesai juga ! Di jamin mereka akan tersesat! Hahaha”,ujar taeyang sambil membersihkan tangannya dari kotoran. “kajja! Kita lihat sembunyi! Sepertinya mereka sudah datang!”,seung hyun memberi aba-aba Untuk bersembunyi di semak belukar. “heuh~setelah ini kita kemana?”,tanya karam. “hmm..kita lurus saja”,jawab hye soo sembari mengelap keringatnya. “loh? Bukannya itu tandanya mengarah ke kanan?”,daesung menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “hahaha, kalian jangan percaya tanda itu! Sepertinya ada yang mengerjai kita”,ucap hye soo lagi. Mendengar hal ini, jiyong langsung keluar dari persembunyiannya dan menghampiri hye soo dan teman-temannya. “kau itu sok tau! Kalau arahnya ke kanan, ya kekanan! Phabo!”,tiba-tiba jiyong datang memotong pembicaraan mereka. “heh?Jiyong? Kau? Kau kenapa bisa di sini? Ahh, jangan-jangan kau yang mengerjai kami ya! Cepat katakan!”,bentak karam. “ahh, berisik!”,jiyong mendorong tubuh karam hingga terperosok ke dalam jurang. “omona! Karam, pegang tanganku!”,hye soo mengulurkan tangannya dan menarik tangan karam. “jay,bantu aku! Ppali! Eerrgghh”,hye soo berusaha menarik tangan karam di bantu jay, hye ran dan daesung. Sementara itu jiyong lari bersama seung hyun, taeyang dan seungri. “yya! Kalian mau kemana hah!”,teriak jay. “hiaaah, ehhh.. Hosh hosh hosh”,akhirnya karam bisa di selamatkan. “gwenchanayo?”,tanya hye soo. “ne, tapi arrgh.. Kakiku.. Terkilir..”,ujar karam sembari memegang pergelangan kakinya. “ya sudah, sini biar aku bantu memapahmu”,hye soo langsung mengalungkan tangan karam di pundaknya, di bantu jay.

-karam pov-

“aigo! Hye soo..kau.. Kau”,gumamku dalam hati, sebelumnya aku tidak pernah di perhatikan seperti ini olehmu.. Jantungku di buat berdebar.. Ada apa ini? Kuperhatikan terus wajahnya yang Terlihat kelelahan. “AAAAAAAAAAAA”,sebuah teriakan histeris terdengar sampai ketelinga ku. “ahh, itu..itu suara jiyong”,hye soo berbicara pelan. “ahh, daesung, kau tolong papah karam sampai di puncak, aku ingin melihat orang yang berteriak tadi. Arraseo!”,hye soo langsung berlari ke arah suara itu. “tapi…”, “gwenchana! Jangan khawatirkan aku! Aku pasti menyusul kaliaaaan!”.

**

– hye soo pov –

“tolongg..tolongg..”, semakin lama, suara itu semakin keras terdengar. “siapapun tolong aku!”,lagi-lagi suara itu terdengar. Ku amati setiap tempat di hutan dan kulihat ada sepasang tangan yang berpegangan pada sebuah akar pohon yang besar. Kutengok ke bawah dan kulihat jiyong tengah berusaha naik ke atas, namun nampaknya ia tak sanggup. “yya! Pegang tanganku!”,perintahku. Jiyongpun meraih tanganku dan langsung kutarik sekuat tenaga,hingga tubuh jiyong bisa naik ke atas. “hah..hah..hah”,nafas kami terengah-engah berpaduan. “hye soo, gomawo sudah menyelamatkan nyawaku”,ujar jiyong pelan. “ne, cheonmaneyo”,jawabku. “hye soo, mianhae selama ini aku telah berbuat jahat padamu..”

“hah,, sudah?? Kajja bangunlah! Hari sudah mulai sore! Nanti kita tidak bisa sampai di puncak karena hari mulai gelap!”, aku langsung membenahi ranselku dan meneruskan perjalananku. “yya! Jakkama!”,jiyong mengikutiku dari belakang. Berjam-jam aku mendaki, hingga akhirnya kami berdua sampai di puncak. “huaaah~akhirnya sampai juga! Loh, yang lain kemana?”,gumamku. Aku langsung duduk di sebuah batu besar bagaikan kursi di taman kota. “hah..sudah lama aku tidak kemari, suasananya masih tetap sama”,kurentangkan tanganku dan berbaring di batu besar itu. Jiyongpun menghampiriku dan mulai mengajakku berbicara, karena selama perjalanan tadi, kami tak berbicara sepatah katapun. “hye soo, kau marah padaku?”,tanya jiyong. “hah! Buat apa aku marah padamu.? Tak ada gunanya!”,jawabku seraya menghirup udara dingin. “hm, gomawo yaa, kau sudah memaafkanku!”, “hahaha, aku paham, kau itu anak manja, yang hanya Bergantung pada eommamu! Kau tak pernah merasakan pahit getirnya hidup!”,ujarku sedikit menggurui. “ne,ne,ne, aku sadar itu.. Hm,oia, kau sepertinya tau seluk beluk tempat ini?”,tanya jiyong seraya menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. “hm,tentu.. Dulu ayahku seorang bagpacker.. Ia selalu mengajakku ketempat ini. Dan kau tau? Ini adalah tempat favoritku bersama ayahku.. Jadi,walau kau mengerjaiku dengan tanda panah penunjuk jalan tadi, aku tak akan terpengaruh. Haha”,ujarku. “ohh..hehe..”.

CUUUUUUUUUUIIITTTTT DUAAAAAAR… Suara kembang api menggelegar di awan. Ku langsung bangun dan berdiri menghadap pemandangan di kota, begitu indahnya kota seoul di malam hari. Binar-binar lampu, suara gemuruh kembang api. Eits, aku hampir lupa.. Hari ini adalah malam pergantian tahun.. “HAPPY NEW YEAR”, teriakku sekencang-kencangnya. Jiyong yang baru menyadarinya, juga ikut-ikutan berteriak “HAPPY NEW YEAR”,

“HAPPY NEW YEAR”,teriak segerombolan orang. Aku berbalik badan dan melihat semua teman-temanku baru Tiba di puncak. Aku langsung memeluk ke empat sahabatku.. “hye soo, ayo kita main kembang api!”,ujar daesung sembari merogoh isi tasnya. Ia mengeluarkan kembang api yang ia bawa dari rumah. “kyaaa~kajja! Kajja!”,jay langsung menjambret kembang api yang masih terbungkus rapi. Kami pun menikmati malam pergantian tahun di sini. Malam ini akan menjadi malam yang paling bahagia di hidupku. Aku melewati malam pergantian tahun di tempat favoritku, lalu berbaikan dengan jiyong dan tentunya aku bisa lebih dekat dengan sahabat-sahabatku.

#TO BE CONTINUED#

kritik dan saran di terima .. Jgn lupa RCL yah ..

 

Tag: , ,

Galeri

FF Big Bang + DGNA eps. 1

Tittle : anything anybody

genre : romance

casts :

–         Aya YongRa as park hye soo

–         Kwon jiyong as himself

–         Karam DNA as himself

–         Jay DNA as himself

–         Seung hyun as himself

–         Seungri as himself

–         Taeyang as himself

–         Daesung as himself

–         D-lite ika chan as lee hye ran

–         Ega hyukieVI as lee hyo hee

author : Aya YongRa

Dont Be Silent Reader

No CopAS n No Bashing

===>

beberapa hari ini aku tak masuk sekolah. Padahal sebentar lagi aku akan ujian.. Heuh, sampai sekarang jay dan karam tak juga datang menjengukku. Teman macam apa mereka?? Tak iba melihat aku yang terkulai lemas di tempat tidur!

“tok..tok..tok.. chagiya… Ada jay dan karam datang”, teriak eommaku dari luar. Mwo?? Jay? Karam?

“ne eomma, suruh mereka masuk”,perintahku.

“kyaaa~hye soo, kau tak apa-apakan?”,tanya jay sembari mencubit pipiku. “issh, sakit tau! Kemana saja kalian? Aku sudah 3 hari sakit, tapi kalian baru menjengukku! Teman macam apa kalian?”,jawabku agak sedikit manyun. “mianhae hye soo, kami selama 3 hari ini sangat sibuk karna harus mengikuti kontes cerdas cermat”,saut karam seraya duduk di pinggir tempat tidur. “apa kau sudah baikan?”,tanya jay mengelus-elus rambutku yang berantakan. “ne,,aku sudah baikan..”,jawabku seadanya. Jay dan karam tersenyum licik. Apa yang akan mereka lakukan padaku? Jay menarik selimutku, dan karam menarik tanganku. Aku yang bingung pun memberontak. “yya! Karam ah, apa yang kau lakukan? Lepaskan tanganku! Sakit!”,ku mencoba melepaskan genggamannya yang begitu erat, tapi ia malah menggendongku. Aku yang tak bertenaga karena masih lemas pun pasrah. Ku kalungkan kedua tanganku di lehernya dan menatap wajahnya yang imut. “ka..karam.??”,desahku perlahan.

Tiba-tiba..

Byuur..blub..blub..blub..

Siaall, karam melemparku ke kolam renang. “tolong..tolong..”,aku berteriak minta tolong karena nafasku terlalu sesak. Jay dan karam hanya tertawa melihatku. “yya, hyung.. Liatlah, wajah konyol hye soo saat pura-pura tenggelam. Wkwkwk”,ujar jay tertawa.

Blub blub blub..

“jay, lihat, sepertinya hye soo benar-benar tenggelam!”, karam pun panik melihat kondisiku yang sudah tak muncul lagi di permukaan. Ia berinisiatif menyelamatkanku dengan masuk ke kolam renang dan menarik badanku sampai ke tepi. “hye soo,sadarlah..”,karam menepuk-nepuk pipiku.

-author pov-

Karam menepuk-nepuk pipi hye soo berulang kali, namun nihil , hye soo tak juga sadar. Karam dan jay ketakutan, takut jika terjadi sesuatu pada hye soo. Terlihat karam hampir menitihkan air mata. Tiba-tiba… Hye soo tertawa kencang. “konyol..konyol.. Hahaha”. “hye soo?”,karam mengusap air matanya. “yya! Kau menipu kami!”, jay protes. “hahaha, siapa suruh kalian mengerjaiku? Kalian pikir aku bodoh, hah? Hehe . Karam ah, kenapa kau menangis?”,tanya hye soo menunjuk wajah karam. “anni~siapa yang menangis?”,karam memalingkan wajahnya. “sudah, jangan bohong! Aku tau kau habis menangis.. Kau takut ya? Hahaha”,hye soo masih saja tertawa.

######

hari ini adalah hari penentuan kelulusan. Betapa bahagianya hari ini bagi mereka yang lulus, tak terkecuali hye soo, jay dan karam. Mereka berbagi kebahagian bersama. Akhirnya mereka lulus SMP juga..

“hye soo, aku lulus”,jay berteriak di telinga hye soo. “aih~kau ini! Apa tak bisa jika tidak berteriak di telingaku hah?”,bentak hye soo. “mianhae…” Jay memasang wajah memelas. “ne, lain kali jangan di ulangi”,perintah hye soo. “hmm, bisakah nanti sore kalian menemaniku ke pantai? Aku ingin merayakan kelulusan ini bersama kalian”,ajak hye soo. Jay dan karam pun tak bisa menolak permintaan hye soo.

===

“apa kalian sudah siap?”,tanya hye soo. “ne!”,jawab karam dan jay serempak. Mereka pun akhirnya berangkat ke pantai menggunakan sepeda gayung, karena jarak antara rumah dan pantai tidak terlalu jauh. Ketika sampai di pantai, jay langsung berlari ke pesisir pantai. Begitu juga dengan karam dan hye soo, mereka bermain air, istana pasir dan mencari kerang. Tak terasa hari pun mulai gelap, dan saatnya mereka bertiga harus pulang.. “hye soo,jay, sebelum kita pulang, ada yang ingin aku bicarakan pada kalian”,karam menghentikan langkahnya. Hye soo dan jay pun menoleh ke arah karam. “ne, apa itu?”,tanya hye soo. “umm,umm… Aku ingin kita mengikat janji di sini..”,ujar karam. Jay dan hye soo tak mengerti, janji apa yang di maksud. “janji? Janji apa?”,jay mendekati karam yang tengah melukis sesuatu di pasir pantai menggunakan kakinya. “iaa, janji apa? Kau ini bicaranya tak jelas!”,hye soo pun ikut melukis dengan kakinya. “aku rasa, kita perlu berjanji untuk tidak saling jatuh cinta.. Emm, bukan apa-apa, tapi ini kita lakukan demi persahabatan kita.. Bagaimana? Ini kalau kalian setuju!”,karam berjalan menjauh dari jay dan hye soo. “aihh, kau ini..aku kira apa! Hm, aku setuju!”,saut hye soo. “aku juga”,jay menimpali. Akhirnya mereka buat hari ini adalah moment dimana mereka mengikat janji sebagai sahabat selamanya. Desiran ombak dan nyiur pohon kelapa pun menjadi saksi pengikatan janji mereka.

***

__hye soo pov__

hari ini adalah hari pertama masuk SMA. Beruntung sekali aku bisa satu sekolah lagi dengan jay dan karam.. Tapi sayang, saat pembagian kelas ternyata aku berbeda kelas dengan mereka.

“hm, hari baru,seragam baru dan semangat baru, fighting hye soo!”,ucapku sembari bercermin.

##

@school ..

Hm, semua terasa Asing bagiku. Suasana sekolah dan orang yang aku jumpai pun tak enak di pandang. Tak ada keramahan terpancar dari raut wajah mereka. “jay dan karam dimana yah?”,aku mondar-mandir di depan pintu gerbang sekolah menunggu kedatangan jay dan karam. ‘TIN TIN..’, suara kLankson mobil memekakkan telingaku, aku menoleh ke belakang dan mendapati sebuah mobil silver berada di belakangku. “yya! Anak baru, minggir kau!”” seorang namja berkacamata hitam mendongakkan kepalanya dari dalam mobil. “yya! Tak bisakah kau sopan sedikit hah?”,bentakku sembari memukul bagian depan mobilnya. “heh! Berani skali kau! Dasar yeoja gila! Mobilku bisa lecet karnamu! Minggir!”,namja itu langsung menginjak gasnya dan memarkirkan mobilnya di halaman sekolah. Issh, awas saja jika aku bertemu dengannya lagi! Akan aku mutilasi dia hingga berbentuk dadu! Hissk!

KRingg..KRingg.. Bel tanda masuk kelas pun berbunyi. Saatnya memulai orientasi bersama teman-teman baru. “annyeong!”,sapa seorang yeoja yang duduk di pojok depan. “annyeong!”,sautku. “duduklah bersamaku.. Tempat duduk yang lain telah terisi..”,ujar yeoja tak itu sembari menepuk tempat duduk kosong disebelahnya. “oia, perkenalkan Hye ran imnida.. Kau sendiri?”, tanya hye ran sembari mengulurkan tangannya. “ehm,aku hye soo.. Bangapta..”,jawabku seraya meraih tangannya..

>><<

jam istirahat ..

“hye ran..Bagaimana kalau kita ke kantin?Perutku lapar.. Aku belum sarapan..”,ajakku. Hye ran mengangguk dan kami bergegas ke kantin. Sesampainya di kantin,kami melihat para siswa sedang berkerumunan. “ada apa ya?”,tanya hye ran. Aku hanya menaikkan bahu, karena akupun tak tau.. Kami mencoba menanyakan ini pada siswa yang lain. “annyeong.. Mianhae mengganggu, itu ada apa ya?”,tanyaku sembari menunjuk ke kerumunan orang-orang itu. “oh, itu hal biasa yang dialami anak-anak yang baru masuk di sekolah ini..”,jawabnya. “maksudnya?”,hye ran memiringkan sedikit kepalanya. “ne, jadi, jika ada siswa baru, maka ia akan di gojlok oleh jiyong ssi beserta genknya”, Ujarnya lagi. “memangnya siapa mereka?”, tanyaku heran. Mengapa orang seperti mereka dengan beraninya mengerjai siswa baru? “jiyong ssi adalah adeul dari pemilik yayasan sekolah ini, jadi tak ada seorangpun yang berani dengannya”,jawabnya. Hye ran pun menganggukkan kepalanya.

**

“yya! Kau apakan namja itu hah?”,teriakku dari kejauhan. Mereka semua menoleh ke arahku. Tak terkecuali jiyong dan genknya. “hye soo, kau cari mati ya!”,ujar hye ran agak ktakutan. “sudah, kau diam saja! Aku ingin memberinya pelajaran! Aku sudah geram melihat sifatnya yang angkuh. Kau menjauhlah!”,aku mendorong tubuh hye ran agar tidak dekat denganku. “yya! Kau lagi! Apa maumu hah?? Kau tak tau aku ini siapa? Aku ini anak dari pemilik yayasan sekolah ini tau!”,jiyong mendekat ke arahku. Namun aku tak pernah merasa takut dengannya. “hah? Apa peduliku? Kau anak pemilik yayasan kek? Anak bu kantin kek? Aku tak peduli.. Aku hanya kasian melihat namja itu! Apa kau tak pernah di ajarkan sopan santun hah?”,bentakku Di depan wajahnya. “yya! Kau berani sekali berkata begitu denganku hah! Seungri, ambilkan gelas di belakangmu!”,perintah jiyong. Seungri pun menuruti kata jiyong yang berkedudukan sebagai ketua genk. “ini”,seungri menyerahkan gelas kaca berisi susu coklat.

BYUUURR … Jiyong menyiramiku dengan susu coklat yang di bawanya. Beuhh~baju seragamku!! “rasakan ini!! Ini akibatnya kau telah lancang denganku. Hahaha . Kajja chingudeul, kita pergi!”, jiyong mengajak teman-teman segenknya untuk pergi dari sana.

“hye soo, kau tak apa apa?”,tanya hye ran panik. “kyaaaa~ namja gila kau!! Tunggu pembalasanku! Aku benci kau! Aku benci! Issh~”,teriakku sembari menunjuk-nunjuk kearahnya penuh amarah. Jiyong menoleh ke arahku dan menjulurkan lidahnya serta mengarahkan jari tengahnya untukku. “Fuck”,teriaknya. “awas kau jiyong! Aku akan membuatmu menderita seumur hiduuup! Lihat saja nanti !”, aku lemparkan sepatuku sebelah kanan ke arahnya. ‘PLUKK’ “auuw”,sepatuku tidak tepat sasaran. Sepatuku mendarat di Kepala namja yang di gojlok tadi. “mianhae, mianhae”,aku menghampiri namja itu sembari membungkukkan badanku. “ne, gwenchanayo.. Gamsahamnida, kau sudah menolongku..”,ujarnya. “mianhae, aku membuatmu seperti ini, kau jadi kotor seperti ini karena membelaku.. Mianhae”,lanjutnya. “ne, gwenchana.. Ini bukan salahmu, ini salah namja gila,sedeng dan tak waras itu..”,ucapku agak kesal. “gwenchanayo? Perkenalkan, daesung imnida..”,namja itu memperkenalkan dirinya. “ne, hye soo imnida, ahh, aku ke toilet dulu yaa, aku mau ganti baju. Arraseo?”. Daesung mengangguk. Hye ran mengantarku ke locker untuk mengambil pakaian ganti. Sesampainya di locker begitu terkejutnya kami ketika melihat bungkusan aneh di dalam locker ku. Bungkusan itu berbau busuk dan di hinggapi banyak lalat. “apa ini?”,tanyaku. “aku tak tau hye ran.. Atau jangan-jangan ini kerjaan jiyong?”,duga hye ran. Ahh, benar juga.. Jangan-jangan jiyong belum puas membuatku malu tadi. Aihh, semakin muak saja aku dengan tingkahnya!

“coba kau buka apa isinya?”,perintah hye ran seraya menunjuk-nunjuk bungkusan itu. Ku buka perlahan dan kulihat ribuan ulat belatung menggerogoti buah busuk di dalam bungkusan tersebut. “AAAAAAAA”,

**

“ahahaha, pasti sekarang mereka sudah membuka kantong plastik itu jiyong!”,ujar seung hyun sembari tertawa terbahak-bahak. “aku tak dapat membayangkan, bagaimana ekspresi wajahnya yang ketakutan melihat ribuan ulat belatung loncat2 di bungkusan itu. Hahaha”,taeyang menimpali..

“heh.. Siapa suruh dia berani melawanku.. Hah hah hah”,jiyong menatap tajam wajah teman-temannya dengan tawa khas devilnya..

**

“hye soo ahh~ ada apa?”,tanya karam yang mendengar jeritan hye soo di locker. “apa..apa ini?”,tanya karam yang menunjuk kantong plastik yang hye soo buang begitu saja di lantai. “aigoo! Siapa yang berani berbuat ini?”,tanya karam lagi. “…”,aku hanya diam karena masih shock. “waeyo? Gwenchanayo?”,jay datang dengan membawa snack yang baru saja ia beli di kantin.

TBC

coment please!!

 

Tag: ,

Galeri

T.Cuz N OnyEt MenCarI cInTa … Cuplikan !

ZingYobe Production Fanfict

MEMPERSEMBAHKAN

………………………………………………………………………………………………………

 

Tittle    : T.cuz n Onyet Mencari Cinta

Genre : HummoRomance

Cast     : All M ember BIG BANG n SUPER JUNIOR ,, Include 2 Author (no surcharge) hhe

Author : Jha Aya-Ntee (Aya YongRa)     : Park Hye Soo

: Hime Byeolbic Purwasari          : Kim Tae Chu

 

Disuatu  kisah, di kerajaan yang besar, terdapat seorang putri yg termenung diam, memandang taman bunga yang indah.
“putri hye soo”, panggil seorang gadis dari taman tersebut…
“tae chu ah~”,hye soo menengok ke arah suara.. Lalu ia bangkit dari lamunannya dan berlari kearah gadis yang di sebutnya tae chu.. “hye soo ah~ berpelukan!!”,tae chu melenggangkan kedua tangannya dan memeluk putri hye soo sahabatnya. “hye soo~ah, kenapa bengong sendiri disini?, ntar kesambet loh.kajja ikut bersama ku”, tae chu menarik tangan sang putri dan mengajaknya ke taman yang indah, menghampiri beberapa pucuk bunga yang mulai bermekaran indah…

***
“wah, indah sekali!!”,hye soo menciumi setiap pucuk bunga yang ada di sekelilingnya. “ne,, lebih indah jika ada lebahnya!”,sahut tae chu..
UING..UING..UING..
Lebah-lebahpun bermunculan. “aigo! Omona! Lariii”,hye soo mengangkat roknya tinggi-tinggi dan berlari meninggalkan tae chu yang mematung di sana. “awas!!”,seorang namja mendekap tae chu agar terbebas dari sengatan lebah. “gwenchanayo???” tanya namja itu kepada taechu yg masih mematung.
hyesoo pun datang untuk melihat keadaan taechu.
“tae chu-ah, gwenchana yo?”, tanya hye soo ngos ngosan.
bukan mematung lagi, kini taechu pingsan tanpa sebab. “hwah, tae chu ah, sadarlah! Woe-woe, dagang es magnum lewat!”,ujar hye soo sambil menepuk-nepuk pipi tae chu. Tapi naas, tae chu tetap tak sadarkan diri. “yya, namja mohak,,bantuin angkat dong! Pingsan ne!”,perintah hye soo pada namja yang mendekap tae chu tadi. “mwoya??Ada tandu gak?Mana kuat!”,namja itu mengelak. “ya, ada apa ini? Ribut-ribut?”,tanya seorang namja berpakaian lengkap ala pengawal. “taechu pingsan! cepat bawa dia ke dalam istana!” perintah hyesoo yang kian memanik. namun tiba2 “aigo, kepala ku.. serasa habis nonton konsernya bigbang, pusing amat.” seketika taechu sadar. “ah,syukur dia sudah sadar, jadi tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra”,ujar namja berambut mohak itu. “aigo.. omona.. hyesoo ah, siapa namja mohak ini??” tanya taechu, sambil masang wajah kesal kepadanya…

“hah? Aku tak tau..sepertinya dia tukang sol sepatu keliling.. Lihat saja nama dadanya SOL!”,hye soo menunjuk nametag namja mohak itu. “aigo, bukankah di depan gerbang kerajaan sudah terpampang jelas tulisan tukang sol di larang masuk ya? apa kurang besar”, sindir taechu.
“maaf putri memotong pembicaraan anda, putri dipanggil baginda raja.” potong namja berpakaian rapi.
‘ku temui 2 namja aneh pagi ini’ pikir hyesoo.. Putri hye soo dan tae chu pun masuk ke dalam istana menghadap baginda tabi dan ratu victory. “ada apa ayahanda memanggilku?”,tanya hye soo. “begini, umurmu kan sudah 25 tahun, bagaimana kalau kau segera menikah saja!”,ujar raja tabi. “tapi ayahanda, hyesoo belum mau menikah, lagi pula hyesoo belum menemukan namja yang cocok”, kata hyesoo sambil menatap tajam ayahandanya.
“sudahlah, jangan paksa dia!!!!  lagi pula putri-putri di luar sana menikah saat umur mereka 30-an..”, sahut ratu victory. “mwoya? Apa kata obama kalau putri kita belum menikah?? Umurnya sudah matang untuk berkeluarga,lagipula aku harus mencari penggantiku untuk duduk di tahta ini!”,lanjut raja tabi. “tapi siapa ayahanda? Aku belum memiliki pasangan!”,hye soo beralasan.”ayahanda akan memberikan waktu 1 minggu untuk menemukan namja yang pantas. mulai dari hari ini. ini adalah keputusan ayahanda sebagai seorang raja yang menginginkan putrinya segera menikah. jadi tidak bisa di ganggu gugat.” ujar baginda mantap.

 

TBC to full series

 

Tag: ,